15

5K 585 28
                                    


Haiiii......
Mba Hana yang baik hati datang lagi..
Ada yang nungguin????

Fyi Aku lagi fokus di tiga cerita yang semuanya on going....

1. Jejak yang tak hilang
2. Yang Terbaik
3. Kutemukan Diriku

Jadi next aku bakal update secara bergantian, jadi setiap hari akan ada update cerita yang berbeda dari  aku...

Sooo...kalian bisa ketemu aku setiap hari yaaa...😁😁😁😁

Mau baca cerita aku yang sudah complete juga ada kok
Judulnya "Journey"
Silakan dibaca sebelum aku unpublish untuk rencana baru...

Selamat membacaaa
Luv💜

.
.
.
.
.
.
.
.

Dika memandangi langit malam, ia suka memandangi bintang bintang yang bertaburan dengan komposisi yang menakjubkan, meski hanya posisi acak tapi tetap saja mebentuk susunan luar biasa.

Dika juga suka dengan kilau warna putih kecil yang berada dilangit malam itu. Dika dengan mudah menemukan rasi bintang.

Kadang Dika menemukan pola yang menyerupai suatu bentuk dan ia akan menelusuri pola itu dengan jari telunjuknya, membentuk garis khayal yang hanya dirinya yang tau.

Ralat..Hana juga tau.

Dengan tepat Hana bisa menebak pola apa yang Dika buat dengan jari telunjuknya. Awalnya Dika tak percaya, tapi setelah gadis itu melanjutkan garis khayal itu Dika mau tidak mau menjadi takjub.

Dika yang dulu mengira dirinya aneh, sejak itu menganggap dirinya tak lagi aneh, setidaknya jika itu memang aneh,  ia tak sendiri saja yang aneh kan?

Dika tersenyum sendiri, mungkin juga sebenarnya bukan senyuman yang membuat bibirnya bergerak,  tapi ia lebih ke arah meringis.

Karena gila saja seketika ini juga dirinya teringat akan raut  bahagia Hana, ketika gadis itu tertawa kesenangan saat tau dirinya bisa menebak  pola yang Dika temukan dilangit yang tak berbatas itu.

Mata itu akan menyipit membentuk bulan sabit, kerinyitan lucu dipangkal hidung mungil itu, dan suara tawa yang tak terlalu keras, tapi sangat nyaman ditelinganya.

Semakin lucu sesuatu, semakin Hana menutup mulutnya, dan membungkuk untuk menahan suaranya agar tidak lepas.

Ketika Dika bertanya alasannya, Hana memberikan jawaban yang membuat Dika ingin memeluk Hana dengan erat. "Ibu ngga suka kalau aku tertawa, ngga pantes katanya, aku ini sumber ketidakbahagiaan keluarga..".

Dika menyugar rambutnya dengan frustasi. Begitu mudah ia dulu menjanjikan akan membawa Hana pergi dari rumah itu dan akan memberikan kebahagiaan padanya.

Dan disinilah dirinya sekarang, menjadi seseorang yang bahkan lebih kejam dari sang ibu tiri.

Dihembuskannya asap putih yang sesekali masih ia nikmati jika mulai frustasi. Dan hal itu semakin sering ketika Dika dan Jatra mulai membangun Starlight PH. Ketika semua tak selalu berjalan dengan lancar, kepulan asap lebih sering menemaninya.

Beban kerja yang besar membuatnya bisa bertahan sejauh ini. Membuatnya bisa waras dari 'sesuatu' yang selalu mengikutinya tanpa lelah.

Dika berada dibalkon restoran, hampir semua orang sudah masuk ke kamar masing masing dan ia ingin sendiri.

Jejak yang Tak Hilang  (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang