‧͙⁺˚*・༓☾40☽༓・*˚⁺‧͙

4.8K 243 4
                                    

Langit mendung di sore hari seakan tak menghalangi pasutri tersebut yang sedang asik beradu mulut.

Apa yang kalian pikirkan, bertengkar? Bukan. Kedua manusia yang sedang dimabuk cinta itu ternyata sedang berciuman bibir dengan napsu yang tak tertahan.

Suara decapan yang berasal dari mulut mereka pun berbunyi nyaring mengisi kekosongan kamar ini. Seakan dunia hanya milik mereka berdua, yang lainnya ngontrak.

Denting bunyi telpon pun tak keduanya hiraukan hingga pada panggilan kelima Alden terpaksa menghentikan lumatannya pada bibir khaira dan beralih mengangkat panggilan tersebut.

"Bangsit, ganggu aja lo!" Semburnya saat telpon itu terhubung.

"Ngga sopan lo, salam kek atau apa gitu" Balas Ray - kakak Alden.

"Apaan buru" Desak Alden.

"Sabar anjir" Ujar Ray sambil terkekeh.

Alden berdecak mendengarnya, "sampe ngga penting, gue bom rumah lo"

"Buset kejam amat"

"Cepet su!"

Terdengar suara tawa dari sana yang membuat Alden bertambah emosi sendiri. "Gue mau minta tolong nih" Ujarnya setelah tawanya mereda.

"Apa?"

"Sensi amat lo, pms?"

"Lo ganggu anjir" Ucap Alden lalu ia berpindah posisi dari yang awalnya berada di atas Khaira menjadi duduk di sebelahnya.

"Iya iya, gue mau nitip anak gue"

"Emang lo mau kemana?"

"Kondangan sama istri tercinta"

"Kenapa ngga lo bawa aja sekalian"

"Orang ngga mau, ya udah gue ga bisa maksa lah. Nangis ntar yang ada"

Alden berdecak lagi, "titipin mama lah"

"Dia mau sama Khaira"

"Apa-apaan lu, ngga ada ya"

Setelahnya Alden mematikan sambungan telponnya sepihak.

"Siapa?" Khaira bertanya setelah Alden meletakkan ponselnya.

"Ray dut"

"Suruh ngapain?"

"Suruh" Belum selesai Alden melanjutkan bicaranya dering ponsel kembali berbunyi dan yang menelponnya adalah orang yang sama.

"Apaan lagi si?!" Tanya Alden tidak sabaran.

"Ck, cuma dimintain tolong gitu doang kaga mau lo anying"

"Lo jangan ganggu gue deh, orang gue lagi enak-enak kok sama istri gue"

"Oooh pantes sensi banget pas gue telpon"

Khaira melebarkan kedua matanya, suaminya yang berkata seperti itu dirinya yang sangat malu.

"Nitip bentar doang, itung-itung latihan jadi bapak lo"

"Nitip bintir diing, lo ngga tau aja kalo Fara udah nempel sama Khaira ngga mau lepas dia"

"HAHAHA bagus lah, biar lo ngga dapet jatah" Ray tertawa puas.

"Sialan lo, ck ya udah lah. Bentar aja tapi ya"

"Iya bentar doang elah"

"Ih awas aja lo gue ngap juga"

831,224Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang