Welcome reader
-------
🌸 Happy reading guys 🌸
••••••
Sebagai tamu yang mengerti sopan santun, Dave meminta izin dulu kepada tuan rumah, "Dior, aku akan mengajak Aleksa ke sana sebentar ya." Ucap Dave sambil menunjuk ketempat pepohonan rindang yang memiliki buah yang lumayan banyak.
"Silahkan Dave." Jawab Dior.
Dave langsung menarik tangan Aleksa lembut dan menggandengnya ke tempat itu.
"Kerajaan mu ini ternyata menyimpan banyak sekali tempat-tempat indah ya, saa." Puji Dave.
"Iya dong, kerajaan mana dulu, kerajaan Vandic gitu loh." Aleksa membanggakan tempat kelahirannya.
Sekarang Aleksa dan Dave berdiri dibawah pohon apel yang memiliki beberapa buah yang sudah masak, dan Dave berniat untuk mengambilnya. "Kau tunggu disini dulu, aku akan mengambil buah apel yang ada sama." Dave berjalan ke sisi pohon apel sebelah kiri dan meninggal Aleksa di sisi pohon apel sebelah kanan.
Tidak butuh waktu lama, Dave kembali ke hadapan Aleksa, "nih aku dapat apel yang sangat masak, makan lah, aku sudah membersihkannya." Saat Dave memberikan satu apel dari tangannya, Aleksa merasakan ada yang aneh dari wajah Dave, tapi setelah dia memakan apel tersebut, keanehan itu hilang, dan yaa benar saja itu Dave.
"Apelnya sangat manis ya Dave."
"Betul, enak sekali saa."
Mereka berdua memakan apel yang ada di tangan mereka sambil berjalan menyusuri jalan yang di sampingnya berdiri pohon-pohon besar dan lebar, tapi indah.
Semakin masuk kedalam hutan, dan di sini sudah tidak ada lagi pepohonan yang berbuah, di sini hanya ada pepohonan dengan akar besar dan semakin gelap karena tidak ada cahaya masuk. Dave juga tidak mengeluarkan suaranya lagi. Aleksa belum menyadarinya kalau dia berada di hutan yang minim cahaya. Sampai saat ia benar-benar berada di tengah-tengah hutan, dan cahaya benar-benar minim, ia baru menyadarinya dan saat ia sadar, dia melihat sekeliling, ia tidak menemukan Dave.
Aleksa sangat terkejut saat dirinya menyadari bahwa, "hutan terlarang!!!" Setetes air mata berhasil turun dari kedua matanya. "Dave... Dave... Kau dimana... A-aaku ta-takut." Air matanya semakin deras keluar dengan pandangannya menelusuri sekeliling mencari keberadaan Dave yang membawa nya ke sini.
Aleksa berlari berusaha mencari jalan keluar dari hutan terlarang ini, memang... Kerajaan Vandic memiliki hutan terlarang dan sebelum memasuki hutan terlarang itu, ada pembatas untuk tidak melewatinya, Aleksa pun tau hal itu. Tapi entah kenapa seakan dirinya tidak menyadari hal itu.
"Megan..... Dior....!!! Aku takut hiks, tolong aku..." Aleksa berlari tanpa arah, dan belum menemukan perbatasan itu. Sampai beberapa saat kemudian, ada setitik cahaya terang yang seakan ingin menuntunnya keluar dari hutan itu, Aleksa yang menyadari hal itu pun segera melangkah mengikutinya, dan berharap ini sungguhan.
Di sisi lain,
"Dior, dimana Dave dan kakak? Kok mereka lama sekali yaa, waktu sudah akan senja... Aku takut, Dior." Keluh Megan. Pasalnya kedua kakak nya itu sudah sangat lama berjalan-jalan, tapi tidak kunjung memperlihatkan batang hidung mereka.
"Kau tenang dulu, Megan. Mereka pasti baik-baik saja." Dior juga sebenarnya sangat khawatir, tapi tidak ia perlihatkan.
"MEGANN... DIORR...!!" Teriak seseorang dari arah pepohonan berbuah. Sontak sang pemilik nama menoleh kearah seorang gadis cantik yang sedang berlari kencang sambil menangis kearah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
He Deserve To Be Happy [Dia Pantas Bahagia]
FantasyDia terbangun, dan langsung menanyakan keberadaan dua orang yang sangat berarti dalam hidup nya. "Dimana mereka? Mereka pasti baik-baik saja kan?". Tanya nya menutupi pikiran buruknya dan berusaha tetap tersenyum. Dia dibawa menemui orang yang dia c...