Welcome reader
-----
Sudah siap dengan tokoh baru
Pasti siap dongApa kabar semua
Semoga selalu baik 🙌🏻•
•🌺 Happy reading 🌺
••••Semua orang di ruangan itu sudah selesai makan dan bersiap ke luar istana.
Saat sudah berada diluar istana mereka ditampakkan dengan tiga orang lelaki yang memakai pakaian yang sama seperti Megan Dior dan Aleksa.
"Yang mulia". Ucap ketiganya memberi salam kepada Raja Fabian dan Ratu Dira yang dibalas dengan anggukan oleh pasutri itu.
"Ayah, bunda kami berangkat ya". Pamit ketiganya sambil membungkukkan badan memberi salam hormat kepada kedua orang tua mereka.
"Jangan ribut Megan, Aleksa". Ujar Ratu Dira memberi perintah.
Megan dan Aleksa menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Iyaa bunda".
Setelah berpamitan mereka menuruni anak tangga yang begitu banyak menghampiri Emil, Dison dan Edgar yang sudah ada dibawah lebih dulu.
Megan tiba tiba menghentikan langkahnya yang membuat kedua orang disampingnya ikut berhenti dan menoleh kearah Megan. "Ayah, apakah ada tugas untuk kami?". Tanya Megan.
"Tentu ada, tugas untuk kalian harus makan tiga kali sehari". Raja Fabian tertawa tapi serius dengan ucapannya.
"Ish ayah serius, masa tugasnya itu". Protes Megan.
Mendengar jawaban dari anaknya Raja Fabian mengubah gaya nya menjadi tangannya dilipat di dada dan memasang muka seriusnya yang membuat anak-anak nya agak merinding. "Ayah serius, kalau sampai pulang nanti kalian kurus, jangan harap bisa masuk ke istana lagi".
Ketiganya saling tatap setelah mendengar pernyataan ayahnya. "I-iya ayah".
Mereka semua sudah sampai dibawah dan mereka menyiapkan pedang masing-masing. Kenapa nyiapin pedang? Ooh mungkin kebiasaan mereka.
Bukan, tapi mereka pergi ke Kerajaan Vandoria menggunakan pedang mereka, mereka akan menaiki pedang mereka dan terbang dengan posisi berdiri, jadi mereka tidak menggunakan kuda.
Mereka semua sudah berdiri di atas pedang masing-masing yang sudah melayang di atas tanah sedikit.
"Sampai jumpa ayah, bunda". Teriak Megan, Dior, dan Aleksa saat mereka sudah terbangun menjauh yang di balas dengan lambaian tangan Raja Fabian dan Ratu Dira yang di ikuti dengan salam hormat para pelayan melepas kepergian pangeran dan putri kesayangan mereka.
••••
Perjalanan mereka tidak memerlukan waktu yang lama kini mereka sudah sampai rumah penduduk Kerajaan Vandoria dan akan segera tiba di pintu masuk kerajaan.
Wuuussf
Suara pedang mereka sudah sampai di tanah pintu masuk Kerajaan Vandoria. Mereka segera memasuki pedang mereka tempat nya.
"Kami dari Kerajaan Vandic". Ucap Emil sebagai yang mengurus anggota dia mewakili anggota karena ia yang lebih tua diantara kelima orang itu.
"Mana undangan kalian?". Tanya pengawal Kerajaan Vandic.
Emil meminta undangan utusan kepada Edgar kemudian memberikan nya kepada pengawal tersebut.
"Baik silahkan masuk".
Mereka berjalan memasuki halaman Kerajaan Vandoria. Di situ sudah banyak murid murid dari kerajaan lain.
Saat mereka sedang berjalan tiba-tiba ada seseorang terbang dengan menaiki pedang nya dan terbang dengan cepat membuat orang-orang yang ada di situ melihat ke arah orang itu.
"Siapa itu?". Tanya Megan masih melihat sosok itu.
"Itu adalah Pangeran Richelle, adik dari Pangeran Jinli. Pasti kalian taulah dengan dua giok dari Kerajaan Vandoria". Jelas Emil.
"Ooh dia orangnya, kok kakak tau pernah ketemu?". Tanya Megan masih melihat pangeran Richelle.
"Tau dong, kan kakak pernah kesini untuk menyampaikan pesan dari yang mulia Raja Fabian dan kakak sempat bertemu dengan Pangeran Jinli dan Pangeran Richelle". Jawab Emil lagi.
"Tapi karakter Pangeran Jinli dan Pangeran Richelle sangat bertolak belakang". Kata Dison tak mau kalah.
"Hah?". Megan Dior dan Aleksa dibuat bingung oleh perkataan Dison.
T
bc
-----
Kira kira kenapa ya ada yang tau?
Jangan lupa tinggalkan jejak dengan cara vote and komen sebanyak banyak nya.Semoga reader bisa terbawa suasana
Bye bye
KAMU SEDANG MEMBACA
He Deserve To Be Happy [Dia Pantas Bahagia]
FantasyDia terbangun, dan langsung menanyakan keberadaan dua orang yang sangat berarti dalam hidup nya. "Dimana mereka? Mereka pasti baik-baik saja kan?". Tanya nya menutupi pikiran buruknya dan berusaha tetap tersenyum. Dia dibawa menemui orang yang dia c...