HDTB 44|| KEMBALI AKTIF

94 7 2
                                    

Welcome reader

------

🌺 Happy reading guys 🌺

••••••

"Dokter Alden." Panggil pria itu. Dan kini posisinya berada tidak jauh dihadapan dokter Alden.

Dokter Alden mengenali suara itu. Dan betapa terkejutnya dia saat melihat pria yang sudah berdiri didepannya itu.

"Megan."

Grebb

Sebuah pelukan berhasil mendarat di tubuh Megan. Megan membalas pelukan tersebut.

Setelah puas melepas rindunya dengan sang pasien, dokter Alden akhirnya melepaskan pelukannya itu dan beralih menatap mata indah pria dihadapannya.

"Apa yang kau rasakan Megan?." Tanya dokter Alden lebih dulu.

Megan tersenyum hangat. "Aku baik, dokter." Jawabnya.

Dokter Alden membalas jawaban Megan dengan senyumannya, kemudian ia menyuruh Megan untuk duduk di satu kursi.

"Duduklah dulu, dokter akan memeriksa kembali." Titah dokter Alden yang dituruti oleh Megan.

Lima menit berlalu. Pemeriksaan selesai dengan candaan yang mendominasi sepasang dokter dan pasien ini.

"Sudah."

"Bagaimana dokter?." Tanya Megan tentang kondisinya.

"Semuanya baik, kekuatan spiritual mu semakin stabil dan membaik. Sebentar lagi kau bisa menggunakan kembali pedangmu dengan sempurna seperti sebelum-sebelumnya." Jelas dokter Alden.

Memang tubuh Megan kini mengalami peningkatan. Aliran darahnya juga sudah membaik, tidak separah sebelumnya.

"Yay, akhirnya bisa bertarung lagi dengan Richelle." Ujar Megan saat tau dia akan bisa kembali memegang pedang kebanggaan nya.

Setelah kejadian dimana kerajaan Batrice menyerang kerajaannya, Megan memang tidak bisa menggunakan pedangnya dengan baik, karena kekuatannya yang tidak stabil juga aliran darahnya yang tidak teratur membuatnya cepat lelah saat menggunakannya bahkan lebih parahnya lagi jika ia tetap memaksanya, ia bisa jatuh pingsan.

"Hah? M-megan?." Dokter Alden heran dengan keaktifan Megan. Pasalnya ia baru saja membaik, tapi pikirannya langsung tertuju untuk menjahili orang bahkan sampai mengajaknya bertarung?

Memang Megan, bisa saja membuat orang di sekelilingnya geleng kepala.

"Kenapa dokter?." Sebenernya Megan tau apa yang dipikirkan dokter Alden tentang dirinya, tapi Megan iseng saja ingin bertanya kenapa raut wajah dokter Alden seperti itu.

Bukannya menjawab pertanyaan si putra mahkota, dokter Alden malah melipat kedua tangannya didepan dada kemudian membuang nafas panjang sambil terus menatap manik mata Megan yang menggambarkan bahwa Megan tau apa yang dipikirkannya saat ini.

Megan tau apa arti tatapan itu. Tatapan itu berbicara kalau dokter Alden khawatir dengan rencana dirinya tadi. "Ya kalo Richelle tidak bisa, masih ada Dior kan dokter." Jawaban Megan sambil menaikkan kedua alisnya semakin berhasil membuat dokter Alden benar-benar tidak bisa membalas.

He Deserve To Be Happy [Dia Pantas Bahagia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang