Keluarga Alden dari mulai orang tuanya sampai keluarga kakaknya sangat antusias menyambut kedatangan Alden serta Khaira di rumah besar kediaman Reza.
Yap, keduanya memilih untuk tinggal sementara di rumah kedua orang tua Alden dihari mendekati kelahiran buah hati Alden dan Khaira.
Mereka memilih tinggal di sini karena jika di rumah orang tua Khaira sendiri takut merepotkan, apalagi ada adik kecil Khaira yang usianya belum genap 1 tahun.
Alden keluar dari dalam mobil terlebih dahulu lalu membukakan pintu untuk Khaira dan menuntunnya hingga keduanya masuk ke dalam rumah.
Khaira mencekal lengan suaminya saat keduanya baru sampai di depan pintu rumah, "mau kemana lagi?" Tanya Khaira.
"Ngambil tas yang di dalem mobil"
"Yang buat lahiran?" Tanya Khaira memastikan dan dijawab anggukan oleh suaminya.
"Taruh dalem mobil aja"
Alden mengerutkan alisnya, "loh kenapa kamu lahirannya masih 1 minggu an lagi kan?"
"Ya siapa tau lahirnya besok kan kamu ngga perlu ribet-ribet ngambil lagi"
"Udah la gapapa" Jawab Alden tetap kekeuh.
"Ya udah la serah kamu" Jawab Khaira, ia memilih duduk di bangku depan sembari menunggu suaminya kembali.
Alden kembali dengan membawa 1 buah tas berukuran sedang yang isinya semua perlengkapan Khaira untuk melahirkan.
Ia menghampiri Khaira yang sedang duduk menunggu "ayo masuk" Ajaknya.
"Assalamu'alaikum" Salam keduanya.
"Waalaikumsalam" Jawab Melisa yang kebetulan sedang duduk di ruang tamu.
"Sendirian mba? Yang lain kemana?" Tanya Khaira berbasa-basi.
"Mama, papa di dapur kalo Fara sama bapaknya tidur" Jelas Melisa.
Mama mertuanya datang dari arah dapur diikuti papa Alden di belakangnya sambil membawa piring berisi cookies, "loh kapan sampe?" Tanya mama Lestari.
Sebelum menjawab Khaira mengambil tangan mama mertuanya untuk ia cium alias salim. "Barusan kok ma" Lalu bergantian mencium tangan papa mertuanya.
"Alden mana? Udah ilang aja" Tanya papa Reza.
Khaira pun terkekeh sebentar, "di kamar"
"Ya udah nih dimakan" Ujar mama mertuanya pada kedua menantunya.
Lalu keduanya beranjak meninggalkan ruang tamu, "mau kemana ma, pa?" Tanya Melisa.
"Nonton, kalian mau ikut?" Ujar mama Lestari balik bertanya.
"Ooh ngga" Jawab Melisa seraya tersenyum.
Ya di rumah kedua orang tua Alden ini memang ada tempat untuk menonton di bagian paling atas rumah sebelum balkon.
Alden keluar dari kamarnya yang ada di bawah lalu ikut bergabung dengan kedua perempuan yang masih belum beranjak dari ruang tamu dan memilih mendudukkan pantatnya di sebelah Khaira. "Mama sama papa mana?"
"Lagi nonton" Jawab keduanya.
"Mba tinggal dulu ke atas ya, kayanya Fara nangis" Ujar Melisa yang sadar diri jika ia terus-terusan di sini ia akan menjadi nyamuk.
Keduanya hanya mengangguk lalu Alden langsung mengambil posisi merebahkan kepalanya di atas pundak Khaira. "Laper, makan yuk" Ajak Alden.
"Ada cookies tuh, makan itu dulu" Tunjuk Khaira pada cookies yang berada di atas meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
831,224
Teen Fiction"Bapak mau makan apa?" Tanya khaira yang akan bersiap untuk memasak makan malam. "Jangan panggil gue bapak, gue bukan bapak lo!" "Terus kudu panggil apa?" "Serah lo, yang penting jangan bapak" "Ok" Ucap khaira menurutinya. "Oh ya setelah lo pinter...