HDTB 45|| BERTEMU LAGI

63 8 2
                                    

Welcome reader

------

Aku kembali, maaf udah buat kalian nunggu, aku lagi kehilangan semangat buat lanjutin ini kekekeke

🌸 Okeee, happy reading guys 🌸

••••••

Setengah bulan berlalu dari hari dimana Megan kembali bangun dari dunia bawah sadarnya, kini semuanya kembali seperti biasa.

Dior yang semakin bijaksana dalam memimpin dibantu juga oleh Megan dan Aleksa, kenakalan Megan pun sudah kembali. Dia sering menjahili Dior saat Dior sedang fokus berkutik dengan tugas-tugas nya, apalagi dengan Aleksa, setiap hari tidak pernah absen dia selalu menjahili kakaknya itu.

Megan juga sudah berbaur kembali dengan para penduduk, murid-murid kerajaan, juga seluruh seisi istana.

Megan, Dior, dan Aleksa juga sudah kembali memulai pembelajaran mereka yang sempat tertunda karena kejadian waktu itu, mereka di bimbing langsung oleh orang kepercayaan sang ayah dan sekarang menjadi guru dari ketiga kakak beradik ini.

Richelle yang mengetahui kabar baik ini, kabar bahwa sahabat nya sudah kembali seperti semula sangat senang. Bukan hanya Richelle saja, Dave dan juga Hausa tidak kalah bahagia nya dengan kabar itu, namun, mereka belum sempat untuk bertemu kembali dengan Megan. Dan tentu saja kabar menggembirakan ini tidak akan diterima baik oleh Flynn dan juga Leo, mereka menjadi sangat jengkel dan rasa ingin menghabisi Megan semakin menjadi jadi.

•••••

Pagi ini, ketiga kakak beradik ini akan memulai pembelajaran Meraka, saat ini mereka sudah berada di lapangan belakang istana dimana tempat itu biasa digunakan untuk berlatih.

Aleksa, Dior, dan Megan duduk berhadapan dengan Megan dan Dior sedang memperhatikan lekat kedua pedang meraka, dan Aleksa sedang melamun tapi mulut nya mengembangkan senyuman, sepertinya ia sedang memikirkan pujaan hati. Hal itu terus berlangsung sampai guru mereka datang.

"Guru". Salam hormat ketiga nya kepada sang guru.

" Bagaimana kabar kalian hari ini hmm?". Tanya sang guru.

"Kami baik guru, selalu baik". Jawab ketiga nya kompak yang dibalas dengan senyuman dari sang guru.

"Anak-anak mu ini sungguh hebat dan tangguh, mereka sangat kuat yang mulia, kau pasti sangat bangga dengan mereka. Mereka sudah pandai memimpin kerajaan sama seperti mu yang mulia, tidak ada kata menyerah dalam diri mereka, kerjasama mereka membuatku semakin sayang dengan mereka, apalagi dengan Megan, ya ampun yang mulia, dia sangat jahil sekarang, melebihi sebelum-sebelumnya". Puji sang guru terhadap anak-anak dari pemimpinnya yang terdahulu. "Sudah siap?".

"Sudah guru, hari ini kita akan belajar apa?". Tanya Megan.

"Kita memantapkan kembali jurus kemarin ya!". Jawab sang guru yang di angguki oleh ketiga nya.

Pembelajaran pun dimulai.

••••••

Dua jam berlalu, latihan yang mereka lakukan telah selesai, dan saat ini mereka sedang beristirahat mengatur hawa murni mereka.

Tiba-tiba...

Singg..

Dengan sigap, Megan mengeluarkan pedangnya dan menahan pedang yang mengarah kepadanya.

Dior dan Aleksa sangat terkejut dengan kedatangan sebuah pedang yang tiba-tiba dari arah gerbang masuk, hal itu membuat mereka berdua spontan menoleh kearah asal sang pedang.

"Richelle??". Tanya Aleksa dan Dior dalam hati. Kapan mereka datang, itulah yang dipikirkan Dior dan Aleksa, kenapa Richelle, Dave, Leo, dan Hausa tiba-tiba ada di sini??

Dior dan Aleksa berdiri kemudian menghampiri sahabat-sahabat mereka dan memberi salam hormat. "Kapan kalian datang, kenapa tidak memberikan kabar?". Tanya Dior.

"Memangnya kita tidak boleh berkunjung?". Bukannya menjawab, Dave malah menggoda Dior dengan bertanya balik.

"Bukan seperti itu kak, maksudnya biar kita bersiap menyambut kalian". Jawab Dior.

Dave tertawa kecil mendengar jawaban Dior, "iyaa Dior, aku hanya bercanda. Kita baru saja tiba kok. Kita sangat merindukan kakak mu yang itu tuh, jadi kita langsung saja kesini". Jawab Dave sambil menunjuk kearah Megan.

"Juga sangat merindukan kakakmu yang berdiri di samping mu". Goda Dave untuk Aleksa.

Dior melirik sang kakak dengan senyum di bibirnya, "itu mah kakak saja yang rindu". Ucap Dave. Aleksa menunduk menyembunyikan pipinya yang merona malu.

Hausa sangat fokus menonton Megan dan Richelle saling beradu kekuatan mereka, sampai-sampai membuat drama Dave, Dior, dan Aleksa beralih kearah nya dan membuat ketiganya ikut menonton Megan dan Richelle.

Gerakan pedang Megan yang menghalau gerakan pedang Richelle membuat orang-orang yang melihatnya, sangat takjub, karena kelincahannya. Dan strategi Richelle mencari celah untuk menghentikan gerakan Megan juga tak kalah membuat orang tercengang. Richelle seperti sedang menguji sesuatu dari diri Megan lewat beradu pedang.

Setelah cukup, Richelle menghentikan duluan serangannya, di ikuti juga oleh Megan. "Kau ini Richelle, datang-datang langsung menyerang ku, tega sekali". Omel Megan.

Bukannya menjawab Omelan Megan, Richelle hanya memandang lekat wajah Megan tanpa berkata apapun, dan tatapan itu tatapan yang sulit diartikan, tatapan seperti orang tengah bingung dan mencari sesuatu.

"Sekarang kau menatapku, kenapa?". Omel Megan lagi, dan sekarang dengan kedua tangan nya yang ia lipat didepan dadanya.

"Aneh". Satu kata yang Richelle keluarkan untuk pertanyaan dari Megan, kemudian dia berjalan menghampiri kelima temannya yang sedari tadi masih saja memperhatikan dirinya dan Megan, dan setelahnya memberikan salam hormat kepada tuan rumah.

Jawaban yang diberikan Richelle tadi membuat emosi dalam diri Megan naik, tapi ia segara mengatur emosi itu agar tidak kembali bertarung, dia merasa lelah. Megan pun ikut menghampiri sahabat-sahabat nya.

"Daveee, Hausaaaa, Leooo". Sapa Megan dan langsung memeluk ketiga nya dan dibalas oleh ketiganya.

Setelah puas berpelukan, akhirnya mereka melepas pelukan tersebut, "dilihat-lihat, ilmu pedangmu makin bagus saja, Megan!" Puji Hausa yang memang dari tadi benar-benar memperhatikan sahabatnya yang satu ini.

"Iyaa dong bagus, kalau tidak bagus, aku tidak mungkin bisa menahan serangan tuan muda ini". Jawab Megan menyombongkan dirinya sambil menunjuk Richelle.

Melihat tingkah Megan, membuat mereka tertawa kecil tapi tidak dengan Richelle, dia hanya menatap wajah Megan lekat. "Sudah yuk, masuk saja! Malas melihat wajah Richelle, datar". Ucap Megan kesal karena sedari tadi Richelle hanya menatapnya, tanpa memberikan nya penjelasan apapun.

Mereka pun melangkah masuk menuju ruang tamu kerajaan.

•••••••••••••••
He Deserve To Be Happy
•••••••••••••••

Sampai disini dulu yaa guys, jangan lupa vote and comment nya, supaya aku makin semangat lagi!!
Masih banyak kisah selanjutnya setelah ini!!

Bye bye

He Deserve To Be Happy [Dia Pantas Bahagia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang