Welcome reader
------
Apa kabar semua
Semoga selalu baik 🙌🏻•
•
🌺 Happy reading 🌺••••
Hari keberangkatan ke Kerajaan Vandoria pun tiba. Terlihat Megan sedang bersiap di depan cermin nya. Dia mengenakan seragam yang bersimbol Kerajaan Vandic seragam itu berwarna putih, biasanya seragam berwarna putih hanya di pakai saat ada pembelajaran diluar kerajaan masing-masing agar terlihat rapih.
Megan masih sibuk mengatur rambut nya, padahal dia tidak sisiran saja dia tetap tampan. Setelah rambut dia beralih ke meja kecil dekat dengan kasur nya yang biasa ia menaruh pedang miliknya.
Saat semuanya sudah rapih Megan segera keluar kamar dan meninggalkan kamar yang masih berantakan itu. Biasalah ada pelayan yang membereskan.
Ceklek
Saat sudah sampai luar kamarnya dia melihat Dior keluar dari kamar nya dan menggunakan pakaian yang sama. "Ke kamar kakak?". Tanya Dior dengan ekspresi datar.
Megan yang sudah berada di samping Dior karena lokasi kamarnya dan kamar Dior hanya samping sampingan menjawab, "ya dong, kita susul Kakak biar gak lama". Dengan ekspresi seperti ingin mencari ribut.
"Ck masih pagi jangan nyari masalah". Ujar Dior melirik Megan agak sinis, karena dia tau kalo kakaknya dan Megan sudah berdebat pasti akan lama selesai kayak waktu di ruang latihan. Tapi kalo lagi akur so sweet nya kelewat so sweet.
"Yeeh siapa juga yang mau nyari masalah, orang cuman mau debat aja". Ledek Megan dengan tangannya yang dilipat di dada.
"Huuufft". Dior langsung meninggalkan Megan menuju kamar Aleksa.
Tidak membutuhkan waktu lama karena kamar mereka sederet jadi tidak jauh dan mereka sudah sampai didepan kamar bertuliskan 'Aleksa'.
Tok
Tok
Aleksa yang masih bersiap-siap mendengar pintu kamarnya di ketuk langsung berhenti dan melihat ke pintu dan, "masuk". Pintah nya.
Ceklek
"Kakaaak". Panggil Megan saat menghampiri kakaknya.
Dior yang mendengar panggilan petaka itu langsung memutar bola matanya dan melihat apa yang akan terjadi diantara kedua kakaknya itu.
"Megan, gak usah mulai ini masih pagi". Kata Aleksa sibuk bersiap-siap.
Aleksa dan Megan kalau sudah bertemu dan kalo nasib lagi gak baik mereka bisa ribut panjang kali lebar entah apa yang mereka ributkan pasti ada aja.
"Ish kakak nuduh terus, siapa juga yang mau gangguin kakak, kan aku cuman mau bantuin kakak siap siap".
Beda dengan kamar Megan dan Dior, kamar Aleksa sudah rapih, sudah menjadi kebiasaan nya merapikan kamar setiap pagi, biasalah anak perempuan.
Sekarang Aleksa sedang menyisir rambut coklat sepunggung nya dan dilanjut memakai aksesoris di rambut nya.
Dior yang sedang anteng melihat kakaknya tiba tiba merasa tangannya di tarik oleh seseorang. "Aah". Keluh nya pelan karena terkejut.
Aleksa merasakan ada yang aneh, dia menyadari aksesoris rambut nya hilang satu dan dia langsung melihat ke sekeliling kamar. "MEGAAAN". Teriak Aleksa mendapati Megan dan Dior sudah tidak ada di situ.
Aleksa segara mengambil pedang miliknya lalu berlari mengejar Megan untuk mengambil aksesoris rambut nya dari tangan Megan.
Dasar Megan ada aja kelakuan nya.
Megan dan Dior sudah sampai lantai bawah lebih dulu. "Kamu itu ya pagi pagi udah nyari ribut". Kata Dior meninggalkan Megan dan menuju ruang makan karena pelayan sudah memberi tau nya bahwa Raja Fabian dan Ratu Dira menunggu di ruang makan.
Terdengar suara langkah kaki menuruni tangga, "MEGAN BALIKIN GAK". Teriak Aleksa terus mengejar Megan.
Megan yang mengetahui itu langsung jalan cepat ke ruang makam dan langsung dikejar oleh Aleksa.
Orang orang yang ada di ruangan itu sontak langsung terkejut dengan kedatangan Megan seperti dikejar-kejar. "Kenapa lagi Megan?". Tanya Ratu Dira sudah tau kalau Megan sedang dikejar Aleksa.
"Biasalah bunda". Jawab Dior agak ngeledek.
Raja Fabian sedari tadi melihat kelakuan putranya itu hanya tersenyum kecil.
"Me-ga-an bali-kin gak". Ujar Aleksa dengan napas yang ngos-ngosan karena mengejar Megan.
"Hehehe, nih kak makasih ya udah di pinjamin". Kata Megan mendekati kakaknya dan mengembalikan barang milik kakaknya ke tangan kakaknya.
Paak
"Ck siapa juga yang minjemin". Sinis aleksa setelah memukul Megan.
Megan mengelus-elus tangan nya yang tadi di pukul Aleksa yaa walaupun tidak sakit. "Ish kakak marah marah nanti cepat tua lho". Ledek Megan.
"Ish".
"Kapan mau selesai nya?". Sekarang Raja Fabian yang buka suara dengan tangan nya menopang kepala sambil menatap kedua anaknya yang masih berdebat itu.
"Iyaa iyaa ayah hehehe udah kok udah". Keduanya langsung duduk kursi masing-masing dan membuat semua orang geleng-geleng kepala.
Tbc
----
Ada yang punya saudara kayak mereka gak sih yang kerjaannya ribut mulu tapi sebenarnya sayang banget.. komen ya
Jangan lupa tinggalkan jejak dengan cara vote and komen sebanyak banyak nya.
Bye bye
KAMU SEDANG MEMBACA
He Deserve To Be Happy [Dia Pantas Bahagia]
FantasyDia terbangun, dan langsung menanyakan keberadaan dua orang yang sangat berarti dalam hidup nya. "Dimana mereka? Mereka pasti baik-baik saja kan?". Tanya nya menutupi pikiran buruknya dan berusaha tetap tersenyum. Dia dibawa menemui orang yang dia c...