27

4.1K 550 30
                                    

👀

Haii semwa...
Selamat hari senin..
Bagaimana kabarnya?😊
Kasih⭐
Kasih komen..
Follow

Selamat membaca

Luv 💜Octoimmee

27

Hana masih berkutat dengan laporannya ketika pintu ruangannya terbuka.

Seraut wajah gembira yang hampir satu minggu tak ia lihat secara langsung, muncul dari balik pintunya.

Dengan langkah panjang, Aldo menghampiri Hana dan langsung menarik tubuhnya dari kursi yang ia duduki, tanpa permisi pria itu memeluknya dengan erat.

Hana sungguh terkejut dengan hal itu, membuatnya membeku tidak bisa memberikan respon terhadap pelukan Aldo yang bahkan semakin erat.

Lalu dengan lembut Aldo menegakkan tubuhnya, menuntun Hana kembali duduk dikursinya. Mengambilkan bolpoin yang tadi terjatuh dari tangan Hana, lalu membantunya memegang kembali benda itu.

Aldo membantu 'mengembalikan' Hana seperti semula.

Dan Aldo terkekeh karena Hana tampak bingung.

Aldo mengusap puncak kepala Hana  perlahan. Lalu mengambil posisi duduk di kursi persis didepan meja Hana, tanpa menghilangkan senyum sumringahnya.

Hana mengerjabkan matanya, ia sedang mengingat apakah tadi benar-benar terjadi atau cuma halusinasinya saja.

"Anya...aku senang kamu baik-baik saja, tidak seperti aku yang setiap hari merasa gelisah disana..."

Wait..

Aku? kamu?

"Ini hampir jam sepuluh Anya, jam resmi kantor sudah lama  selesai..boleh aku dengar kamu panggil namaku?"

Wajah itu seperti seorang anak kecil yang telah dijanjikan sebuah mainan karena telah berbuat baik. Lihatlah Mata itu berbinar-binar bagai lampu mercu suar, bertolak belakang dengan rambut dan kemejanya yang kusut.

Hana masih terdiam ditempatnya.
Ia ingin membuka mulutnya, tapi tidak tau harus mengatakan apa.

Ketukan di pintu menginterupsi keheningan itu.

Mata keduanya otomatis menoleh ke arah pintu, dan menunggu siapa yang akan masuk.

"Gue emang niat mau ganggu!!" Arya muncul dengan wajah ketus,  sementara satu tangannya membawa    nampan yang berisi dua gelas minuman.

"Kok lo yang kesini?"Tanya Aldo heran.

"Semua sibuk, lo kira tempat ini kuburan jadi semua waiter gue nganggur?"

Dengan cara profesional Arya meletakkan minuman itu dimeja.

"Chef, ngga perlu sampai begini.." Seru Hana tak enak hati, bagaimana Arya tiba-tiba muncul membawakannya minuman?

"Lo yang ngga  apa-apa, belum tentu sama Boss yang satu ini...". Ujung mata Arya melirik Aldo dengan sinis.

"Eh, jangan lo lo in Anya ya..."
Tegur Aldo tidak terima Arya yang seolah akrab dengan Hana.

Jejak yang Tak Hilang  (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang