HDTB 2 || HAI MEGAN

714 53 2
                                    

Welcome reader

------

🌺 Happy reading 🌺


••••

Di sebuah ruangan besar dan dipintu nya terdapat tulisan "pangeran Megan" yang di ukir dengan indah, ya sekarang kita berada di kamar tidur pangeran Megan.

Terlihat ada seorang wanita usianya sekitar 27 tahun dia memakai baju putih dan rok hitam, rambutnya di ikat rapih.

Wanita itu mengetok pintu kamar pangeran Megan "Pangeran Megan, pangeran". Panggilnya dari depan kamar.

Didalam kamar kita ditampakkan dengan seorang pria berambut cokelat tebal agak bergelombang sedikit yang masih menempelkan kepala di atas bantal nya yang empuk, Tubuhnya masih di selimuti selimut tebal, dia mengenakan pakaian tidurnya.

"Hmm". Dengus nya sambil berusaha membuka matanya yang masih mengantuk dan berusaha ngumpulin nyawanya.

Mata biru, bibir merah nya, dan kulit putih bersih yang bisa kita lihat dari lelaki itu setelah dia duduk dari Posisi tidurnya dan matanya yang sudah terbuka sempurna tapi masih mengantuk Sesekali berniat untuk tidur lagi, hehehe

"Masuk"

Pintah nya dengan posisi duduk ke wanita yang masih menunggu di depan pintu kamar nya.

Ceklek

Wanita itu masuk ke dalam kamar pangeran Megan dan langsung menuju jendela besar yang masih tertutup gorden, dia membuka nya yang membuat sinar matahari pagi masuk dan menyinari muka pangeran Megan juga seluruh kamar.

"Huaa bii Mauriin". Teriak pangeran Megan sambil menutupi muka nya yang terkena sinar matahari dengan tangan.

Bi Maurin tertawa kecil tapi terdengar suara tawanya, "hehehehe biar gak ngantuk lagi pangeran". Katanya sekarang sambil berjalan menuju ruang pakaian pangeran Megan dan meninggalkan Pangeran Megan yang masih kesilauan.

Bi Maurin--dia adalah pengawal utama ratu Dira dia juga bersama bi vairin menjadi pengawal utama ratu Dira ya bisa disebut dengan asisten pribadi, yang selalu membantu pekerjaan ratu Dira.

"Bii, mau ngapain?". Tanya Pangeran Megan sudah tidak mengantuk lagi

Ceklek

Suara pintu ruang pakaian Pangeran Megan, "ambil pakaian pangeran". Jawabnya terus memasuki ruangan itu.

"Kan aku bisa ambil sendiri bii, kenapa di ambilin huaa". Dia beranjak dari tempat tidur dan segera menghampiri bi Maurin.

"Bii, bunda mana?" Tanya nya yang sudah berada dekat di samping Bi Maurin. Dia juga ikut mencari baju yang begitu banyak.

"Ratu Dira sudah menunggu pangeran di ruang latihan". Jawab bi Maurin sambil melihat pangeran Megan kemudian mencari pakaian lagi.

"Kakak, Dior?"

Putri Aleksa--anak pertama dari raja Fabian dan ratu Dira, kakak dari pangeran Megan

"Putri Aleksa sudah ada di ruang latihan, pangeran Dior ada di kamar nya, pangeran Megan". Jawab bi Maurin. "Nih pangeran baju nya".

"Bibi, kan aku udah bilang, aku bisa cari baju sendiri huhuhu". Rengek pangeran Megan dengan muka yang di lucu-lucukan.

Bi Maurin hanya bisa tertawa kecil karena tingkah pangeran Megan. "Pangeran Megan kan kalo ngambil baju lama." Kata Bi Maurin sambil memberikan baju pangeran Megan.

Pangeran Megan masih tetap dengan wajahnya yg tadi. "sudah ambil baju nya lalu segera mandi, nanti kalo seperti itu terus muka tampan nya jadi jelek lho".

Masih sama tetap mempertahankan mukanya itu. " hahahaha, Lihat tuh muka bantalnya, mau Mandi atau tetap seperti itu" tanya bi Maurin sudah tak tahan jika harus terus menatap muka lucu dan muka bantal pangeran Megan.

"Hehehe Iya iya Bi aku mandi". Katanya sambil tertawa melihat wajah bi Maurin.

"Kalau begitu bibi permisi". Sambil menunduk memberikan hormat.

"Bi, beritahu bunda 15 menit lagi aku sampai di ruang latihan".

"Baik pangeran Megan". Jawab bi Maurin sambil melangkah keluar ruang pakaian.

••••

Suurrr

Suurrr

Terdengar suara air menyala
"Hehehe seperti nya dia masih mandi". Kata sebuah suara dari kamar Pangeran Megan yang terdengar seperti merencanakan sesuatu.

Ceklek

"WAAAAAAAA".
"DIOOOOOR".

Teriak pangeran Megan saat melihat tampang muka yang jelek setelah handuk terbuka dari mukanya di luar toilet.

"Hahaha kamu kaget?". Kata orang dengan rambut hitam tebal dan agak melengkung dan mata yang berwarna coklat, kulit putih bersih, bibir merah
Yaa siapa lagi kalo bukan..

Pangeran Dior--yaa dia adalah anak terakhir dari raja Fabian dan ratu Dira adik dari pangeran Megan, umur pangeran Megan dan Pangeran Dior tidak terlalu jauh hanya beda satu tahun jadi dia tidak memanggil 'kakak' kepada pangeran Megan.

"Kamu masih nanya, jelas kaget lah Dior, orang muka mu aja jelek kayak gitu." Jawab pangeran Megan sambil melangkah melewati tubuh Pangeran Dior yang masih tertawa puas.

Muka Pangeran Dior langsung memelas Dan segera menghampiri Pangeran Megan. "Apa kamu bilang Megan, jelek? orang muka tampan kayak di bilang jelek". Sambil memegang mukanya.

"Iyaa jeleek hahaha"

"Kau ini". Kata pangeran Dior. "Ayo Megan cepet, kamu mah lama banget kasian tuh bunda Sama kakak lama nunggu kamu nya". Protes pangeran Dior

"Iya iyaa masih ada waktu 5 menit lagi kok ini". Pangeran Megan membalas sambil memakai sabuk di celananya serta menyisir rambutnya.
Dan yaa TAMPAN SEKALI WOI mo meninggoy ಥ‿ಥ

Dan yaa TAMPAN SEKALI WOI mo meninggoy ಥ‿ಥ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tbc

---------

Oke sampai sini dulu ya reader, ketemu lagi di chapter berikutnya (☞゚∀゚)☞ ooh iya jangan lupa tinggalkan jejak, follow and vote biar author tambah semangat lagi..

Semoga reader suka dengan cerita ini dan bisa menghibur reader serta bisa membuat reader terbawa suasana cerita ini

Bye bye

He Deserve To Be Happy [Dia Pantas Bahagia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang