‧͙⁺˚*・༓☾25☽༓・*˚⁺‧͙

5.1K 285 19
                                    

Pagi hari yang menurut Khaira berbeda dari biasanya. Ia yang biasanya dibangunkan oleh bundanya, disiapkan sarapan oleh bundanya. Kini semuanya berubah dalam waktu sekejap.

Khaira bangun lebih awal dari biasanya, ia bergegas mandi lalu turun menuju dapur untuk membuat sarapan pagi.

Tak lama kemudian pak Alden turun sudah dengan balutan kemeja seta jasnya, terlihat rapi dan sangat tampan, ya Khaira akui itu.

Pak Alden duduk terlebih dahulu di kursi meja makan tersebut, berhubung sarapan sedikit lagi selesai ia membuka handphone nya untuk mengecek pesan dari grup guru guru.

"Ra" Panggil pak Alden setelah melihat pesan di handphonenya sendiri.

"Hm" Balas Khaira yang masih fokus pada masakannya.

"Di kelas ada murid baru?"

"Emang iya? Siapa?" Balasnya dengan kepala yang menoleh kebelakang.

"Ngga tau, ini kata guru guru"

"Ngga tau juga tuh Khaira"

Setelah sarapan siap, Khaira menghidangkannya di atas meja makan. Ia mengambil 2 piring, yang satu untuknya dan yang satu lagi untuk suaminya.

Khaira mengambil nasi beserta lauknya untuk pak Alden terlebih dahulu lalu mengambilnya untuk sendiri.

"Enak ngga?" Tanya Khaira.

"Buset, sabar dulu napa. Belum juga masuk sendok nya"

Khaira hanya terkekeh saja, sengaja memang dia bertanya seperti itu sebelum pak Alden memasukkan sendok nya ke dalam mulut. Hitung hitung untuk melatih kesabaran di pagi hari.

"Enak ngga?" Tanya Khaira lagi setelah pak Alden menyuapkan makanannya sendiri.

Tidak ada jawaban dari pak Alden, ia hanya mengangguk sebagai responnya.

"Beneran?"

Pak Alden kembali mengangguk.

Keduanya pun menghabiskan sarapan mereka masing-masing dan pergi ke sekolah bersama.

Sesampainya diparkiran untuk para guru Khaira turun terlebih dahulu meninggalkan pak Alden yang masih sibuk melepas sabuk pengamannya.

Pak Alden menggelengkan kepalanya "ngga ada sopan sopan nya" Katanya sendiri.

Khaira berjalan ke kelasnya sendiri tetapi sebelum masuk ke dalam kelas Valisha lebih dulu mengajaknya pergi ke kantin.

Valisha mendorong bahu Khaira pelan untuk dibawanya ke arah kantin.

"Heh kenapa si?" Tanya Khaira bingung.

"Nanti gue ceritain"

Sampainya mereka berdua di kantin keduanya duduk di salah satu meja kantin tersebut tanpa membeli apa apa.

"Kenapa si?" Tanya Valisha lagi.

"Ra sumpah lo ga tau?"

"Ngga" Jawabnya sambil menggeleng.

"Farzan pindah ke sini" Balas Valisha singkat, namun memberi respon yang tidak baik untuk Khaira.

Khaira yang mendengarnya pun terkejut bukan main, bayangan ketika ia diperlakukan kasar olehnya pun mulai bermunculan.

"Serius?" Tanya Khaira tidak percaya.

Valisha mengangguk lalu mengusap lengan Khaira "lo ngga usah takut"

"Bukannya dia udah lulus dari 3 tahun lalu?"

"Lo tau dia gimana"

Khaira hanya bisa mengangguk lemah.

831,224Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang