Pagi menjelang siang ini niat Khaira dan Alden adalah berbelanja untuk perlengkapan anak pertama mereka.
Usia kandungannya sekarang yang sudah 7 bulan jalan 8 membuat Khaira menjadi malas, namun untuk urusan kali ini Khaira hempaskan jauh-jauh rasa malas tersebut.
Sekarang ia sedang berada dalam kamar mandi sedangkan Alden berada di atas ranjang dengan handphonenya yang setia ia genggam.
Bosan menunggu lebih dari 20 menit, Alden memutuskan untuk langsung masuk ke dalam kamar mandi yang sedang dipakai Khaira tanpa mengetuknya, dan itu membuat Khaira terkejut.
"Ngapain kamu masuk?" Kata Khaira sambil menutupi dadanya sendiri dengan kedua tangannya.
Dengan santainya Alden melepas pakaian yang sedang ia pakai lalu mulai berjalan mendekati Khaira yang berada tepat di bawah shower. "Ya mandi lah masa ngaji"
Khaira menghela napasnya dengan sedikit jengkel, "kan bisa nunggu sampe aku selesai dulu"
"Orang aku penginnya mandi bareng" Ucapnya lalu beralih menyalakan keran shower tersebut.
"Ih nyebelin" Balas Khaira buru-buru untuk membilas badannya.
Selesainya ia keluar dengan menghentakkan kakinya sendiri, Alden yang melihatnya hanya mampu menahan tawa dalam hatinya sebentar lagi pasti istrinya yang rada geblek itu pasti akan kembali lagi ke dalam kamar mandi.
Dengan percaya dirinya Khaira mengambil pakaian dalam dan baju yang akan ia pakai untuk nanti.
Ia menyentuh atas kepalanya sendiri untuk mengambil handuk yang melilit rambutnya, namun bukan handuk yang ia dapat tapi busa.
"Demi apa gue lupa bilas rambut?" Gumamnya menggerutu, ingin kembali tetapi ia malu tapi kalo ngga balik mau bilas di mana?.
"Apa iya gue kudu ke kamar mandi bawah buat bilas rambut?" Pikirnya. "Mager ah, eh tapi kalo balik diledekin ntar"
Dengan kebesaran mental yang ia punya dan ketebalan muka yang sudah ia siapkan untuk kembali dalam kamar mandi yang masih tertutup itu akhirnya ia memutuskan untuk membilasnya di sana. "Bodo ah namanya juga lupa, lupa itu kan manusiawi ya kan awas aja kalo sampe sana gue diketawain gue slepet kepalanya" Bicaranya pada diri sendiri.
Ia memutar kenop pintu kamar mandi lalu berjalan tanpa memedulikan suaminya yang sedang menertawakan dirinya dalam diam.
Sampai di bawah shower lagi bersama suaminya yang juga belum selesai mandi ia sedikit menggeser tubuh suaminya. "Awas"
"Kok balik lagi? Kenapa?" Tanya Alden berbasa-basi.
"Mau bagi nasi kotak" Balas Khaira ngegas dan mulai membilas rambutnya dan setelah badan serta rambutnya bersih kembali Khaira langsung keluar begitu saja tanpa menutup kembali pintu kamar mandi.
"Ckckck ada aja tingkahnya" Kata Alden sambil geleng-geleng kepala.
Kamu juga ada aja kok tingkahnya☺
Alden pun ikut keluar setelah membilas badannya tak lupa ia tutup rapat kamar mandi.
Masuk dalam walk in closet dalam kamarnya dan kembali melihat Khaira yang sedang kesusahan mengaitkan pengait bra nya. Biasanya ini adalah bagian yang paling ditunggu oleh Alden karena ia tahu istrinya pasti tak bisa mengaitkan pengait bra nya sendiri.
Mendengar suara derap langkah yang sudah pasti Khaira membalikkan badannya dengan muka memelas, sangat jauh berbeda saat pertama Alden masuk ke dalam kamar mandi tadi.
"Tolongin" Pintanya.
Alden mengangkat sebelah alisnya, "tolongin apa?" Jawabnya pura-pura tidak tahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
831,224
Teen Fiction"Bapak mau makan apa?" Tanya khaira yang akan bersiap untuk memasak makan malam. "Jangan panggil gue bapak, gue bukan bapak lo!" "Terus kudu panggil apa?" "Serah lo, yang penting jangan bapak" "Ok" Ucap khaira menurutinya. "Oh ya setelah lo pinter...