HDTB 26|| KEMBALI

80 9 0
                                    

Welcome reader

-----

🌺Happy reading guys🌺

•••

       Waktu dimana saat Lionel belum melakukan rencana licik nya, Megan selama perjalanan meninggalkan istana merasakan ada sesuatu yang ganjal, ditambah lagi dengan kedatangan ketua prajurit secara diam-diam membuntuti mereka.

"Ketua prajurit keluar, tidak usah membuntuti kami!!". Perintah Megan dengan nada suara tinggi.

"Hah?". Aleksa dan Dior terkejut dengan teriakan Megan.

Merasa dirinya sudah ketahuan, ketua prajurit pun keluar dari persembunyiannya dan menemui ketiga anak itu.

"Maafkan saya pangeran". Ucapnya sambil sambil menundukkan kepalanya setelah ia turun dari kuda.

"Kenapa kau mengikuti kami?". Tanya Dior selalu dengan ekspresi dingin nya.

"Eem..saya ditugaskan oleh yang mulia untuk menemani putri dan pangeran terlebih dahulu sampai yang mulia selesai". Jawaban ketua prajurit terdengar agak ragu.

"Kenapa harus ditemani? Kami sudah biasa pergi tanpa pengamanan". Bantah Dior.

"Yang mulia hanya cemas saja". Ketua prajurit terus meyakinkan Megan, Dior, dan Aleksa.

"Ini sudah tidak baik-baik saja!!". Megan langsung memotong perbincangan antara ketua prajurit dan Dior dengan ekspresi emosi bercampur cemas.

"MEGAN KAU MAU KEMANA!!". Teriak Dior memanggil Megan yang tanpa pamit langsung pergi meninggalkan mereka dengan menunggangi Cisco.

Tidak ada jawaban dari Megan yang sudah semakin jauh.

"Sebenarnya ada apa ini?". Dior memarahi ketua prajurit.

Aleksa diam mematung tidak bisa berkata apapun, pikiran nya sangat kacau, dia berpikir bahwa ini sudah sangat buruk.

"JAWAB!!". Amarah Dior sudah tidak bisa terkontrol lagi.

"Ma..maafkan saya pangeran. Yang mulia memerintahkan kami semua untuk tidak memberi tahukan hal ini ke pada putri dan pangeran". Jawab ketua prajurit.

"Sekarang sudah seperti ini, beritahu apa yang terjadi?". Sekarang Aleksa yang membuka suaranya dengan lembut tapi lirih.

"Kerajaan Batrice menyerang istana, raja tidak ingin melibatkan putri dan pangeran dalam pertarungan itu". Jawab nya.

"Harus segera kembali ke istana!". Kata Dior kepada kakaknya kemudian langsung melajukan kudanya.

Ketua prajurit tidak bisa lagi menahan mereka untuk tidak kembali ke kerajaan. Dia pun menyusul ketiga anak itu dengan perasaan bersalah karena telah membuat mereka cemas.

•••

        Benteng yang telah terbentuk sudah mulai kehilangan kekokohannya, kekuatannya sangat lemah yang membuat benteng itu mudah di terobos.

Satu-satunya formasi yang menguatkan benteng itu sudah mulai kehabisan tenaga, semuanya sudah terkuras habis untuk mempertahankan benteng yang besar.

Megan mulai tiba di kawasan kerajaan sangat terkejut melihat cahaya ungu yang sudah membentengi seluruh kawasan kerajaannya, tapi yang membuat nya sangat sangat terkejut adalah saat melihat benteng itu sudah melemah dan melihat para musuh mulai masuk kedalam kawasan kerajaannya.

"TIDAK BISA DIBIARKAN!!". Teriaknya saat masih melajukan kudanya dengan cepat dan terus menambah kecepatan.

Megan sudah memasuki perbatasan kerajaan Vandic, tanpa pikir panjang ia langsung menerobos benteng dan masuk kedalam kawasan kerajaan tapi..

"Pangeran Megan". Cegat dua orang prajurit yang berjaga di pemukiman penduduk.

"Jangan halangi jalan, minggir!!". Megan emosi, dia tidak tahan melihat ketenangan keluarga dan kerajaan nya di ganggu sepeti ini.

"Tapi pangeran". Prajurit itu tidak membiarkan Megan ikut dalam pertarungan ini.

Megan sangat emosi karena orang-orang disekelilingnya tidak membiarkan nya dan saudaranya ikut membantu. "Ku bilang minggir!!". Teriakkan Megan membuat dua orang prajurit yang menahannya tersentak, mereka belum pernah melihat Megan semarah itu.

Akhirnya kedua prajurit itu membiarkan Megan masuk dengan hati cemas.

Saat Megan sudah berada dalam lingkaran benteng, dia sangat kesulitan untuk melihat jalan dan sampai ke istana dengan cepat karena banyaknya prajurit dari kerajaan Vandic dan kerajaan Batrice yang sedang bertarung, yang membuatnya harus tetap melindungi diri dengan membantu prajurit kerajaan Vandic menyingkirkan pasukan kerajaan Batrice.

Saat Megan tengah sibuk bertarung, Dior dan Aleksa akhirnya tiba di perbatasan kerajaan Vandic. Sama dengan Megan, mereka tidak di izinkan masuk oleh prajurit yang berjaga di kawasan penduduk, sampai mereka membentak dan menerobos masuk.

Dior dan Aleksa belum bertemu dengan Megan. tujuan mereka sama dengan Megan, menuju istana mereka untuk membantu. Mereka berdua sangat mencemaskan keluarga nya terutama Megan yang berjuang sendiri.

Megan sudah sangat kewalahan, di wajahnya terdapat banyak luka goresan yang mengeluarkan darah, begitu juga di bagian tangan nya. Luka-luka itu tidak akan membuatnya menyerah untuk sampai di istananya, sampai dia berpikir untuk melakukan sesuatu, dan sesuatu itu akan sangat berbahaya jika dilakukan karena, kondisi tubuh dan tenaga nya yang sudah down.

"Ya aku akan menggunakan nya". Kata nya lirih sambil mengeluarkan pedang miliknya.

Tidak terganggu dengan sekelilingnya, Megan sudah mengendalikan pedang nya dengan memfokuskan diri dengan energi spiritual nya.

"Hancurkan semua orang yang telah mengganggu kedamaian kerajaan ini melalui tanah, tanpa di ketahui siapapun!". Ucap nya dalam hati dan pikiran yang sudah menyatu dalam energi spiritual untuk memerintahkan pedang nya.

Siingg..

Trak..

Suara pedang Megan yang berhasil menembus kedalaman tanah dan mulai membantai pasukan kerajaan Batrice tanpa mereka ketahui.

Dior dan Aleksa masih sibuk bertarung, saat mereka ingin menyerang pasukan kerajaan Batrice tiba-tiba, melihat pedang milik Megan yang bergerak sangat cepat dari dalam tanah membantai banyak prajurit kerajaan Batrice di depan mata mereka.

Setelah melihat itu, Dior dan Aleksa yang berjarak tidak jauh sontak saling tatap dengan tatapan panik. "Megan!". Kata keduanya.

-----

Next⏭️

Bantu vote nya ya🙌🏻

Author ucapkan banyak terima kasih kepada semua yang sudah meluangkan waktu untuk membaca karya author ini..

Sampai jumpa di part berikutnya
Bye bye

He Deserve To Be Happy [Dia Pantas Bahagia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang