HDTB 9 || DAHSYAT

110 13 1
                                    

Welcome reader

------

Apa kabar semua
Semoga selalu baik 🙌🏻



🌺 Happy reading 🌺

••••

Sekarang kita berada di tempat yang sangat luas, banyak sekali tertanam tumbuh-tumbuhan, tempat berpijak nya beralasan rerumputan tipis yang sangat nyaman di injak.

Ditempat itu banyak sekali bidang panah dan di sana terpasang banyak bendera Kerajaan Vandic.

Di sana sedang banyak manusia mengenakan seragam kerajaan mereka. Mereka sedang fokus berlatih apa yang sampaikan guru mereka. Seperti nya mereka sedang berlatih sesuatu yang rumit dan sulit.

Pedang mereka semuanya main, tidak ada yang diam. Semuanya bergerak mengikuti arah gerak tangan pemiliknya.

Di sana ada sekitar 70 orang yang sedang berlatih dengan satu orang guru, Raja Fabian--sang raja di Kerajaan Vandic yang dihormati, dicintai, dan disayang seluruh penghuni kerajaan. Raja yang cerdas, baik hati, tampaan hehehe. Raja Fabian dipilih untuk menjadi ketua atau pemimpin dari lima kerajaan besar karena kepribadian nya itu.

"Kalian semua harus memfokuskan pikiran kalian kearah pedang kalian, kuasai pedang kalian, lakukan seperti yang saya ajarkan". Kata Raja Fabian membimbing murid-murid nya sambil berjalan mengelilingi mereka.

Semua yang ada di sana sekarang fokus dengan pikiran mereka dan pedang mereka, sebuah jurus sudah mulai terlihat dari sisi sisi pedang mereka dan mulai menyambar ke langit.

"Waah bukan nya itu...". Kata seseorang yang sedang melihat dari kejauhan yang ditemani oleh satu orang lelaki.

"Pedang Langit".

"Pedang Langit".

Jawab kedua nya sambil saling menatap dan kembali melihat kearah kumpulan manusia itu.

Kekuatan dari sisi sisi pedang orang-orang itu sudah sempurna keluar, tetapi sedikit dari mereka yang berhasil menyambar ke langit dan membuat langit menjadi bergemuruh.

Jurus Pedang Langit sangatlah dahsyat, jurus ini bisa membuat langit yang awalnya cerah menjadi mendung dan terasa sangat mengerikan.

Duar duar

Langit sudah berubah menjadi gelap dan petir sudah banyak yang menyambar.

"Benar benar tidak bisa diremehkan". Ujar Megan sangat tidak menyangka dengan kekuatan pedang langit.

"Benar, sangat dahsyat". Tambah Dior.

Langit yang bergemuruh sudah mulai tenang dan sudah mulai cerah kembali menandakan jurus itu sudah selesai.

Para murid sudah selesai mempraktikkan jurus pedang langit dan masih mengatur hawa murni mereka.

"Latihan kalian hari ini untuk pedang langit sudah bagus tapi hanya sedikit dari kalian yang berhasil sempurna". Kata Raja Fabian kepada murid-muridnya setelah mereka selesai menstabilkan hawa murni mereka.

Raja Fabian berjalan ke depan dan berhadapan dengan seluruh muridnya. "Kalian yang belum sempurna pedang langit harus lebih fokus lagi".

"Baik yang mulia, terima kasih atas bimbingan dan arahan yang mulia". Kata seluruh murid bersamaan yang membuat suara mereka terdengar tegas dan kekar.

"Akan ada pembelajaran di Kerajaan Vandoria, setiap kerajaan akan mengutus enam orang murid untuk belajar di sana. Karena sejauh ini yang berhasil baru tiga orang, yaitu Emil, Dison, dan Edgar saya akan mengutus kalian bersama Megan, Dior, dan Aleksa". Kata Raja Fabian memberi taukan informasi kepada murid-muridnya.

"Baik yang mulia".

"Sekarang kalian boleh bubar dan beristirahat, kecuali Emil, Dison, dan Edgar kalian tetap disini". Pintah Raja Fabian.

"Terimakasih yang mulai". Mereka memberi salam hormat kepada raja mereka dan mulai berhamburan meninggalkan tempat latihan.

Dua insan yang sedari tadi mengintip dari jauh akhirnya mereka keluar dari tempat persembunyiannya dan segera berlari menghampiri ayah mereka.

Raja Fabian dan ketiga orang itu langsung melihat kearah dua orang yang sedang berlari kearah mereka.

"Ayah". Panggil keduanya.

"Kalian sudah selesai latihannya?". Tanya Raja Fabian setelah melihat Megan dan Dior.

"Sudah dong yah". Jawab Megan.

Emil, Dison, dan Edgar saling tatap agak terkejut tapi memang sudah biasa dengan pangeran mereka yang cepat menguasai pelajaran yang di ajarkan kepada mereka.

"Kalian belajar dua jurus secepat itu?". Ujar Emil terkejut.

Emil--kakak senior Megan dan Dior, dia lebih dulu belajar di Kerajaan Vandic, dia pertama kali menjadi murid Kerajaan Vandic ketika dia berumur enam tahun sewaktu Megan masih berumur dua tahun. Dia dan juga Dison adalah murid yang paling dekat dengan Megan dan Dior.

"Iya kak hehehe". Megan tertawa agak malu.

"Kita aja latihan lebih dulu dari kalian dan itu cuman satu jurus baru selesai". Tambah Dison.

"Sudah biasa mereka mah, jangan heran". Perkataan Emil membuat orang yang ada di sana tertawa.

"Kak Emil, kak Dison, mau ikut gak?". Tanya Dior saat sudah mendiskusikan hal apa yang akan ia dan Megan lakukan.

"Kemana?".

"Ke danau, nyantai nyantai". Jawab Dior dengan kedua alisnya terangkat.

"Ayolah". Emil dan Dison menjawab bersamaan.

Tbc

-----

Maaf suka telat upload..
Kalo ada typo kasih tau ya

Jangan lupa tinggalkan jejak dengan cara vote and komen.
Terima kasih yang sudah meluangkan waktu untuk membaca karya author.

Bye bye

He Deserve To Be Happy [Dia Pantas Bahagia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang