Welcome readers
-------
🌸 Happy Reading guys 🌸
••••••••
"Megan, kau dari mana?? Kakak dan Dior mencari mu sedari tadi." Tanya Aleksa dengan nada yang lembut tapi seolah mengintrogasi diri Megan setelah melihat Megan datang dari gerbang belakang istana. Aleksa tau, kalau adiknya akan kembali lewat gerbang belakang lagi.
Megan tidak menjawab pertanyaan kakaknya, dia tetap melangkah meninggalkan Aleksa.
Melihat kakak keduanya yang tidak memiliki sopan santun kepada kakak pertamanya itu, membuat emosi Dior bergejolak, karena kakak pertamanya itu bertanya dengan baik-baik. Dengan jalan yang cepat, Dior berjalan menghampiri Megan yang juga berjalan mendekati dirinya saat ini. "Kakak bertanya padamu, Megan!! Apa kau tidak mendengarnya?." Tanya Dior dengan penuh penekanan bersamaan dengan tangannya yang mencengkram lengan kanan Megan dan membuat Megan berhenti di tempat.
Megan bergeming, dia hanya menatap tajam mata Dior. "Lepas!." Bentak Megan. Dan bukan Dior namanya jika dia langsung menuruti perintah seperti itu. "Kalian tidak perlu tau apa yang ku lakukan!!." Tekan Megan. Dior semakin mencengkram keras tangan Megan hingga membuat Megan sedikit meringis.
Karena Dior tak kunjung melepaskan cengkeraman tangannya, dan hati Megan terasa sangat teriris saat mendiami kedua saudaranya ini, Megan pun melepas cengkraman itu dengan paksa dan kembali melangkah pergi.
"HARUSKAH MEMBOHONGI KITA HANYA UNTUK BERTEMU DENGAN FLYNN??!!." Teriak Dior.
mendengar hal itu sontak membuat Megan terdiam lagi di tempatnya.
"HARUSKAH MELUKAI PRAJURIT UNTUK BISA KELUAR TANPA SEPENGETAHUAN KITA?!."
Megan tetap bergeming.
"APA KITA MENJADIKAN MU SEORANG TAHANAN, HINGGA KAU HARUS KELUAR MENGENDAP-ENDAP!." Dior masih terus mengeluarkan emosinya sambil melihat ke arah Megan yang membelakanginya. Aleksa melangkah mendekati Dior untuk menenangkan adiknya itu.
"Kau bisa keluar dan masuk sesuka hatimu Megan, kau anak ayah dan bunda di sini. Sepenting itukah urusanmu dengan Flynn, sehingga kau tidak memperbolehkan siapapun tau? Apakah kau sudah lupa, dia yang telah membuat kita kehilangan ayah dan bunda?." Aleksa membuka suaranya lagi dan sekarang dengan nada yang sedikit menekan.
Megan menolehkan kepalanya sedikit dengan netra biru yang menatap wajah kedua saudaranya, "Urusi urusan kalian sendiri, dan aku akan mengurusi urusanku sendiri." Setelah berkata demikian, Megan segera melangkah meninggalkan Aleksa dan Dior.
Setelah melewati lorong dimana dirinya dan kedua saudaranya itu bertengkar, Megan merubah langkahnya yang santai menjadi berlari kencang dengan matanya mengeluarkan cairan yang sudah tidak bisa ia tahan lagi. "Maaf kak... maaf Dior...".
Ceklek..
Blakk...
Megan menjatuhkan badannya di kursi meja kerja nya kemudian dia menumpu kepalanya dengan kedua tangannya, mencengkram rambutnya agak kencang dan terus mengeluarkan air mata nya. sampai akhirnya ada seseorang yang memasuki kamarnya tanpa mengetuk pintu.
"Megan!!." Pemilik suara tersebut berlari mendekati Megan dan membantu Megan ke kasurnya.
"Dokter Alden... Dokter Alden..." Rintih Megan dengan setengah kesadaran. "Kepala ku sakit dokter, dadaku sesak." rintih nya lagi. Dokter Alden tetap fokus memeriksa keadaan Megan.
KAMU SEDANG MEMBACA
He Deserve To Be Happy [Dia Pantas Bahagia]
FantasyDia terbangun, dan langsung menanyakan keberadaan dua orang yang sangat berarti dalam hidup nya. "Dimana mereka? Mereka pasti baik-baik saja kan?". Tanya nya menutupi pikiran buruknya dan berusaha tetap tersenyum. Dia dibawa menemui orang yang dia c...