HDTB 29|| PENGORBANAN

152 13 1
                                    

Welcome reader

-----

🌺 Happy reading guys 🌺

•••

         Kekuatan yang Megan keluarkan menjadi pusat perhatian semua orang saat ini, mulai dari para prajurit, penduduk, anggota musuh, dan juga keluarganya.

"Nak, cepat pergi dari sini!". Perintah raja Bathory kepada anak nya.

"Tapi kenapa ayah?".

"Sudah tidak usah banyak tanya, cepat menjauh dari sini. Lionel, bawa Flynn pergi!".

"Ta..tapi..".

"KAU CUKUP DENGARKAN AYAH, PERGI DARI SINI DAN KEMBALI KE ISTANA".

"Saya permisi yang mulia".

Lionel segera membawa Flynn pergi dari kawasan kerajaan Vandic dan membawa sang putra mahkota kembali ke kediaman.

"Maafkan ayah Flynn, ayah tidak bisa membiarkan mu mati".

Raja Bathory terus melanjutkan pembantaian dan terus membantu pasukan nya untuk menjauh dari kawasan itu.

Di sisi lain dimana kedua orang tua Megan menyadari apa yang akan dilakukan anak nya...

"Sayang, hentikan dia, dia ingin menggunakan Aconitum Ferox itu". Ucap ratu Dira lirih.

"Kanda tidak bisa sayang, dia sudah mengaktifkan semua nya, tidak ada yang bisa menghentikan nya". Balas raja Fabian dengan tatapan sendu kearah anak nya.

"Hiks...hiks... Megan". Ratu Dira menangis didalam pelukan suaminya.

Kedua tangan Megan terkepal sangat kuat dan keringat dingin mulai keluar membasahi pelipis nya, matanya terpejam menahan sakit yang luar biasa.

"Hancurkan semua nya!". Ucap Megan kemudian melepaskan kepalan tangan nya menghempaskan kekuatan yang sedang ia kendalikan bersamaan dengan membuka matanya.

Wuusshh...

"AAAARGH".

Suara rintihan para prajurit kerajaan Batrice terdengar sangat jelas, karena tubuh mereka terkena kekuatan besar yang Megan keluarkan.

Sangat mustahil bisa selamat dari kekuatan itu, jika sudah terkena akan mati di tempat.

Uhuk... Uhuk..

Megan terbatuk hebat setelah mengeluarkan kekuatan nya. Batuk nya sangat parah dan menyebabkan cairan merah kental berbau amis keluar dari mulut mungilnya.

Tangan nya yang gemetar menyentuh bibir nya dan mengusap bercak darah yang masih menempel di sana.

matanya memanas, air mata mulai menggenang di pelipis matanya, entah kenapa cairan bening itu bisa muncul.

Dia merasakan kepala nya sangat sakit dan berputar, pandangan nya mulai menghitam dan mengabur. Dia sudah tidak bisa lagi menahan sakit itu dan akhirnya rasa sakit itu merenggut kesadaran nya.

Semua orang, terutama Dior dan Aleksa yang berada Deket dibawah Megan sangat panik dan terkejut melihat keadaannya. Dengan sigap Dior terbang menggapai tubuh lemas dan dingin Megan yang hampir terjatuh ke tanah.

"Megan sadarlah, Megan". Lirih Dior sambil menepuk-nepuk lembut pipi Megan.

Aleksa, Emil, Dison, dan Edgar berlari menghampiri Dior dan Megan.

"Megan...".

"Cepat, kita harus membawa nya menemui tabib nya". Perintah Emil.

"Iya kak".

Ketika mereka mulai membopong tubuhnya, Megan kembali membuka mata nya yang sayup, tangan nya mencengkeram pundak Dior, orang yang membopong nya.

"Di..Dior...".

"Iya Megan, aku di sini".

"Tu..turun..kan a..aku".

"Tidak, kau akan kami bawa menemui tabib".

"Ku Bi..bilang turun..kan". Perintah Megan dengan nada suara yang di tekan dan tangan nya semakin menguatkan cengkraman nya pada bahu Dior.

Dior menghentikan langkahnya, menatap Megan dengan tatapan sinis nya dan nafas nya yang terengah-engah, cairan bening mulai membanjiri pelupuk mata nya.

Pergerakan itu membuat Aleksa, Emil, Dison, dan Edgar sontak menoleh kearah Dior yang sudah tertinggal dibelakang dan setelah mengetahui apa yang terjadi, mereka langsung menghampiri Dior dan Megan.

"Mau kau apa Megan... kami sudah membiarkan mu menggunakan kekuatan besar mu itu, dan sekarang apa yang kau minta lagi?". Tanya Dior sangat lirih.

Megan tidak menjawab, pandangan nya kosong dengan air mata yang berhasil lolos dari matanya.

"Jawab..".

"Ada apa Dior?".

"Megan? Ada apa?". Tanya Aleksa kepada adiknya.

"Aku ingin menemui ayah dan bunda". Jawabnya datar. Megan berusaha menurunkan tubuhnya dari genggaman Dior yang kencang karena tidak membiarkan nya memberontak.

"Megan...". Tegur Aleksa.

"Kak..aku hanya ingin melihat keadaan ayah dan bunda". Lirih nya.

"Huuuf... Baiklah, Dior kita antar, biarkan Megan bertemu ayah dan bunda". Kata Aleksa tegas.

"Huuuf..".

Aleksa dan Dior membawa Megan menemui orang tua mereka yang sudah diamankan di dalam istana, sedangkan ketiga kakak seperguruan mereka kembali membantu murid-murid yang terluka.

•••

Next ⏭️

Maaf ya reader, author jarang banget up karena banyak nya tugas sekolah yang tidak ada habisnya.

Semoga karya author bisa menghibur kalian dimasa luang kalian..

Jangan lupa tinggalkan jejak yaa
Voment nya ocew hihi..

Terima kasih semuanya
Bye bye

He Deserve To Be Happy [Dia Pantas Bahagia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang