Welcome reader
------
🌸 Happy reading guys 🌸
maaf yaa, aku baru up lagi🙏🏻
semoga kalian selalu nunggu cerita ini up ya hehehe, salam sayang author 🙏🏻🤍••••••
Matahari yang awalnya bersembunyi di balik gelapnya malam, kini kembali memunculkan dirinya kepada dunia. Cahayanya membantu dunia menjadi lebih terlihat. Burung-burung pun ikut serta mengeluarkan kicauan mereka yang indah membuat suasana istana menjadi lebih damai.
Para pelayan istana di sibukkan dengan pekerjaan mereka begitu juga dengan para prajurit.
Aleksa membantu Dior memantau keadaan di istana sedangkan Dior sendiri sedang memberikan pembelajaran kepada para murid baru istana yang mana para murid baru ini mulai bergabung untuk belajar di Kerajaan Vandic. Kata mereka "Kami ingin menjaga kerajaan seperti Yang Mulia Raja Fabian, Ratu Dira, Yang Mulia Pangeran Dior, Pangeran Megan, dan juga Putri Aleksa saat itu. Kami janji kami tidak akan membiarkan Kerajaan Vandic kehilangan keluarga lagi.". Di umur mereka yang masih beranjak remaja, semangat ini perlu di berikan acungan jempol, juga keberanian mereka patut diberikan reward oleh karena itu, Dior sendiri yang mengajari mereka.
Ilmu Dior, Megan, dan Aleksa sama dengan ilmu ayah nya, Raja Fabian. Raja Fabian dan Ratu Dira sudah mengajari mereka semua ilmu-ilmu penting kerajaan mereka, jadi tidak perlu diragukan lagi saat Dior turun tangan untuk mengajari para murid nya.
Sedangkan untuk murid senior, mereka di bimbing oleh guru istana, guru utusan Raja Fabian.
••••••
Dior dan Aleksa kembali memasuki istana karena pembelajaran hari ini telah usai. Kedua adik kakak ini berniat menuju ke kamar Megan untuk menjenguknya lagi. Sebelum melangkah ke kamar Megan, Aleksa lebih dulu menuju ke dapur untuk mengambil sepiring nasi beserta lauk-pauk nya untuk mengisi perut Megan. Sebetulnya Aleksa dan Dior sangat terpukul dan sangat sedih karena kejadian buruk ini terulang untuk yang kedua kalinya, dimana Megan kembali mengurung dirinya di kamar dan sulit di bujuk untuk makan.
"Kak, apakah kali ini kakak bisa bujuk Megan untuk makan?." Tanya Dior
Aleksa tetap melanjutkan langkahnya sambil menatap ke sebuah nampan yang dia bawa. "Harus bisa, Dior. kakak akan usahakan." Jawab Aleksa. pandangannya kini beralih kepada Dior.
"Aku yakin, kakak pasti bisa." Dior tersenyum kepada kakaknya.
Kini mereka telah berdiri di depan pintu kamar Megan. Tangan Dior bergerak untuk mengetuk pintu.
Tok... Tok...
"Megan, ini aku dan kakak."
"Masuk saja." Jawab Megan dari dalam.
ceklek
Megan sedang berdiri di depan jendela kamarnya yang memasukkan sedikit cahaya matahari karena gordennya hanya dibuka sedikit. Aleksa meletakkan nampan yang ia bawa di atas meja di samping tempat tidur Megan lalu melangkah menghampiri adiknya, memegang pundak sang adik yang pandangan masih tertuju pada suasana luar. Dior memperhatikan nya dari jauh. "Ayah, bunda, kenapa Megan menjadi sering murung, dia sering mengurung dirinya di kamar, dia tidak mau makan."
"Kenapa tidak pergi keluar saja hmm? sini kakak bantu buka gordennya ya, sekalian dengan jendelanya." Aleksa membukakan gorden dan jendela kamar Megan. "Nah, seperti inikan lebih enak, kau bisa menghirup udara pagi hari, bisa melihat pemandangan yang indah. Betul tidak, Megan?." Goda Aleksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
He Deserve To Be Happy [Dia Pantas Bahagia]
FantasyDia terbangun, dan langsung menanyakan keberadaan dua orang yang sangat berarti dalam hidup nya. "Dimana mereka? Mereka pasti baik-baik saja kan?". Tanya nya menutupi pikiran buruknya dan berusaha tetap tersenyum. Dia dibawa menemui orang yang dia c...