"Val gue mau ambil makan, ikut ga?"
"Ga, maap mager"
"Yeu!, ya udah gue mau ambil ulud"
"Ulud apaan?" Tanya alvaro.
"Dulu"
"Ooh dulu, kok gue baru tau"
"Karena lo nolep" Balas alan.
Khaira sudah berdiri untuk mengantri makanan dan fara sudah dititipkan kepada om nya yang lepas tanggung jawab.
Setelah dapat khaira memakan makanannya sambil berjalan ke mejanya.
"Mau dong"
"Si jamet! Tadi ditawarin ikut apa kaga malah mager! Salah sendiri lah" Sewot khaira.
"Gitu doang sensi lo kaya ibu hamil"
"Iya soalnya gue lagi hamil adiknya megumi alias anak ke 2 nya toji jadi ya maklum lah"
"Serem amat mainnya ama toji stan" Komentar alan.
"Gue sebenernya juga agak ngeri temenan sama ni anak, takut sawan gue"
"Hahaha" Tawa alden.
"Lo ketawa al?" Tanya alvaro heran, kerena temannya yang satu ini humornya tinggi beut.
"Engga, gue kayang"
"Bhahaha anying, bisa ngelawak juga lo al"
"Aslinya mah yang datar kaya gitu kalo ngelawak engga lucu"
"Tapi bibir lo tadi geter ra"
"Menghargai aja si"
"Parah... "
"Ngga pak bercanda, emang humor saya aja yang rendah" Kata khaira takut-takut, ntar takutnya dihukum suruh beresin ini ballroom hotel kan nyahok.
"Hm" Alden.
"Hmmmm" Alan.
"Mmmm" Alvaro.
"Ngapain? Pemanasan kosidahan?" Tanya khaira.
"Kosidahan ga tuh"
"Gue mau ambil makan lagi, ikut ga lo?"
"Ikut--" Valisha menggantungkan ucapannya.
"Nitip""Heh juleha lo kan punya tangan punya kaki, pake lah!"
"Kalo punya babu ngapa kudu gue yang jalan?"
"Gue sentil juga ginjal lo"
Khaira berdiri, namun dirinya tersandung oleh kaki meja dan mengakibatkan khaira jatuh ke depan alias nyungsep.
"Ra!"
"Tante!"
Heboh seisi meja khaira.
"Adaw"
"Ini siapa si yang naro kaki meja disini!" Marahnya entah pada siapa.Alden mengulurkan tangannya berniat untuk membantu khaira bangun.
"Ya udah bangun jangan duduk disitu mulu" Ujarnya.
Khaira menerima uluran tangan Alden lalu berdiri dan membersihkan bajunya yang mungkin kotor terkena lantai.
"Eh ra kamu kenapa?" Tanya kanaya yang baru saja datang.
"Jatuh"
"Kebawah apa keatas ra?" Tanya arya memancing keributan.
"Ke depan" Jawab khaira polos, lah kan emang bener jatuh ke depan.
"Ya engga salah juga si" Gumam Alden.
"Kok bisa si?"
"Kesandung kaki meja tuh!" Tunjuk nya pada kaki meja yang tak bersalah tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
831,224
Novela Juvenil"Bapak mau makan apa?" Tanya khaira yang akan bersiap untuk memasak makan malam. "Jangan panggil gue bapak, gue bukan bapak lo!" "Terus kudu panggil apa?" "Serah lo, yang penting jangan bapak" "Ok" Ucap khaira menurutinya. "Oh ya setelah lo pinter...