‧͙⁺˚*・༓☾22☽༓・*˚⁺‧͙

5K 268 12
                                    

Sampainya pasangan baru sah tersebut di depan rumah milik pak Alden, Khaira mengeluarkan koper yang dibawanya lalu menatap rumah yang lumayan besar itu.

"Kenapa?" Tanya pak Alden.

"Ngga papa"

"Ya udah masuk!"

Lalu keduanya pun masuk ke dalam rumah tersebut.

"Pak ini rumah siapa?" Pertanyaan aneh itu keluar dari mulut Khaira.

"Rumah gue lah! Ya kali rumah tetangga sebelah"

"Udah lunas belum?"

"Belom! Masih nyicil"

"Ya udah lah!, masa iya gue bawa lo kesini tapi rumahnya masih nyicil"

"Ya siapa tau belom lunas gitu" Jawabnya dengan wajah tak berdosa.

"Udah"

"Udah apa?"

"Ya lo tadi tanya apa?"

"Dah lah, ngga jelas emang" Balas Khaira lalu duduk di sofa ruang tamu.

"Iya, lo ngga jelas" Balas Alden acuh dan ikut duduk disebelah Khaira.

"Ini rumah pernah dipake ngga si, kok kotor banget" Tanya Khaira yang melihat banyak debu di dalam rumah ini.

"Ngga"

"Ya terus buat apa beli rumah kalo ujungnya ngga dipake?"

"Ya ndak tau kok tanya saya"

"Ya kan bapak yang beli gimana si" Tanya Khaira ngegas.

"Bukan gue yang beli. Mertua lo tuh" Balas pak Alden yang tidak lepas dari handphonenya.

"Ya udah gih beresin rumahnya" Lanjutnya lalu berdiri dan berjalan keluar.

"Lah bapak mau kemana?"

"Ngga kemana-mana"

"Itu keluar ngapain?"

"Bentar doang"

Setelah menjawab seperti itu pak Alden tidak lagi menggubris pertanyaan yang keluar dari mulut Khaira dan melanjutkan langkahnya untuk keluar rumah.

Saat ingin memulai membersihkan rumah, Khaira mendengar suara mobil yang dinyalakan lalu melaju.

"Mau kemana tuh orang?" Batinnya berucap.

Khaira mengangkat kedua bahunya ke atas lalu dirinya pun mulai membersihkan rumah ini dengan menyapu terlebih dahulu.

Selesai dengan kegiatan menyapunya kini giliran Khaira untuk mengepel dan yang lain sebagainya.

Karena Khaira yang tidak tahu di kamar mana nanti ia akan tidur jadilah koper berisi baju yang dibawanya hanya ia letakan di sebelah sofa singel yang ada di ruang tamu ini.

Tak lama kemudian pak Alden datang dengan sebuah koper ditangannya. Pak Alden menatap sekeliling rumahnya, lah udah bersih aja.

"Ini semua lo yang beresin?" Tanya pak Alden yang melihat Khaira sedang bersantai.

"Iya lah, siapa lagi?"

"Terus itu kenapa ngga lo taro di kamar?" Tanya pak Alden lagi sembari menunjuk barang bawaan Khaira dengan dagunya.

"Ngga tau kamarnya yang mana"

"Yang mana aja terserah lo" Jawabnya lalu pak Alden berjalan naik ke kamar nya sendiri.

Khaira yang melihatnya pun ikut berjalan mengekor di belakang pak Alden.

Di lantai dua ini berisi dua kamar dan ada sebuah space untuk duduk santai.

831,224Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang