Cari cincin buat tunangan udah, ngundang sahabat sama rekan kerja udah, dandan udah, rapi udah wangi juga udah. Sekarang tinggal berangkat ke rumah calon besan.
Sedangkan di rumah khaira dirinya sekarang sedang sibuk didandani oleh bundanya.
"Nah udah cakep" Ucap kanaya yang puas dengan hasil riasannya.
Khaira berdiri lalu memutar badannya di depan kaca meja riasnya.
"Cantik banget ma" Puji valisha.
"Iya, mama turun kebawah ya. Kamu sini aja sama khaira"
"Ok"
"Val"
"Apa?"
"Gue deg-degan" Ucap khaira sambil memegang dadanya.
"Ya iya lah kalo ngga deg-degan mati dong"
"Lo mah"
"Eh lo ntar jangan bar-bar ye awas aja" Peringatan valisha kepada khaira.
"Gue mau malu-malu in ajalah, biar pak al ilfeel terus abis itu dia nolak dan ngga mau dijodohin sama gue"
"Heh! Sembarangan lo kalo ngomong!. Udah dikasih anak bontot kaya raya malah nolak, emang geser nih otaknya"
"Gue belum siap asli"
"Kan ini cuma tunangan aja ra, siapa tau nikahnya abis lo lulus kan"
"Iya, tapi kalo ngga gimana?"
"Ya terima aja lah"
Tok tok tok
Kanaya membuka sedikit pintu kamar anaknya lalu menyumbulkan kepalanya sedikit.
"Turun ra, alden udah sampe tuh"
"Iya bentar"
Lalu setelahnya kanaya kembali lagi kebawah untuk menemui keluarga dari pak al.
"Yuk turun" Ajak valisha.
"Bentar ish"
"Tunggu apalagi?"
"Kebelet" Ucapnya lalu pergi menuju kamar mandi dalam kamarnya.
Valisha hanya menghembuskan napasnya dalam dan menunggu khaira selesai dengan kegiatan kebeletnya.
Sementara di kamar mandi khaira sedang gugup setengah mampus.
"Tenang ra tenang, udah biasa ketemu sama pak al juga ngapain gugup si"
"Kabur aja kali ya lewat jendela balkon?"
"Ada valisha bego!!" Ucapnya sambil memukul pelipisnya sendiri.
"Ra! Udah belum si, lama amat. Berak lo?"
"Iya iya sabar!" Ucapnya lalu keluar dari kamar mandi.
"Yok turun" Ucap valiaha seraya menggenggam jari khaira yang berkeringat dingin.
"Gugup neng" Ujarnya sambil terkekeh.
"Berisik lo ah"
Disepanjang jalan menuju ruang tamu khaira hanya menunduk sambil meremas tangan valisha.
"Sakit woy! Tangan gue"
"Eh, hehe sorry sorry" Ucapnya melepas genggaman tangan valisha.
"Sini ra duduk" Ucap arya seraya menepuk tempat kosong disebelah kanannya.
Khaira pun menuruti perintah arya dan duduk disebelah kanan ayahnya.
Didalam ruang tamu ini tidak terlalu banyak orang hanya ada keluarga alden beserta keluarga kakak alden, kedua sahabat alden, dan keluarga valisha, serta satu orang wali untuk melangsungkan acara tunangan malam ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
831,224
Teen Fiction"Bapak mau makan apa?" Tanya khaira yang akan bersiap untuk memasak makan malam. "Jangan panggil gue bapak, gue bukan bapak lo!" "Terus kudu panggil apa?" "Serah lo, yang penting jangan bapak" "Ok" Ucap khaira menurutinya. "Oh ya setelah lo pinter...