"KHAIRA ADEK LO UDAH LAHIRRR!!" Teriak Galang di seberang telpon.
"Kapan?" Tanya Khaira dengan suara serak seperti orang baru bangun tidur.
"Kemarin, lo kemana aja si udah gue kabarin tapi HP lo ngga aktif" Marahnya seperti emak emak.
"Sibuk gue"
"Halah. Sibuk apaan lo?"
"Sibuk bua--hmmpp" Belum sempat menyelesaikan ucapannya suaminya lebih dahulu mencium bibirnya.
Minimal sikat gigi lah ya🙏
"Morning Khaira" Sapa Alden setelah mencium Khaira.
"Morning morning, udah siang tau"
"Belum di atas jam 12 itu masih masuk pagi" Kata Alden memberi tahu Khaira.
Saat mata Alden tak sengaja melihat Khaira yang menempelkan ponselnya pada telinganya sendiri ia pun bertanya, siapa tahu sedang telponan dengan mantannya. "Lagi telponan sama siapa?"
Suudzon mulu
"Sama galang" Jawab Khaira sambil menunjukkan panggilan telponnya dengan adiknya.
"Oh" Balas Alden lalu lanjut merem.
"Heh lo kapan mau ke RS?" Tanya galang yang sedari tadi memilih diam.
"Ntar sore deh"
"Ya udah" Jawab Galang lalu menutup panggilan tersebut.
Beralih pada pasutri baru hah huh hah huh ini, Khaira memilih membangunkan suaminya yang malah lanjut tidur.
"Bangun bangun udah siang" Katanya sambil mengguncang tangan Alden yang melingkari perutnya.
"Heran ngga ada alus alusnya" Gerutu Alden.
"Anti menye menye club" Ujar Khaira lalu ia berdiri untuk mandi dengan jalannya yang mengangkang seperti orang habis sunat.
**✿❀ ❀✿**
Setelah mandi dan lain sebagainya Khaira menghampiri Alden yang ada di ruang tamu lalu memutar-mutar tubuhnya hingga rok yang dipakainya sedikit mengembang.
"Cantik ngga?" Tanya Khaira sembari meringis kesakitan karena kakinya nyeri bekas semalam.
Alden menghampiri Khaira lalu berdiri di depannya, "cantik berhari-hari" Katanya sambil mengusap ubun-ubun Khaira.
Khaira uang dasarnya rada lolot pun mengerutkan dahinya. "Maksudnya?"
"Kalo aku jawab cantik sekali ya berarti cantiknya cuma sekali doang, kamu kan cantiknya berhari-hari jadi ya aku jawab cantik berhari-hari" Jelasnya yang membuat Khaira melongo.
Ya bener si
"Bisa gitu ya. Ya udah ayo cepetan ntar aku dimarahin Galang lagi" Kata Khaira lalu menarik tangan suaminya keluar rumah.
Alden menyalakan mesin mobilnya. "Kadonya langsung kasih ke bunda?" Tanyanya.
"Taruh rumah bunda aja dulu, ribet ntar kalo langsung kasih bunda"
"Emang ngga bolak-balik?"
"Deket kok jarak rumah bunda sama RS nya, sedekat hatiku dan hatimu sekarang" Gombal dikit gapapa lah ya.
"Bisa-bisanya bisa kaya gitu"
**✿❀ ❀✿**
Sesampainya di rumah sakit tersebut Khaira langsung menuju kamar inap yang tadi sudah diberi tahu terlebih dahulu oleh adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
831,224
Teen Fiction"Bapak mau makan apa?" Tanya khaira yang akan bersiap untuk memasak makan malam. "Jangan panggil gue bapak, gue bukan bapak lo!" "Terus kudu panggil apa?" "Serah lo, yang penting jangan bapak" "Ok" Ucap khaira menurutinya. "Oh ya setelah lo pinter...