Siang harinya rumah milik Alden kedatangan tamu yaitu mamanya sendiri, ia datang bersama suaminya untuk menjenguk Alden yang kata Khaira sedang sakit.
Tok tok tok
"Assalamu'alaikum" Salam mama Lestari dari luar rumah.
Khaira yang kebetulan sedang duduk di ruang tamu pun langsung berdiri dan membuka pintu utama untuk menyambut mertuanya.
"Waalaikumsalam" Balas Khaira sambil tersenyum sedikit canggung.
Khaira mengambil tangan Lestari dan Reza bergantian untuk diciumnya. "Eh ayo masuk ma, pa" Kata Khaira setelah ia mencium punggung tangan mertuanya.
Ketiganya pun masuk dalam rumah itu, Khaira langsung berjalan ke dapur untuk membuatkan minuman.
Ia membuatkan dia cangkir teh hangat lalu ia bawa bersama dengan makanan ringan di atas nampan.
Khaira meletakkan gelas dan toples tersebut secara hati-hati agar tidak tumpah lalu ia kembali lagi ke dapur untuk menaruh nampan tersebut.
"Padahal mah ambil sendiri nanti juga bisa, ngapain repot-repot buatin minum" Kata Reza setelah Khaira duduk di sofa sebelah Lestari.
"Hehe, ngga papa lah pa" Balas Khaira yang masih saja canggung.
"Oh iya, Alden sakit apa ra? Tumben itu anak sakit" Tanya Lestari.
"Masuk angin kayanya, soalnya badannya panas"
"Oooh"
Lestari mengamati seisi ruang tamu ini dengan mata sangat tajam setajam silet, dan itu membuat Khaira was was.
"Hebat kamu ra" Katanya setelah mengamati ruang tamu yang bersih dan semuanya tertata dengan rapi.
"Hah hebat kenapa ma?" Tanya Khaira yang kebingungan.
Lestari terkekeh lalu membalasnya, "kamu nikah pas masih SMA dan kamu bisa jaga rumah ini biar tetep bersih dan rapi tanpa pembantu. Padahal kan jadwal anak SMA itu kan padat, apalagi kamu yang udah kelas 12"
Khaira yang mendengarnya sedikit tersanjung dan merasa bangga. "Ah mama bisa aja" Katanya sambil menyelipkan anak rambut kebelakang telinganya.
"Siapa dulu yang cari mantu" Balas Reza menyombongkan diri.
"Iya deh"
"KHAIRA KEMANA???!!" Teriak Alden dari dalam kamarnya.
"Baru juga ngobrol bentar, udah bangun aja bayinya" Kata Lestari yang sangat tahu jika anak bontot nya itu kalau sedang sakit manjanya minta ampun.
"Samperin dulu gih" Perintah Lestari pada Khaira.
"Ya udah ma, pa Khaira ke kamar dulu ya sebentar" Pamitnya lalu berjalan menuju kamarnya dan kamar Alden.
Baru saja membuka pintu, pandangan pertama yang ia lihat adalah Alden yang menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut sebatas leher dan muka cemberutnya dengan alis yang hampir menyatu.
"Kamu habis kemana?"
"Aku dari tadi di bawah"
"Ngapain, udah dibilangin jangan ditinggalin juga" Katanya dengar bibir yang sudah maju.
"Ada mama sama papa ya kali aku disini" Jawab Khaira sambil berjalan mendekati ranjang dan menyentuh dahi Alden yang tidak ada perubahan suhu sedikitpun.
"Kok bisa mereka disini?" Tanya Alden dengan nada yang sudah kembali seperti biasa.
"Iya soalnya kan tadi aku ngabarin kamu sakit, kirain ngga bakal dateng eh taunya dateng" Jelas Khaira sambil mengelus rambut Alden.
KAMU SEDANG MEMBACA
831,224
Teen Fiction"Bapak mau makan apa?" Tanya khaira yang akan bersiap untuk memasak makan malam. "Jangan panggil gue bapak, gue bukan bapak lo!" "Terus kudu panggil apa?" "Serah lo, yang penting jangan bapak" "Ok" Ucap khaira menurutinya. "Oh ya setelah lo pinter...