Taman belakang kediaman rumah keluarga dari Alden sudah disulap sedemikian rupa menjadi tempat acara pernikahannya dengan Khaira.
Cuaca cerah berawan menambah semangat yang makin membara untuk mendengarkan kata kata yang amat sakral itu.
"Heh al, lo udah apal ijab kabul nya kan?" Tanya Ray.
"Udah"
"Lo ngga panik apa gimana, gue liatin kok dari tadi lo santai banget si"
"Panik kenapa emang?" Tanyanya santai.
"Sinting nih anak" Balas Ray heran, dia dulu sebelum mengucapkan ijab kabul sudah bolak-balik ke kamar mandi. Lah ini adiknya malah santai ngopi.
"Ngapain juga panik, orang tinggal ngomong doang" Ujarnya meremehkan.
"Doang mata lo peang!" Balas Ray ngegas.
Setelahnya pak Alden tidak membalas ucapan kakaknya lagi melainkan ia berjalan menghampiri pak penghulu yang sudah siap menikahkannya dengan Khaira.
"Kok gue deg degan ya" Ucapnya dalam hati.
"Santai aja muka lo, katanya tadi ngga panik" Cibir Ray.
"Brisik ya anda"
"Ngipiin jigi pinik, iring tinggal ngomong diing. Makan noh ngomong" Ucapnya lalu tertawa terbahak.
"Kamu itu ya, serius dikit lah. Jangan malu maluin mama!" Marah Lestari pada anak sulungnya.
"Iya maap"
"Cepet sini duduk!" Ujarnya sambil menarik lengan Ray agar duduk di sebelahnya.
Lalu tak lama kemudian acara akat nikah pun dimulai, dengan pak penghulu yang menjabat tangan pak Alden.
"Saya terima nikah dan kawinnya Khaira Shaqueena Dirgantara binti Arya Dirgantara dengan seperangkat alat sholat serta uang sebesar 192.021 Dirham Uni Emirat Arab dibayar tunai" Ucap Alden lugas.
"Bagaimana saksi, sah?"
"SAH!!" Ujar para saksi serempak.
Pagi ini tepatnya pada tanggal 19 September 2021 pada pukul 09.00 pagi Khaira resmi menjadi istri sah dari Alden.
Khaira menitihkan air matanya karena tak sanggup menahan tangisnya, sebelum dirinya dibawa keluar oleh bunda dan sahabatnya.
Valisha dengan segera memeluk sahabatnya itu lalu dibalas juga dengan pelukan erat dari Khaira.
"Udah jangan nangis, ntar make-up lo luntur semua"
"Gue terhura tau!"
"Tau"
"Udah yuk keluar" Kata Kanaya.
Lalu Khaira digandeng oleh bunda dan sahabatnya untuk ke arah depan dan duduk bersama pak Alden.
Khaira tampak cantik dan anggung dengan balutan dress berwarna putih yang sedikit memperlihatkan belahan dadanya.
Khaira duduk di sebelah kanan pak Alden lalu dirinya hanya terdiam karena tidak tahu harus merespon bagaimana. Maklum baru pertama nikah.
"Silahkan utuk saling bertukar cincin" Ucap pak penghulu.
Pak Alden mengambil cicin yang ada didalam kotak cincin tersebut lalu memasangkannya di jari manis khaira begitu pula sebaliknya.
"Cium dong!" Teriak Alan.
"Iya dong cium" Timpal Alvaro.
"Udah cepet, ngga usah malu malu" Tambah Ray.
KAMU SEDANG MEMBACA
831,224
Ficção Adolescente"Bapak mau makan apa?" Tanya khaira yang akan bersiap untuk memasak makan malam. "Jangan panggil gue bapak, gue bukan bapak lo!" "Terus kudu panggil apa?" "Serah lo, yang penting jangan bapak" "Ok" Ucap khaira menurutinya. "Oh ya setelah lo pinter...