Tekan vote dulu sebelum lupa.
SELAMAT DATANG DI KONFLIK CERITA ALVIN. KONFLIK NYA RINGAN KOK, RINGAN.
Happy reading ❤️
_____
Alvin menjatuhkan gelas kopinya dengan sengaja. Perasaan hatiya tiba-tiba berubah. Ia tidak enak hati. Alvin menggigit ibu jarinya dengan kencang sehingga membuat jarinya itu sedikit memerah. Di ruangan sejuk seperti ini Alvin justru mengeluarkan keringat dingin dari pelipisnya.
"Aku ini kenapa?!" tanyanya bermonolog dengan nada yang tegas.
Alvin merasa tak nyaman. Alvin merogoh saku dan mengeluarkan ponsel pintarnya. Pria berjas itu menghubungi nomor Fatimah. Mungkin saja ada sesuatu yang terjadi pada kedua orang tuanya. Namun, nyatanya Alvin salah. Yang terkena masalah adalah Syifa, bukan Fatimah ataupun Burhan. Panggilannya terjawab. Suara lemah lembut keluar dari sana.
"Wa--waalaikumsalam. Umi, apakah umi baik-baik saja?"
"Umi baik-baik saja, Nak. Ada apa?" tanya Fatimah di seberang sana.
"Alvin ... eum, tidak apa-apa. Assalamualaikum."
Tut!
Alvin mematikan sambungan teleponnya. Alvin menyambungkan teleponnya ke nomor Syifa. Namun, ia lupa bahwa Syifa sangat jarang memainkan ponselnya. Alvin beralih ke nomor Bima dan menyambungkan panggilan teleponnya. Lama sekali Bima mengangkat telepon sontak membuat Alvin naik pitam. Alvin menepukkan kakinya ke lantai selama berkali-kali dengan hati yang berharap agar Bima cepat menerima panggilannya. Rahang Alvin benar-benar mengeras. Apa Bima tuli sampai-sampai nada dering ponselnya tidak terdengar?
"Lama sekali!"
"Halo, ada apa, Tuan?"
"Istriku mana?" tanya Alvin dengan napas yang memburu.
"Tadi dia pergi bersama bi Inem menggunakan taksi, Tuan."
Alvin membelakkan matanya. "Mengapa kalian tidak mengantarnya?! Ke mana perginya otakmu sehingga kau membiarkan Syifa pergi begitu saja?! Ke mana mereka pergi?! Apa sudah lama?! Jawab pertanyaanku, Bodoh! Apa kau sudah tuli, hah?!" Alvin melontarkan pertanyaan secara bertubi-tubi tanpa memberi kesempatan Bima untuk menjawab pertanyaannya.
"Me-mereka sudah pergi cukup lama. Mereka juga tidak memberitahu kami ke mana mereka akan pergi, Tuan. Tetapi ... Bi inem mengatakan bahwa kau dalam bahaya dan itu menyangkut nyawamu, Tuan. Oleh karena itu, kami tidak bisa menghalanginya."
"Aku? Dalam bahaya?"
Alvin membelakkan matanya ketika ia sudah paham dengan semuanya.
Tut!
Alvin mengotak-atik ponselnya dan kembali mendekatkan ponsel tersebut ke telinganya. Dia sedang menghubungi nomor Anna. Tak memakan waktu yang lama, Anna sudah mengangkat panggilan telepon dari Alvin.
"Assalamualaikum. Ada apa, Vin?"
"Waalaikumsalam. Kak, apa di sana ada Syifa?" tanya Alvin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat Izin Mencintai (END)
Romance[Mau buat Fafa seneng gak? Follow sebelum membaca dan follow akun Instagram Fafa. Username: refafa0401] 🚫DILARANG PLAGIAT🚫 Alvino Daniel Sandjaya tidak pernah tahu senekat apa keputusannya ini. Dia menyuruh beberapa body guardnya untuk menculik se...