HDTB 52|| FLYNN & MEGAN

32 5 3
                                    

Welcome reader

------

🌸 Happy reading guys 🌸


••••••

Kerajaan Vandic sudah tidak terlihat oleh mata Megan dan hal itu menandakan bahwa dirinya sudah berada jauh dari wilayah kerajaan ayahnya. Megan fokus mengkontrol kestabilan pedang yang ia naiki agar sampai dengan cepat ke kerajaan Gervinder. Selama dalam perjalanan yang Megan tempuh, perasaannya selalu tidak enak, semuanya bercampur aduk entah karena apa perasaannya menjadi seperti itu, Megan hanya berharap bahwa semua perasaan buruknya itu tidak akan menjadi nyata.

Beberapa detik dari sewaktu Megan melamun, tiba-tiba dirinya di serang oleh seseorang dari bawah yang membuatnya menurunkan pedangnya kembali menginjakkan tanah.

Mata Megan terpaku dengan sesosok pria yang melipat kedua tangannya di depan dada sedang menunggu dirinya. "Flynn??." Ucapnya pelan saat sudah jelas melihat sosok itu. Dengan sigap Megan memberikan salam hormat kepada Flynn, tapi tidak sebaliknya. Flynn malah bersikap angkuh.

"Ada apa Flynn, kau menyer---"

belum sempat melanjutkan, pertanyaannya lebih dulu di potong oleh Flynn. "Bagaimana pertunjukkan yang ku buat untuk mu, pangeran Megan yang terhormat." Remeh Flynn dengan tangannya yang tetap terlihat angkuh.

Megan tentu tidak paham dengan apa yang dikatakan oleh Flynn. "Pertunjukkan? Apa maksudmu, Flynn?."

"Aku kira kau begitu pintar dan cerdik, tapi ternyata.. ciiihh, kau sangat bodoh ya. Mudah sekali di permainkan, hahaha.." Flynn masih sangat puas untuk mengejek Megan.

"Permainkan? Apa yang kau maksud hah?." Kesabaran Megan sudah mulai terkuras karena Flynn yang terus membuatnya bertanya-tanya.

dengan tangannya yang masih ia taruh di depan dadanya, Flynn memajukan satu langkah kakinya mendekati Megan. "Apakah kau puas menampar Dave dengan sangat keras beberapa hari lalu? Nikmat kah?" Tanya nya sambil tertawa kecil (meremehkan).

Bayangan tamparan darinya untuk Dave langsung tergambar jelas. Rasa bersalahnya semakin menjadi. "Apa yang sebenernya ingin kau katakan HAH!?." Mata merah Megan menatap tajam mata Flynn.

"Kau tidak perlu emosi, aku akan menjelaskan nya satu-satu secara perlahan agar kau paham dan tidak terlihat bodoh lagi di mata ku dan juga Leo?"

Leo? Apa Megan salah dengar.. orang yang disebut oleh Flynn adalah Leo?

"Leo?"

"Ya, Leo adalah orang yang selalu membantuku menjalankan rencana-rencana ku dengan baik, karena aku bisa mendapatkan banyak informasi dari dirinya.." Jelas Flynn mula-mula.

"Apakah kau masih ingat perang antara kerajaan ku dengan kerajaan mu?"

Megan tidak menjawab, pikirannya terus berputar mengingat kejadian itu.

"Itu adalah permintaan ku kepada ayahku. Aku hanya ingin menghabisi mu saja awalnya, tidak dengan seisi kerajaanmu, tapi karena semuanya ikut campur dan bersikeras untuk menyelamatkan nyawamu, jadi aku tidak segan-segan untuk membunuh mereka semua bahkan kedua orang tuamu.." Flynn menceritakan nya mulai dari saat peperangan itu tanpa rasa bersalah sedikitpun.

"Flynn?!." Satu kata yang berhasil Megan keluarkan dari mulutnya, rasanya sangat sulit untuk ia bertanya 'kenapa kau melakukan itu'.

"Apakah kau bahagia kehilangan orang-orang tersayang mu di depan matamu.. nyawa mereka hilang itu karena kau, apakah kau sadar, hahaha.."

He Deserve To Be Happy [Dia Pantas Bahagia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang