Pagi ini khaira sudah siap dengan seragam sekolahnya padahal waktu baru menunjukan pukul setengah 6 pagi. Ia tidak mau terlambat masuk ke sekolah karena ia sudah duduk di bangku kelas 12.
Sebelum gadis itu turun ke bawan ia menyemprotkan parfum di bagian leher sebanyak dua kali dan memakai jam tangan berwarna hitam pemberian neneknya waktu dia berulang tahun ke 17. Setelah benar-benar siap ia lalu turun kebawah untuk membantu bundanya memasak.
(itu jam yang dipake khaira)
Sesampainya di dapur bundanya heran mengapa anaknya ini sudah siap pagi sekali karena biasanya ia turun dari kamar jam 6 pagi.
''Loh kamu tumben udah siap jam segini?'' Tanya kanaya, bunda khaira.
''Iya dong kan sekarang udah kelas 12. Ngga boleh telat masuk lagi dong?'' Jawabnya semangat.
''Iya dong harus itu''
''Tapi kamu tumben banget loh ra. Kesurupan apa si?'' Lanjutnya lagi.''Ada guru baru di sekolah khaira. Katanya si ganteng terus singel juga''
''Mau khaira bantuin ngga bun?'' Tawarnya.''Ngga usah kamu udah wangi gitu masa bantuin bunda masak. Udah kamu duduk aja sana."
Lalu khaira pun menuruti perkataan bundanya dan duduk di kursi meja makan yang ada di dapurnya.
Tak lama kemudian ayahnya datang dan ikut bergabung duduk di kursi meja makan tersebut.
''Di sekolahmu ada guru baru ya ra?'' Tanya ayahnya tiba-tiba.
''Tau dari mana yah? stalker ya?'' Ucapnya sambil menyipitkan matanya menatap sang ayah.
''Ya tau lah! orang guru baru kamu itu anaknya temen ayah."
''Anaknya temen ayah yang mana? temen ayah kan banyak''
''Yang waktu dulu khaira nyungsep terus ditolong in sama anak cowo itu kan mas? yang waktu khaira masih 6 tahun'' Tiba-tiba bundanya ini ikut nyambung saja.
''Dari mana bunda tau?'' Tanya khaira.
"Ya tau lah, orang semalem ditunjukin fotonya sama ayahmu''
Khaira hanya ber'oh' ria saja. Dan selanjutnya mereka memakan sarapan mereka dengan keadaan hening.
Setelah acara sarapannya selesai khaira berjalan ke arah wastafel untuk mencuci piring bekas sarapan tadi.
Setelah selesai dengan acara mencuci piringnya, khaira berjalan ke depan rumah dan duduk di kursi tersebut untuk memakai sepatu sekolahnya.
Acara memakai sepatunya sudah selesai dan kini khaira berpamitan dengan bundanya ''bun khaira sekolah dulu ya'' ujarnya sambil menyalami punggung tangan kanaya.
''Iya, sekolah yang bener ya!'' Jawab kanaya.
Lalu khaira berjalan menuju mobil ayahnya yang sudah terparkir didepan garasi mobil. Khaira membuka pintu dan duduk disebelah kursi kemudi.
Khaira menurunkan sedikit kaca mobilnya untuk melihat adegan romantis orang tuanya didepan pintu rumah.
''Duh... kapan gue bisa begitu. Mesra bener dah mereka berdua, cium-ciuman bibir begitu kaya dunia milik berdua yang lain ngekost'' Gumamnya panjang lebar.
''Astaghfirullah mata gue udah ga perawan lagi'' Setelah berucap seperti itu khaira langsung menutup kaca mobil ayahnya. Sebenarnya takut ketahuan lagi ngeliatin orang tuanya ciuman si.
''Hayo!! abis ngeliatin apa ya kamu tadi?'' Tanya ayahnya curiga.
''Hah? ngg...ngga kok ngga liat apa-apa'' Jawabnya sambil nyengir kuda.
Lalu mobil itu berjalan menuju sekolah khaira dan bergabung bersama kendaraan lainnya.
**✿❀ ❀✿**
Khaira Shaqueena Dirgantara, anak kelas 12 mipa 4 banyak orang meyebutnya khaira si menyebalkan, bawel, cantik, jago main voly, wibu bau bawang, kpopers plastik, dan pintar dalam bidang ipa namun sangat lemah dalam bidang matematika.
Khaira punya 1 sahabat dari jaman dia sd, namanya Valisha Putri Aditama anaknya papa adit dan mama mawar. Panggil saja valisha, dia ini suka main voly dan juga dia ini wibu bau bawang seperti khaira.
Banyak orang menyebut mereka berdua ini seperti adik kakak karena kedekatan dan kesolidan mereka membuat mereka dijuluki sebagai friendship goals.
''EYOW!! anaknya bapak adit, ugh kangen banget gue sehari ngga ketemu lo'' Ucap khaira lebay.
''Paan si anaknya pak arya, btw i miss you too'' Jawabnya sambil memeluk tubuh khaira dari samping.
''Udah-udah woy!''
''Eh lo tau ngga?'' Ucap khaira memulai perghibahan.''Apa tu? lo bawa bahan ghibahan apa?''
''Itu si guru baru, katanya anaknya temen ayah gue'' Ucapnya memberi tahu.
''Seriusan? berati lo udah kenal dong?''
''Gue belom kenal. Tapi kata nyokap gue dah pernah ketemu dia dulu waktu gue umur 6 tahun'' Jelasnya.
''Berarti kemungkinan dia umurnya ngga jauh beda dong sama kita?''
''Iya mungin''
BRAK
''Pagi-pagi udah pada ngegosip bae lo pada'' Ucap rafa-sekertaris kelas mereka.
''Ngagetin lo!'' Ucap valisha sambil memukul lengan rafa.
''Adaw, untung valisha yang nabok''
''Lah emang kenapa kalo bukan gue yang nabok?''
''Iya soalnya ini tuh tabokan cinta dari yayang valisha'' Ucapnya lalu kabur keluar kelas.
''CIEEEE'' Sorak seisi kelas
''Apaan si lo pada!, gajelas deh'' Ujar valisha mengsalting sendiri karena dicie-cie in.
''Kiw-kiw valisha saltingnya lucu deh'' Goda khaira sambil menyolek dagu valisha dan lari keluar kelas meninggalkan valisha karena memang tadi sudah bel pertanda masuk kelas.
Setelah acara berbaris selesai mereka kembali ketempat duduk masing-masing dan duduk dengan rapi dan tenang sambil menunggu guru datang.
Tak lama kemudian ada seorang laki-laki berpostur badan tinggi dan tegap, hidung mancung, alis tebal, bibir pink alami, dan rambut hitam yang lebat namun tertata rapi.
Laki-laki tersebut menggunakan kemeja berwarna putih dengan dasi berwarna biru dongker dan jas yang disampirkan ditangan kirinya.
Semua murid menganga melihat ketampanan lelaki didalam kelasnya ini dan bertanya-tanya siapakah lelaki didalam kelasnya ini. Pangeran nyasar kali, xixixi.
''Selamat pagi anak-anak. Hari ini jam pertama pelajaran matematika benar?" Ucap nya tegas dan berwibawa.
**✿❀ ❀✿**
selesai deh part 1 nya
janlup vote&komen ya pren😼🤙
sekian dulu Terima kasih, bye!!
WARNING ; BUANG YANG NEGATIF AMBIL YANG POSITIF
KAMU SEDANG MEMBACA
831,224
Fiksi Remaja"Bapak mau makan apa?" Tanya khaira yang akan bersiap untuk memasak makan malam. "Jangan panggil gue bapak, gue bukan bapak lo!" "Terus kudu panggil apa?" "Serah lo, yang penting jangan bapak" "Ok" Ucap khaira menurutinya. "Oh ya setelah lo pinter...