"Cantik banget ini, mau kemana si?" Ucap pak Alden sambil mencolek dagu Khaira.
"Ih genit banget colek colek gitu"
"Ngga papa dong"
Singkat saja, keduanya sudah menyetujui ajakan Valisha kala itu untuk pergi menonton.
Keduanya keluar dari dalam rumah lalu Khaira menaiki motor milik pak Alden.
"Pegangan dong"
"Ngga dulu deh"
"Jatuh ngga tanggung jawab ya" Katanya sambil menyalakan mesin motor tersebut.
"Jangan dong" Jawabnya memukul pundak pak Alden pelan.
Pak Alden menarik kedua tangan Khaira untuk memeluk perutnya. "Ya udah makannya pegangan"
Khaira pun akhirnya menuruti kata suaminya untuk berpegangan sesekali ia menggelitik perut pak Alden kala lampu merah menyala.
"Jangan digelitikin gitu nabrak nanti"
"Nabrak dari mananya? Kan motornya berhenti" Ucapnya seraya meletakan dagunya di atas pundak pak Alden.
"Bentar lagi jalan"
"Masih lama" Balasnya mendongak melihat lampu lalu lintas yang masih berwarna merah.
Tak lama kemudian lampu lalu lintas yang tadinya berwarna merah kini berganti menjadi hijau dan pak Alden langsung saja menancap gas nya.
"Untung pegangan" Gerutu Khaira.
"APA??"
"Ngga papa"
"Kirain kenapa"
"Apanya?"
"Besok pagi" Jawabnya tidak menyambung dikarenakan jalanan yang ramai dan juga suara kendaraan yang berisik.
"Ooh belum" Jawab Khaira asal.
"Ngga tau si. Iya kali" Balas pak Alden sambil mengangkat kedua bahunya.
Sesampainya diparkiran mall Khaira turun dari atas motor pak Alden lalu membuka helm nya yang sayangnya sangat susah untuk ia buka.
"Ck bisa ngga?"
"Bisa" Ucapnya masih berusaha membuka helm tersebut.
"Lama" Balasnya lalu membantu Khaira membuka kancing helm tersebut, setelah terbuka pak Alden menyentil dahi Khaira, "gitu aja ngga bisa"
Lalu setelahnya pak Alden menggandeng tangan Khaira dan mereka pun masuk ke dalam mall tersebut.
Manusia jomblo
Pak Alan, Pak Alvaro, Suamiku suk...
Valisha jamet telah menambahkan Anda.
KAMU SEDANG MEMBACA
831,224
Fiksi Remaja"Bapak mau makan apa?" Tanya khaira yang akan bersiap untuk memasak makan malam. "Jangan panggil gue bapak, gue bukan bapak lo!" "Terus kudu panggil apa?" "Serah lo, yang penting jangan bapak" "Ok" Ucap khaira menurutinya. "Oh ya setelah lo pinter...