‧͙⁺˚*・༓☾42☽༓・*˚⁺‧͙

4.4K 236 9
                                    

Pagi ini Khaira sudah direpotkan oleh suaminya yang tidak mau lepas dengannya. Waktu sudah menunjukan hampir pukul 7 pagi, bukannya bergegas untuk berangkat ke sekolah Khaira justru harus membujuk suaminya yang tidak mau melepas pelukan eratnya.

Khaira merasa badan suaminya rada hangat, apakah suaminya ini sakit? Tidak tahu juga. Soalnya saya beda alam sama Alden 😂

"Kamu kenapa si?" Tanya Khaira sambil terus berusaha menyingkirkan tangan yang bertengger pada perutnya. "Aku udah telat ini loh" Lanjutnya lagi dengan nada jengkelnya.

"Sekali-kali bolos gapapa" Balas suaminya dengan nada tak kalah menjengkelkan.

"Khaira jangan gerak-gerak, aku pusing tau" Katanya dengan nada manja sekaligus memonyongkan mulutnya seperti bebek diakhir katanya.

Khaira memutar bola matanya sendiri. "Pusing kenapa?"

Alden melepaskan pelukannya begitu saja lalu berbalik memunggungi Khaira. "Orang lagi sakit bukannya disayang malah diajak ribut, wuu" Gerutunya yang masih bisa Khaira dengar.

"Emang kamu sakit apa?"

"Ngga tau ah, sana berangkat" Jawab Alden sambil mengangkat selimutnya menutupi seluruh tubuhnya.

Khaira membuka lemarinya lalu berganti baju menjadi baju santainya. Ingin berangkat ke sekolah pun percuma karena sudah dapat dipastikan bel masuk sudah berbunyi.

Alden membuka selimutnya sedikit lalu melihat sekitar kamarnya, tidak ada Khaira. Mungkin sudah berangkat begitu pikirnya.

Hiks

Ditariknya ingus Alden oleh dirinya sendiri lalu kembali menggerutu. "Tega banget beneran berangkat dong"

Khaira keluar dari dalam kamar mandi sudah dengan baju santainya lalu ia duduk tepat di sebelah suaminya yang berbaring. "Kamu sakit apa si?" Tanya Khaira setelah menempelkan telapak tangannya pada dahi Alden.

"Ngga tau, awas ah" Katanya sambil menyingkirkan tangan Khaira yang sedang memainkan rambutnya.

"Ngambek nih?"

"Ngga"

Khaira membiarkan Alden yang tetap berada di posisinya yaitu berbaring membelakangi Khaira.

Tak berselang lama Alden memeluk Khaira erat sambil mendusel kan kepalanya pada area dada Khaira. "Ra pusing" Rengek nya.

Khaira memijat kening Alden yang terasa sangat panas. "Minum obat mau?" Tawarnya.

Alden menggelengkan kepalanya dan itu membuat dada Khaira geli sendiri.

"Mau aja kenapa si, biar cepet sembuh"

"Kok maksa si. Udah dibilang ngga mau juga"

"Ooh berati ngga mau sembuh?"

"Mau lah"

"Kalo gitu minum obat dulu"

"Selain minum obat ngga ada emang?" Tanya Alden dengan mata memelasnya.

"Ngga ada"

"Aaaaa ngga mau minum obat"

"Aku jitak mau?" Balas Khaira jengkel sendiri.

Alden menundukkan kepalanya merasa Khaira saat ini saat kesal padanya. Ia menutup mulutnya rapat-rapat dan mengendurkan pelukannya yang semula sangat erat. Jangankan bicara menatap matanya saja Alden saat ini tidak berani.

Khaira yang melihatnya merasa gemas sendiri. "Kasian banget ciii, tapi lucu pengin gue unyel-unyel pipinya" Katanya dalam hati.

Kruyuk kruyuk

831,224Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang