Welcome reader
-----
Hai readers kita ketemu lagi👋🏻
Apa kabar semua
Semoga selalu baik 🙌🏻•
•🌺 Happy reading 🌺
••••Pembelajaran pertama sudah selesai, pelajaran pertama membahas tentang cara mengatasi hawa buruk atau hawa bawaan setelah menggunakan jurus-jurus berbahaya.
Karena itu dua hari sebelum mereka berangkat, mereka diajarkan tiga jurus pedang yang mana ketiganya tergolong berbahaya, agar ketika mereka sampai dan belajar di sana mereka sudah tau betapa menyiksa nya efek dari jurus-jurus itu.
Selama pembelajaran berlangsung Megan selalu memperhatikan Richelle dan sesekali memanggilnya, "ssstt Richelle". Tapi hanya mendapat tatapan tajam dari nama itu, dia sangat penasaran dengan apa yang di bilang Emil dan Dison tentang sifat dingin Richelle. Ternyata bener, sifatnya sangat dingin, dia sangat tidak suka keributan.
Semua murid sudah keluar dari ruang tempat mereka belajar tadi, jadwal mereka selanjutnya adalah beristirahat dan makan siang. Mereka makan siang di kamar mereka masing-masing.
Selama berjalan menuju kamar, Megan selalu memikirkan cara agar bisa mengajak Richelle berbicara dengan nya dan bisa membuat Richelle berteman dengan nya.
Karena apa yang dikatakan Emil dan Dison tadi serta pengetahuan dia tentang Richelle, dia jadi semakin tertarik untuk berteman dengan Richelle, karena menurutnya teman seperti Richelle itu sulit didapatkan dan terkadang hatinya sangat setia dan lembut.
Dior yang melihat Megan dari tadi jalan sambil melamun langsung menatap muka Megan, "woy mikirin apa?" Tanya Dior membuatnya tersadar dari lamunannya.
Megan menggelengkan kepalanya agar ia segara sadar dari lamunannya, "hehehe gak mikirin apa apa kok". Jawab megan sambil tertawa malu.
"Terserah". Ujar Dior dingin.
Dior melanjutkan langkahnya meninggalkan Megan yang masih diam di tempat. "Woy Dior". Teriak Megan karena di tinggal.
Saat Megan melanjutkan langkahnya dia teringat dengan larangan kerajaan Vandoria yang membuat bibir nya mengembangkan senyuman tipis, seperti nya dia sudah tau apa yang akan dia lakukan agar bisa berdua dan memancing Richelle berbicara.
••••
Langit yang cerah sudah berganti malam yang gelap dengan banyak bintang dan udara yang menenangkan.
Didalam kamar terdapat enam orang pangeran sedang bergurau dan bercerita, tapi tidak dengan Megan dia sedang menunggu waktu yang tepat untuk melakukan rencananya.
"Tuan Megan yang tampan, kenapa? Melamun terus dari tadi". Pancing Hausa agar Megan bicara.
Megan langsung sadar dari lamunannya dan melihat semua orang sedang melihat kearahnya. "Eeh hehehe aku gak papa kok, hanya ada sesuatu yang harus aku lakukan". Kata Megan langsung berdiri saat dia berkata 'hanya' yang membuat orang-orang di sana makin penasaran.
"Apa itu?". Tanya Dave menjadi serius karena dia tau jika Megan seperti itu dia akan melakukan sesuatu yang sulit.
"Itu adalah keinginan ku dan bukan hal penting Dave, jadi biarkan aku aja yang menyelesaikan nya oke". Kata Megan sambil mengedipkan sebelah matanya dan melangkah menuju tempat tidur nya kemudian merebahkan tubuhnya.
"Hmm oke deh, kalau ada kesulitan beri tau kami ya". Kata Dave, seperti nya dia agak khawatir.
Megan hanya memberikan Dave dan teman temannya satu jempol dengan wajah yang sudah tertutupi selimut.
Setelah melihat Megan tidur mereka semua ikut berbaring kemudian memejamkan mata mereka di atas kasur mereka masing-masing.
Srksrk
Suara berisik dari arah tempat tidur Megan, dia beranjak dari tempat tidur untuk mengendap endap keluar dari kamar saat dia melihat semuanya sudah tidur.
"Saatnya menjalankan rencana".
Megan terus melangkah mencari sosok yang dia incar, tujuannya agar sosok itu melihat gerak geriknya dan mengawasi nya.
"Hmm". Megan mengembangkan senyuman dan segara terbang dengan pedangnya keluar kerajaan.
"Hah". Sosok itu berhasil masuk rencana Megan dia melihat kearah terbang nya dan segara mengikuti nya.
••••
Megan sudah kembali ke kerajaan Vandoria dengan membawa sesuatu ditangan nya. Dia tidak masuk ke kamar melainkan, dia pergi ke atas atap kamar nya untuk menikmati apa yang ada di tangan nya.
Dia sudah membuka tutup barang itu dan akan meminumnya, tetapi
Wuuushhf
Suara pedang yang di kendalikan oleh pemiliknya dari kejauhan membuat nya terkejut dan hampir menjatuhkan barang itu tapi masih bisa diselamatkan kembali ke genggaman nya.
Megan tersenyum saat melihat pedang tadi, dia tau siapa pemiliknya.
"Richelle". Ujar Megan agak meninggikan suaranya dan berdiri saat melihat sosok itu sudah berada disampingnya.-----
Tbc
Maaf banget lama gak upload 🙏🏻 author udah sekolah setiap hari dan lagi banyak tugas jadi baru bisa upload sekarang, semoga readers tidak meninggalkan author ya🙌🏻
Tenang cerita ini tidak akan di gantung, cerita ini akan terus up, author akan terus mencari waktu untuk menulis cerita ini.
Terima kasih untuk yang sudah meluangkan waktu untuk membaca karya author iniBye bye
KAMU SEDANG MEMBACA
He Deserve To Be Happy [Dia Pantas Bahagia]
FantasyDia terbangun, dan langsung menanyakan keberadaan dua orang yang sangat berarti dalam hidup nya. "Dimana mereka? Mereka pasti baik-baik saja kan?". Tanya nya menutupi pikiran buruknya dan berusaha tetap tersenyum. Dia dibawa menemui orang yang dia c...