HDTB 32|| DITINGGALKAN

128 15 0
                                    

Welcome reader

------

🌺 Happy reading guys 🌺

•••••

"Apa? Kondisi putra ku saat ini seburuk itu?".

"Aku harus membantu kanda, aku yakin jika hanya energi nya saja tidak akan mampu menormalkan kondisi Megan".

Ratu Dira keluar dari tempat persembunyiannya.

"Dior, Aleksa..".

"Bunda.. kenapa bunda ada di sini?".

"Bantu bunda ke kamar Megan!".

"Ta-tapi bunda kan..". -Aleksa Belum sempat menyelesaikan kalimatnya, omongan nya di potong lebih dulu oleh bundanya.

"Tidak menerima alasan". Ucap sang bunda sambil tersenyum manis kepada kedua anak-anak nya.

"Baik bunda".

Mereka mengantarkan bunda nya ke kamar saudara mereka.


•••••

Saat sampai di depan pintu kamar Megan, ratu Dira membuka sedikit pintu itu dan melihat bahwa dua orang lelaki itu sedang fokus memindahkan energi.

Didalam hati nya ada rasa tenang dan senang karena tubuh Megan menerima energi itu dan tidak memberontak, di sisi lain dia juga sangat takut kehilangan kekasih nya.

Tapi, rasa tenang itu seketika berubah saat melihat tubuh putranya mengejang ditambah dengan informasi yang di berikan Alden.

Ceklek

"Aku yang akan memberikan energi ku sekarang". Titahnya tanpa ragu.

"Dindaa".

Ratu Dira berjalan mendekati suaminya dan memberikan pelukan nya.

"Alden ayo lakukan!". Titah ratu Dira mendekati ranjang Megan.

"Ba-baik yang mulia".

Pemindahan energi yang kedua sedang berlangsung, semua keluarga kerajaan di ruangan itu sangat cemas dengan situasi.

"Aargh". Ratu Dira memegangi kepalanya yang terasa sangat sakit.

"Dinda".

Raja Fabian memeluk tubuh istrinya, terlihat wajah pucat nya juga keringat yang membasahi kening nya.

"Ayaaaah...bundaaa...".

Aleksa dan Dior mendekati ayah dan bunda nya yang sudah terlihat lemas.

"Ayaahh..bundaaa.. kita harus bagaimana?". Tanya Aleksa dengan air matanya.

"Ssst.. sekarang dengarkan ayah dan bunda,"

"tugas kalian sekarang dan seterusnya, jangan biarkan bahkan jangan izinkan sekalipun Megan menggunakan Aconitum Ferox miliknya lagi apapun keadaannya, kalian mengerti?". Tanya raja Fabian lembut tentang tugas yang ia berikan kepada putra putri nya yang tertunduk tidak sanggup melihat keadaan kedua orang tua nya.

"Hei, jangan menangis, lihat bunda". Ratu Dira menegang kedua pipi anak nya.

"Kalian mengerti kan apa yang ayah bilang?".

"Kita janji bunda, ayah, tidak akan membiarkan Megan menggunakan Aconitum Ferox miliknya lagi". Jawab keduanya dengan air mata yang masih mengalir.

"Sekarang ayah sama bunda harus istirahat, ayo Dior antarkan ke kamar". Kata Dior sambil menarik lemas kedua tangan ayah bunda nya yang terduduk saling hadap dengan mereka.

"Kalian bantu ayah meneruskan kerajaan ya, urus dengan baik, jangan ada lagi pertarungan".

"Kok ayah ngomong nya gitu". Kata Dior dan Aleksa.

"Ayah dan bunda yakin kalian sudah bijak dan paham bagaimana mensejahterakan penduduk dan meneruskan kerajaan Vandic dengan sangat baik".

"Tapi Aleksa mau nya meneruskan kerajaan sama ayah dan bunda".

"Tidak bisa, jangan seperti itu putri ku".

"Baiklah ayah". Jawab Aleksa lesuh.

"Ayah mau kemana?". Tanya Dior saat melihat ayah nya beranjak dari duduknya sambil menuntun istrinya.

"Ayah mau ke kamar, mau istirahat".

"Kami antar". -Dior

Dior, raja Fabian, dan ratu Dira melangkah meninggalkan kamar Megan, sedangkan Aleksa masih berada di tempat dan membantu Alden mengecek kondisi tubuh Megan.

•••••

"Dokter Kinkin..". Panggil Dior mencari dokter kerajaan keruang sang dokter.

Jadi di kerajaan Vandic memiliki tiga dokter, yang pertama Alden selaku dokter pribadi Megan. Dokter Kinkin selaku dokter istana, untuk semua. Dan terakhir dokter Daniel selaku dokter untuk penduduk dan dokter yang sangat mengud   

"Disini pangeran". -Kinkin

"Dokter Kinkin, tolong periksa keadaan ayah dan bunda". Dior agak memohon.

"Ada apa dengan mereka?".

"Mereka baru saja menyalurkan energi mereka untuk Megan".

"Baiklah, ayo ke sana!".

Kinkin mengambil beberapa peralatan medis dan kemudian mereka berdua menuju kamar raja dan ratu.

••••

"Kondisi nya sudah stabil, tapi besar kemungkinan bahwa efek nya akan timbul kembali". -Alden

"Baik dok".

Ceklek

Hah..hah...hah..

Aleksa dan Alden terkejut dengan kedatangan seseorang yang tiba-tiba dan sangat tergesa-gesa.

"Dior, ada apa?". Tanya Aleksa mendekati adiknya yang masih mengatur nafasnya.

"Kaaaaakkk..". Dior langsung memeluk kakaknya sebelum menjawab pertanyaan sang kakak.

"Dior, ada apa ini, kenapa?". Aleksa menepuk-nepuk lembut punggung sang adik yang menangis.

"Kenapa Dior menangis, dia bukan tipe orang yang mudah menangis, kecuali... Hah apakah ada sesuatu dengan ayah dan bunda?". Batin Aleksa.

"Kaaakkk, ayah sama bunda...".

"Kenapa?".

"Mereka tidak bisa bertahan kak". Tangisan Dior makin pecah saat memberitahukan kenyataan bahwa orang tua mereka telah meninggalkan mereka.

"Hah". Aleksa terduduk masih tidak menyangka.

Dior melangkah mendekati tubuh Megan yang masih terbaring.

"Megan...ayah dan bunda sudah tidak bersama kita lagi, jadi kau harus bertahan, kau tidak boleh ikut mereka"

"Kau tidak boleh menyia-nyiakan pengorbanan bunda dan ayah ya. Kau dengar aku kan?".

Setelah itu Dior dan Aleksa keluar dari kamar Megan untuk mengurus pemakaman kedua orang tua nya, dan tanpa ada yang tau bahwa Megan menangis di alam bawah sadarnya.

•••••

Next ⏭️

Apa Megan akan bertahan atau sebaliknya, dia memilih untuk ikut bersama ayah bunda nya?

He Deserve To Be Happy [Dia Pantas Bahagia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang