HARI INI UP LEBIH DARI SEKALI KARENA BEBERAPA HARI KEDEPAN GAK BAKAL UP
_____
Alvin menarik pergelangan tangan milik Selamet dan membawanya sedikit menjauh dari Syifa. Alvin berbisik, "Apa kau menyembunyikan Syifa dariku, heum?" Alvin memegang bahu milik Selamet mengunakan tenaganya.
"Tidak, Tuan. Siapa Syifa? Dia Maya."
"Bohong! Dia sangat mirip dengan istriku. Pasti kau menyukai istriku dan enam bulan yang lalu kau sengaja menyembunyikannya dariku!"
"Dia bukan istrimu, Tuan. Tanya saja namanya," sahut Selamet.
Alvin menatap tajam wajahnya sebelum ia menghampiri Syifa yang masih berdiri di ambang pintu. Alvin menatap lekat mata milik Syifa. "Namamu Syifa, kan?"
"Namaku, Maya."
Alvin tertawa hambar seraya menggelengkan kepalanya. "Lelucon apa ini?"
Syifa mengerutkan keningnya seolah bertanya-tanya. Alvin tetap setia dengan tawa kecilnya dengan hati yang tak percaya bahwa wanita yang ada di hadapannya adalah Maya. Jelas-jelas dia Syifa, walaupun cadarnya tidak ada. Alvin masih berusaha untuk berpikir positif, sedangkan di belakang Alvin, Selamet tengah tersenyum licik. Ada yang tidak beres dengan pria itu.
"Ke mana cadarmu? Aku tidak senang jika kau ditatap oleh pria lain," tanya Alvin.
"Cadar? Sejak kapan aku menggunakannya?"
Alvin mengerutkan dahi dengan mata yang terbelalak. "Sayang, kau ini kenapa?"
"Mengapa kau memanggilku seperti itu?! Tidak sopan sekali." Syifa menatap ke wajah Selamet. "Mas, apa dia temanmu?"
"Mas? Kau tidak boleh memanggil pria lain dengan sebutan seperti itu!" tegas Alvin.
Selamet berlari menghampiri Alvin dan mendorong bahunya ke belakang. "Hei, mengapa kau membentak istriku?!"
Alvin mengorek-ngorek lubang telinga. "Apa aku salah dengar?"
Selamet menggelengkan kepalanya dengan raut wajah yang meremehkan. Selamet mengode kepada Syifa agar ia masuk ke dalam rumah. Syifa menganggukkan kepalanya dan menjauh dari Alvin. Setelah memastikan Syifa pergi, barulah Bima dan Excel keluar dari tempat persembunyiannya. Bima dan Excel berdiri di hadapan Selamet seraya berancang-ancang ingin mengajaknya baku hantam.
"Satu lawan dua, berani?" tantang Excel.
"Aku tidak ingin berkelahi. Kau urus saja Tuan-mu yang gila itu."
Alvin mendorong tubuh Selamet sehingga membuat tubuhnya tersungkur ke belakang. "Kau yang gila!"
Syifa tiba-tiba keluar dari rumah dan membantu Selamet. "Mas kau tidak apa-apa?" tanya Syifa dengan raut wajah khawatir.
Selamet menjauhkan tubuhnya dari Syifa. "Maaf, Dek. Jangan mendekat."
Alvin mengepalkan tangannya ketika Syifa memanggilnya dengan sebutan Mas dan Selamet memanggilnya dengan sebutan Adek. Dada Alvin naik turun dibuatnya. Alvin benar-benar tak habis pikir dengan Syifa. Kala itu, Syifa hanya memanggil Alvin dengan sebutan nama saja. Tidak ada panggilan spesial.
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat Izin Mencintai (END)
Romance[Mau buat Fafa seneng gak? Follow sebelum membaca dan follow akun Instagram Fafa. Username: refafa0401] 🚫DILARANG PLAGIAT🚫 Alvino Daniel Sandjaya tidak pernah tahu senekat apa keputusannya ini. Dia menyuruh beberapa body guardnya untuk menculik se...