YUK YUK SIAPIN CAMILAN, KARENA PART INI PANJANG BUANGET HIHI SEMOGA NGGA BOSEN YACH
>//< >//< >//<
Rutinitas pagi Alden kali ini mungkin berbeda dari sebelumnya, karena sekarang ia sedang terduduk di atas kursi kayu dan menggendong anaknya yang dalam keadaan hanya memakai popok saja.
Sementara Khaira kali ini sedang sarapan di ruang makan sendirian karena pasti anaknya selesai berjemur dan dimandikan ia akan meminta hak nya yaitu meminum ASI.
Setelah menunggu sekitar 15 menit akhirnya anaknya selesai sudah dalam acara jemur paginya. Jika kalian bertanya mengapa bukan Khaira yang berjemur Bersama anaknya itu karena Alden yang memaksa.
“Hari ini Sangga berjemur sama siapa?” Tanya Alden pada Khaira setelah subuh tadi.
“Aku” Balas Khaira sambil mengusap rambut Alden yang berbaring di sebelahnya masih mengenakan baju koko serta sarungnya.
Alden mengapit kedua pipi Khaira dengan satu tangannya hingga mulut Khaira kini terlihat maju ke depan, “aku lah kamu mulu”
“Ahaha” Katanya sambil memukul telapak tangan Alden yang masih menjepit pipinya. Karena Alden sudah puas menjepit pipi Khaira, akhirnya ia melepas tangannya dari sana.
“Sakit!” Ucap Khaira sambil menyentil pelan kening suaminya. “Aku mulu, orang belum pernah sama sekali kok” Lanjutnya berucap dengan nada ketus.
“Ya kamu lah. Nenen sama kamu, ganti baju sama kamu, tidur sama kamu, aku cuma kebagian gantiin popok pas dia poop aja” Balas Alden tak kalah ketusnya.
Khaira terkekeh dengan pernyataan dari suaminya, masih dengan mengelus rambutnya. “Kalo amu yang kasih nenen malah aneh, terus kamu bilang apa? Tidur sama aku? Lah terus selama ini kamu tidur di mana? Di emperan toko, dan buat urusan nggantiin baju Sangga itu kalau aku nyuruh kamu pasti jadinya warna warni kaya kue lapis” Balas Khaira kali ini dengan nada julid nya walau tangan Khaira masih asik mengelus rambut suamninya.
“Ya udah aku aja makannya kalao gitu” Ujar Alden sedikit memaksa.
“Kan memang dari awal kalo ngga kamu ya mama”
“Ya udah”
“Ya udah kalau gitu ngapain nanya coba”
Begitulah kiira-kira perdebatan Khaira dan suaminya pagi tadi. Sekarang Khaira sedang mencoba memandikan anaknya ditemani mama mertuanya yang sangat baik hati.
Ia duduk di depan bak mandi kecil yang khusus untuk memandikan anak kecil sementara Lestari ia berjongkok di sebelah Khaira persis. Khaira mengikuti arahan yang diberikan oleh mertuanya dengan langkah pertama ia membasuh tangannya ke dalam bak mandi yang berisi air hangat lalu ia mengusap muka anaknya dengan pelan.
Kedua ia kembali membasuk tangannya namun kali ini ia mengusapkan tangannya yang basah ke bagian dada anaknya hingga perutnya, dan yang ketiga ia kembali membasuh tangannya lalu ia usapkan pada kedua lengan anaknya.
Posisi anaknya saat ini adalah kepala yang bersandar pada lengan sebelah kiri Khaira dan badannya yang berada di atas permukaan air dalam bak mandi. “Rambutnya dibasuh juga sedikit” Ucap Lestari saat Khaira selesai membasuh kedua lengan anaknya.
“Oh iya, ok” Dan Khaira kembali menuruti arahan dari mama mertuanya.
Khaira mengambil sabun mandi milik anaknya lalu ia tuang sedikit ke dalam tangan kanannya dengan sedikit kesusahan setelahnya ia mengusap bagian perut anaknya dan bagian dada serta kaki.
Namun saat bagian kakinya sedang diberi sabun, anaknya ini bergerak abstrak hingga menimbulkan bunyi gemercik dari air dalam bak. Khaira tak terlihat tersenyum melihat anaknya yang kini sedang aktif bergerak, mukanya terlihat panik, “aih mama ini gimana” tanya Khaira panik.
KAMU SEDANG MEMBACA
831,224
Roman pour Adolescents"Bapak mau makan apa?" Tanya khaira yang akan bersiap untuk memasak makan malam. "Jangan panggil gue bapak, gue bukan bapak lo!" "Terus kudu panggil apa?" "Serah lo, yang penting jangan bapak" "Ok" Ucap khaira menurutinya. "Oh ya setelah lo pinter...