‧͙⁺˚*・༓☾18☽༓・*˚⁺‧͙

4.3K 264 8
                                    

Sesampainya Khaira di rumah, ia langsung mengajak Alden masuk ke dalam sementara Khaira pergi ke kamarnya untuk mandi.

"Eh ada calon mantu" Sapa bunda Kanaya.

"Iya tante" Balas Alden lalu mencium punggung tangan Kanaya.

"Tumben mampir, sini duduk"

"Iya mau main aja sama Khaira"

"Ooh, ya udah sekalian pdkt ya gak?"

"Iya" Balsnya agak canggung.

Sejak obrolan antara bundanya dan pak Alden, Khaira sudah lebih dulu naik ke atas kamarnya.

Cukup lama Alden menunggu di ruang tamu ini ditemani ayah Khaira dan camilan yang disiapkan oleh bunda Kanaya.

Khaira turun dari kamarnya lalu ikut duduk di sebelah ayahnya, dengan keadaan yang sudah bersih dan wangi.

"Mau kemana kamu?" Tanya ayahnya.

"Keeee kemana hayo"

"Ya ngga tau lah! Kan kamu yang mau pergi"

"Mau beli album"

"Emang ada duit?"

"Ngga ada"

"Lah terus bayar pake apa?"

"Dibayarin"

"Sama siapa? Emang ada yang mau bayarin?"

"Ada dong, tuh orangnya di sebelah kanan ayah" Tunjuk Khaira ke arah pak Alden.

"Kamu mau bayarin al?" Tanyanya beralih pada pak Alden.

"Eh, iya. Paling juga ngga seberapa"

"Tuh kan, pak Alden bilang iya, berati dia mau bayarin"

"Mau mauan kamu al bayarin Khaira, ntar ngelunjak anaknya kalo udah dibayarin"

"Ngga papa"

"Tuh dengerin yah, ngga papa"

"Itu si mau kamu. Udah nih beli pake uang ayah aja, lagian kamu itu belum tanggungjawab Alden" Ucapnya sambil memberikan beberapa lembar uang merah kepada Khaira.

"Eh om, ngga usah ngga papa. Alden aja yang bayarin"

"Iya ayah tabung aja buat nikah lagi" Guraunya sebelum sebuah pakaian kotor melayang kearah muka Khaira.

"Siapa yang mau nikah lagi?!!" Tanya Kanaya sambil menaruh pakaian yang belum dicuci dengan kasar.

"Ayah!" Tunjuk Khaira pada ayahnya.

"Astaghfirullah, solimi banget lo ra. Anak siapa si"

"Ngga sayang suwer, Khaira aja tuh yang asal ngomong"

"Mana ada" Sangkal Khaira.

Tidak memedulikan itu semua, Kanaya pergi meninggalkan ruang tamu dengan perasaan kesal.

Kanaya memasukkan baju kotor yang ia bawa tadi ke dalam mesin cuci dengan tidak sabaran.

"Heh ra, tanggungjawab kamu. Ngamuk itu bunda kamu, malah ketawa lagi"

"Khaira ngga ngehamilin anak orang kok" Balasnya setelah puas dengan tawanya.

"Ra dosa loh, udah buat orang tua berantem"

"Bercanda doang"

"Iya bercanda, tapi ngga kaya gitu juga" Ujar Arya lalu menarik Khaira untuk dibawa ke tempat Kanaya mencuci pakaian.

"Jelasin buruan"

Perlahan Khaira mendekat ke arah Kanaya lalu khaira meminta maaf "bunda ish, jangan marah dong. Cuma bercanda itu loh"

831,224Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang