Khaira menyetujui permintaan mantan gilanya itu, berselingkuh? Bukan. Farzan meminta khaira untuk jalan bersama malam ini.
Sebelum itu khaira sudah lebih dulu izin kepada suaminya, dan pak Alden menyetujuinya begitu saja.
Khaira pikir suaminya kan menolak dan memarahinya, tapi oh tapi tidak ges. Khaira berjalan kearah ruang tamunya.
Sudah lengkap dengan stelan rapinya, yaitu sweater crop berwarna putih dengan balutan celana panjang berwarna biru muda.
Di sana ada pak Alden yang sedang menonton TV, dengan santainya Khaira duduk disebelah pak Alden dan mengibaskan rambut tebal bergelombang nya hingga mengenai wajah tampan pak Alden.
Pak Alden menutup hidungnya sendiri, "bau ih" Komentarnya dengan melirik Khaira sinis.
"Bau wangi kan" Balasnya mencium rambutnya sendiri.
"Apek"
"Wangi gini dibilang apek" Ujarnya lalu sengaja mengibaskan rambutnya lagi.
Menjambak rambut bagian depan Khaira dengan pelan ia membalas "gue potong juga rambut lo pake gunting kebun" Ujarnya gemas dengan rambut Khaira.
Setelah menjawab seperti itu, pak Alden justru mengacak-acak rambut Khaira yang sudah rapi ia sisir hingga kembali berantakan seperti orang sehabis bangun tidur.
"Iiih Alden goubloug!! Ini berantakan lagi tau!!" Jawab Khaira lalu ia berdiri didepan kaca lemari pajangan yang berisi mobil remote milik pak Alden untuk merapikan rambutnya, sementara pak Alden ia hanya tertawa.
Khaira mengangkat tangannya ke atas kepala untuk merapihkan rambutnya dengan jarinya sendiri.
Tawa pak Alden terhenti kala ia melihat punggung bagian bawah Khaira yang sedikit terlihat akibat sweater nya yang terangkat.
Dan pak Alden baru menyadari jika Khaira memakai sweater crop. Sedetik kemudian ia menatap penampilan Khaira dari atas hingga bawah kala Khaira membalikkan badannya.
"Biasa aja kali liatnya, tau kok kalo aku cantik" Ucap Khaira malu-malu gorila.
"Iya cantik, cantikan lagi kalo ngga pake baju itu" Balas pak Alden sekalian mengkode Khaira untuk mengganti bajunya.
Khaira menunduk ke bawah untuk melihat bajunya, "kenapa emangnya? Kan ini lucu" Ujarnya lalu memutar tubuhnya sendiri seperti ballerina.
Pak Alden mengambil hoodie nya yang terletak tidak jauh dari dia duduk lalu melemparnya tepat pada wajah Khaira "pake itu aja"
Khaira menangkapnya lalu menurunkan kedua bahunya seperti tidak memiliki tulang, "pake ini aja. Lucu tauu"
"Lucu pala kau, cepet ganti" Pak Alden berdiri lalu mendorong bahu Khaira untuk ia bawa kedalam kamar mandi.
Khaira pun menurutinya, ia mengganti sweater nya dengan hoodie kebesaran milik pak Alden.
Di dalam kamar mandi, Khaira memutar-mutar tubuhnya lalu sedikit melebarkan kedua tangannya yang tidak terlihat akibat lengan hoodie yang terlalu panjang "bagus ih. Apa gue curi baju-baju pak Alden aja ya"
Asik sendiri dengan memuji dirinya Khaira tidak tahu kalau Farzan ternyata sudah berada di depan rumahnya.
"Ra? Lo kelelep bath up apa gimana. Mantan lo udah di luar tuh" Teriak pak Alden dengan menekankan kata 'mantan'.
Khaira pun keluar dengan cengiran menghiasi wajahnya.
"Dadah, jangan cemburu ya" Pamit Khaira setelah mencium punggung tangan pak Alden.
KAMU SEDANG MEMBACA
831,224
Teen Fiction"Bapak mau makan apa?" Tanya khaira yang akan bersiap untuk memasak makan malam. "Jangan panggil gue bapak, gue bukan bapak lo!" "Terus kudu panggil apa?" "Serah lo, yang penting jangan bapak" "Ok" Ucap khaira menurutinya. "Oh ya setelah lo pinter...