48

4.3K 655 81
                                    

.
Haiii 😊😊😊

Duda memang bikin resah ya?😂😂
Duren sawit juragan kopi agak bingung memang. Terkesan arogan dan menyebalkan.

.
.
.
Terima kasih buat Vote dan komen teman-teman semua..😘😘

Terima kasih untuk dukungan teman-teman ...

Ai lap yu pull
💜💜💜😋😋😋😚😚

.

.

Jantung Deasy berdebar kencang ketika Jasmine berkata Dika ingin menemuinya.

Kondisinya saat ini terus terang masih ditepi jurang. Ia seolah berpegangan dengan seutas tali tipis yang setiap saat bisa saja terputus.

Hari kesembilan sejak kejadian itu, kini ia berada di sini.

Di rumah sakit Jiwa.

Ya, akhirnya ia dipindahkan ketempat ini. Pengacara berhasil membawanya ke salah satu kamar di RSJ, alih-alih ia harus tinggal di penjara.

Dirinya dianggap belum stabil dan membahayakan.

Membahayakan!

Deasy merasa hatinya membeku mendengar dirinya adalah seseorang yang membahayakan.

Meskipun ia bisa menjamin jika dirinya tidak akan sanggup lagi melakukan kegilaan seperti itu lagi.

Ia merasa ngeri dan sangat ketakutan, membayangkan dirinya sendiri membawa besi tajam yang ia gunakan untuk melenyapkan orang lain. Tidak! Ia tak akan mau berada di posisi itu lagi.

Kemarahan yang membuatnya frustasi, rasa putus asa yang mengoyak akal budi, meretas logika menjadi kacau, lalu menghempasnya tanpa ampun kedalam hukuman yang memenjarakan seluruh eksistensi dirinya. Orang-orang menyebutnya;

'Wanita labil yang berbahaya'.

Itu lebih dari penjara secara fisik. Eksistensi dirinya kini tak lagi bisa pulih. Dahinya terdapat corengan yang ia lumuri sendiri dikeningnya, membuat ia tak bisa membantah tundingan itu.

Hampir tiap malam ia dihantui oleh ketakutan itu, dalam mimpi ia melihat dirinya sendiri dalam berbagai rupa, ia dengan kuku semerah darah, Ia dengan rambut bagai penyihir, ia dengan mulut penuh darah, ia dengan rupa hantu-hantu di film-film horor, sungguh ia tak bisa tidur lagi dengan nyenyak.

Dika akan datang sore hari.

Tapi sejak ia mendengar jika Dika akan datang. Jantungnya berdegup  seolah akan meloncat dari rongga dadanya.

Ini kali pertama mereka bertemu.
Apa yang akan Dika katakan? Apa yang akan ia katakan?.

Apakah ia masih sanggup memandang wajah suaminya itu?

Ia sadar maaf adalah hal termewah yang bisa ia dapatkan dari Dika.

Dirinya mencelakai suami nya sendiri. Dan jika pun saat itu Hana yang terluka, hubungan mereka juga akan berakhir.

Eko yang setiap hari mengunjunginya mengatakan jika kondisi Dika semakin membaik. Tapi tetap saja rasa bersalah, rasa malu, rasa kecewa, putus asa menjadi awan pekat yang menyelubungi hidupnya.

Tadi pagi Eko juga menyempatkan diri untuk datang.

"Apa yang harus gue lakukan Ko?" Rintih Deasy ketika dirinya sudah benar-benar mengingat dengan benar semua chaos yang diakibatkan ulahnya.

"Berdamai Des, berdamai dengan diri Lo, berdamai dengan Dika.."

"Gue benar-benar bikin kacau ya ko?"

Jejak yang Tak Hilang  (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang