Sore harinya karena tidak ada kegiatan apapun Khaira dan pak Alden memilih untuk menonton film di dalam kamar saja.
Dalam film tersebut menampilkan dua orang remaja yang hampir berciuman. Sebelum adegan itu terjadi pak Alden lebih dulu menutup mata Khaira dengan telapak tangannya.
"Belum cukup umur" Ujarnya ketika dua orang dalam film tersebut berciuman.
"Udah legal" Balas Khaira berusaha melepaskan tangan pak Alden yang menutupi matanya.
"Masih kecil, ngga boleh"
"Udah SMA, bentar lagi lulus"
"Masih lama"
"Pak ish! Awas ini tangannya!!" Murkanya.
Pak Alden menyingkirkan tangannya yang sedari tadi menutupi mata Khaira, dan tepat saat itu pun kedua orang dalam film tersebut sudah selesai berciuman.
Karena Khaira rada kesal, akhirnya dia mengulang adegan tadi yang belum sempat ia lihat.
Apakah pak Alden membiarkannya? Oh tentu tidak. Pak Alden memukul tangan Khaira saat ingin memutar adegan tadi.
"Apa si pukul pukul?!!" Marahnya.
"Ngga boleh liat yang tadi"
"Kata siapa?"
"Kata saya"
"Pelit. Huuuuu" Ucapnya dengan ekspresi seperti anak kecil yang mengajak temannya untuk bertengkar.
"S3 lah"
"S3 apa tuh?"
"Suka suka saya"
"Ngga tanya"
"Terus tadi yang tanya s3 apa tuh? Siapa?"
"Ngga tau, hantu kali"
"Lo, hantu"
"Ngawur. Bapak itu yang hantu"
"Mana ada hantu seganteng gue" Ujarnya dengan percaya diri.
"Siapa bilang ente ganteng coba?"
"Mama, bunda, janda tetangga sebelah"
"Lagi kelilipan kali matanya. Masa bunda bilang ente ganteng si?"
"Apa lo? Ga terima?" Jawabnya dengan muka mengajak untuk berantem.
"Kalo engga kenapa??" Balasnya dengan tangan yang bertengger di pinggangnya.
"Lo kan cantik, masa ganteng si"
Apa apaan ini?? Siapa yang mengajari pak Alden menjadi seperti ini? Perasaan dulu sebelum kenal sama Khaira kaku banget kaya kanebo kering.
Khaira menahan senyum lebarnya, ia berusaha untuk tidak tersenyum dengan menggigit bibir bawahnya.
"Senyum aja ngga usah ditahan" Ujarnya sambil mencolek dagu Khaira.
"Asal ente tau ya, watashi tidak akan tersenyum dengan perkataan ente tadi" Jawabnya sembari memalingkan wajahnya.
"Tapi pipinya merah tuh"
"O-oh ini tuh alergi matahari"
"Emang cahaya mataharinya masuk sampe sini apa?"
"Ngga" Ucapnya lalu menggeleng.
"Ya udah sini nonton lagi"
Lalu Khaira menuruti ucapan pak Alden tadi dengan mendekatkan duduknya disebelah pak Alden.
"Pak ente tau ngga si?" Tanya Khaira menggantungkan kalimatnya.
"Ngga"
"Ya udah tak kasi tau ya"
KAMU SEDANG MEMBACA
831,224
Genç Kurgu"Bapak mau makan apa?" Tanya khaira yang akan bersiap untuk memasak makan malam. "Jangan panggil gue bapak, gue bukan bapak lo!" "Terus kudu panggil apa?" "Serah lo, yang penting jangan bapak" "Ok" Ucap khaira menurutinya. "Oh ya setelah lo pinter...