Welcome reader
-----
🌺 Happy reading 🌺
••••
"Arrrgh semakin dipikirkan semakin membuat kesal".
Pernyataan Megan membuat semua manusia di ruangan itu heran, karena mereka mengira Megan sudah akrab dengan Richelle. "Kesal?". Tanya mereka bersamaan.
"Apakah kalian tau jurus pengontrol manusia?". Megan mengganti topik, ia menjadi penasaran dengan jurus yang digunakan Richelle kepadanya.
"Jurus itu hanya dimiliki oleh Richelle". Jawab Dior.
"Jurus itu adalah kelebihan Richelle, karena tidak ada orang lain lagi yang mempunyai jurus itu". Tambah Dave.
"Iyaa betul tuh". Timpal Hausa tidak mau kalah.
"Pantas saja". Ujar Megan
"Apakah dia menggunakan nya ke kamu?". Tanya Hausa.
"Huuuff...dua kali". Jawab Megan sambil menunjukkan jarinya dengan simbol dua.
"Hah kau tidak bercanda?". Tanya Hausa.
"Jangan jangan yang tadi kita lihat kau jalan berdua dengan Richelle, itu karena dia menggunakan nya ke kamu?". Dave mulai menebak nebak.
"Iyaa..sangat menjengkelkan. Dia meninggalkan ku ditempat yang jauh dan sepi dan juga memecahkan botol arak ku". Jawab Megan melas.
"Hah arak?". Nada suara ketiga nya langsung meninggi, mata mereka melebar menatap wajah Megan yang seperti bertanya 'kenapa?'.
"Oh ini yang kau bilang urusan? Kau membawa arak untuk kau minum diam diam". Nada suara Dior berubah menjadi agak ditekan dan memelototi Megan.
Megan merebahkan badan nya menarik selimut untuk menutupi badannya. "Bukannya aku ingin meminumnya diam diam, tapi aku ingin membuat Richelle bicara dengan rencana ku". Jawab megan.
"Huuff". Desah Dior.
Begitulah Megan, tidak akan pernah menyerah sampai dia bisa mendapatkan apa yang dia mau dan apa yang orang terdekatnya butuhkan, sampai sampai dia bisa mengorbankan dirinya sendiri.
•••
Perbincangan tadi malam berakhir dengan alam mimpi mereka. Malam sudah berganti pagi yang cerah dan segar. Para murid sedang bersiap seperti biasa untuk pembelajaran hari ketiga.
Semua murid sudah berkumpul dan berbaris di lapangan kerajaan Vandoria untuk menunggu informasi kegiatan hari ini.
"Hari ini, kegiatan kalian adalah memanah iblis, kalian akan mendapatkan alat panah satu orang satu". Kata Raja Zhanli memberi informasi.
"Waw, akhirnya ada juga kegiatan ini". Ujar Megan sangat senang dengan suara yang akan meninggi.
Orang orang di sekelilingnya hanya bisa menggeleng melihat tingkah nya.
Mereka sudah mendapatkan panah masing-masing dan mulailah mereka mencari iblis untuk di buru. Berburu iblis bukan berarti tempat itu angker, melainkan memang sudah pelajaran nya seperti itu.
Murid kerajaan Vandic bersama mencari iblis, mereka sudah mendapatkan sekitar lima iblis, kerajaan Vandoria sudah mendapatkan empat iblis, kerajaan Neuswantein mendapatkan tiga iblis, kerajaan Gervinder mendapat empat iblis, dan kerajaan Batrice mendapatkan lima iblis.
Setiap mereka berhasil membunuh satu iblis, akan keluar sebuah ledakan seperti petasan yang berbentuk lambang kerajaan masing-masing yang memudahkan para guru yang menunggu ditempat awal untuk tau seberapa banyak mereka mendapatkan iblis.
Tempat mereka mencari iblis itu berada di pegunungan dan hutan hutan yang letaknya tidak jauh dari kerajaan Vandoria.
"Heh itu dia". Kata Flynn dengan suara pelan sambil menarik tali panahnya untuk membunuh iblis yang dilihat.
Saat anak panah ingin Flynn lepaskan tiba-tiba..
Wuuuss
Ada anak panah yang lebih dulu membunuh iblis itu. Dengan karakter dia yang sangat pendendam, dengki, dan tidak mau kalah, akan sangat berbahaya bagi pemilik anak panah itu.
Flynn menoleh kebelakang melihat pemilik anak panah itu. "Kau". Kata Flynn agak ditekan dengan suara pelan. Sepertinya Flynn sudah menandai orang itu.
Seseorang mendatangi Flynn karena dia melihat tampang muka nya sangat kesal. "Ada apa pangeran?". Tanya Lionel. Dia adalah murid kerajaan Batrice yang sangat setia berada di samping Flynn dan setia membantu Flynn.
"Aku ingin membuatnya menderita". Jawabnya sambil terus menatap pemilik anak panah itu pergi.
Lionel langsung mengikuti arah pandang Flynn dan dia mengetahui siapa orang yang dimaksud tuannya. "Baik". Balas nya.
Ditempat lain, Megan melihat seorang Richelle sedang sibuk mencari iblis dan dia berniat menghampiri Richelle. "Aku ke sana ya". Pamit Megan ke rombongan nya.
"Jangan mencari masalah". Teriak Dior memberi peringatan.
Megan hanya membalas hormat dengan terus melangkah meninggalkan mereka.
"Dasar anak itu". Ujar Aleksa.
Megan mendekati Richelle. "Mau ku bantu". Rayu Megan yang sudah berada di samping Richelle.
"Diam". Hanya itu jawaban yang di dapat Megan dari mulut Richelle.
Mendengar jawaban dari Richelle Megan hanya bisa bersabar. "Kau ini". Balas Megan kembali mencari iblis untuk dia panah.
Megan menemukan dua sosok iblis. Dia sudah bersiap untuk melepas anak panah nya.
"RICHELLE AWAS". Teriak Megan mendorong Richelle untuk menjauh dari dekat nya karena dia melihat ada anak panah yang mengarah ke arahnya dan Richelle saat dia sudah melepaskan anak panahnya dengan sembarang karena panik.
•••
Jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote and komen sebanyak banyak nya
Bye bye
KAMU SEDANG MEMBACA
He Deserve To Be Happy [Dia Pantas Bahagia]
FantasyDia terbangun, dan langsung menanyakan keberadaan dua orang yang sangat berarti dalam hidup nya. "Dimana mereka? Mereka pasti baik-baik saja kan?". Tanya nya menutupi pikiran buruknya dan berusaha tetap tersenyum. Dia dibawa menemui orang yang dia c...