Bab 13 : Landak Putih Raksasa

11 4 2
                                    

Di rooftop sekolah, senior terkuat berparas tampan yang memiliki Ular Hitam Legendaris dan dikenal dengan nama Romi sedang mendengar semua kesaksian anggotanya yang dibuat pingsan oleh anak kelas satu. Anggota kelompok yang lain tertawa saat mereka menjelaskan kejadian sebenarnya. Namun Romi dengan tatapan dingin meminta mereka untuk diam.

"Satu anak kelas satu menjatuhkan dua anggota kelompok kita, bukankah itu berarti mereka sedang mempermalukan kita?" Tanya Romi, namun semua anggotanya hanya diam.

Terdengar pintu rooftop sekolah terbuka, satu pria dengan kulit putih berkacamata dengan rambut poni ke kanan muncul bersama kelompoknya. Pria itu dikenal dengan nama Jimi, pria terkuat nomor dua di sekolah yang merupakan anak kelas dua SMA Arya sekaligus pemilik Kalajengking Hitam Legendaris.

"Aku risih dengan semua gosip yang beredar disekolah, apakah itu benar?" Tanya Jimi kepada Romi, Romi hanya menganggukan kepala tanda mengiyakan.

"Itu dia!" Teriak salah satu senior yang pingsan kemarin

Romi dan Jimi memperhatikan pintu gerbang sekolah pagi ini, muncul Mada, Aji dan Panji yang datang ke sekolah bersamaan seperti biasanya.

"Sepertinya tidak ada yang spesial dari mereka?" Ujar Jimi

"Tapi anak itu berhasil menghilangkan kekuatan pinjaman Ular Hitam dari dua anggotaku, bukan kah itu menarik?" Balas Romi

"Hmmm menarik, apa dia menyembunyikan sesuatu?" Tanya Jimi

"Itu yang kamu harus cari tau" balas Romi

"Lebih baik kita mengumpulkan informasi terlebih dahulu tentang anak itu, sebelum menentukan langkah selanjutnya" tambah Romi

Lalu Romi dan anggota kelompoknya pergi meninggalkan rooftop sekolah.

Kelas berlalu seperti biasa, Mada, Aji dan Panji belajar dengan sungguh-sungguh namun anak kelas masih mencari tau tentang siapa anak kelas satu yang membuat onar dengan senior.

"Kalau mereka tau itu ulahmu pasti kamu jadi terkenal Mada" celetuk Panji

"Tapi bukannya itu hanya menambah masalah ya?" Tanya Mada

"Betul! Tapi mereka belum tentu percaya sama kita juga" Jawab Aji

Saat mereka asik mengobrol, seketika Mada merasakan Aura Putih Hewan Legendaris yang melewati kelas mereka. Dia yang penasaran langsung meninggalkan kelas dan mengikuti asal aura putih tersebut.

"Ternyata masih ada satu Hewan Putih Legendaris!" Ujar Mada dalam hati

Ia mengikuti aliran aura putih yang tersisa hingga ia mendapati seorang perempuan yang sedang berjalan menyusuri tangga sekolah. Perlahan ia mengikutinya dan melihat bahwa Seekor Landak Putih Raksasa sedang berjalan bersamanya. Mada terus mengikutinya secara diam-diam hingga ia tiba di area ekskul SMA Arya. Mada memperhatikan perempuan itu masuk ke ruangan ekskul panahan.

Saat ia berjalan menuju ruang ekskul panahan, ia tidak melihat ada satu orang pun disana, bahkan ruangan itu terlihat sepi. Mada pun berniat untuk memasuki ruang ekskul itu perlahan.

"Tempat ini kenapa sepi sekali, padahal ekskul yang lain ramai sekali, aneh~" ujarnya dalam hati

Saat ia masuk ke dalam ruang ekskul tersebut, sebuah anak panah tumpul sudah membidik dirinya. Mada pun langsung reflek mengangkat tangannya.

"Mau apa kamu?!" Tanya perempuan tersebut

"Mau daftar ekskul panahan" Balas Mada

"Bohong! Kami tidak pernah membuka pendaftaran!" Balas perempuan itu "ngaku atau aku panah!" Teriak perempuan itu

"Aku mau ketemu Lapu!" Jawab Mada

"Lapu? Siapa lapu?" Tanya perempuan itu bingung

Seketika jiwa perempuan itu bercahaya dan keluarlah seekor Landak Putih Raksasa yang hadir diantara mereka berdua

"Siapa kau?!" Tanya Landak Putih Raksasa

"Kamu bisa melihatnya?" Tanya perempuan itu ke Mada dan Mada hanya mengangguk. "Apa kamu anak buah Romi dan Jimi?!" Tanya perempuan itu lagi, yang masih mengarahkan panahnya ke Mada

"Romi sama Jimi itu siapa?!" Tanya Mada

"Ajeng tenanglah, aku tidak merasakan aura hitam dari anak ini" ujar Landak Putih yang membuat Ajeng menurunkan panahnya

"Landak Putih kenapa kamu keluar dari jiwaku?" Tanya Ajeng

"Aku refleks keluar karena sudah lama tidak ada yang memanggilku Lapu, hanya ada satu orang yang sering memanggilku Lapu" jelas Landak Putih

"Dan itu aku" Balas Mada sambil tersenyum ke arah Landak Putih

"Mungkinkah? Mada?!" Tanya Landak Putih

"Oi Lapu, kamu ga bisa baca nama dibajuku tulisannya M-A-D-A, dibaca MADA!" Balas Mada

"MADAAAAA!!!" Teriak Landak Putih

"LAPUUUUU!!!" Teriak Mada

Merekapun berpelukan satu sama lain seperti melepas rindu, Ajeng pun hanya bingung melihat hal itu. Mada juga perlahan membangun koneksi dengan Landak Putih.

"Ehemmm, Landak Putih ga pernah cerita dia punya teman" celetuk Ajeng

"Ceritanya Panjang tapi aku ga boleh ceritain ini ke orang lain karena ini rahasia!" Balas Mada, Ajeng pun hanya menutup mukanya yang bingung dengan kejadian ini

"Namaku Mada anak kelas satu C" Jelas Mada

"Namaku Ajeng anak kelas dua IPA A" Balas Ajeng

"Kak Ajeng, kenapa eksul ini sepi sekali sedangkan yang lain ramai?" Tanya Mada

"Itu ulah Jimi dan Romi, mereka memiliki Hewan Legendaris juga sama sepertiku berupa Ular dan Kalajengking Raksasa" Jelas Ajeng

"Oh namanya Jimi dan Romi ya" celetuk Mada

"Apa kamu kenal mereka?!" Tanya Ajeng

"Aku pernah melihat Romi melewati koridor kelas satu bersama Ular Hitam Raksasa-nya, namun aku juga merasakan ada satu Hewan Hitam Legendaris walau belum pernah menemuinya" Jawab Mada

"Intinya aku, Romi dan Jimi sama-sama mengetahui kalau kita memiliki Hewan Legendaris. Dulu mereka mengajakku bergabung, namun aura hitam itu membuatku tidak mau menerima tawaran mereka. Benar saja setelah mereka menguasai Sekolah, mereka membuat intimidasi kepada seluruh siswa-siswi yang mau masuk ekskul panahan. Seperti aku mendapatkan hukuman karena telah menolak tawaran mereka" Jelas Ajeng

"Berarti kalau mereka sudah tidak jadi penguasa sekolah, ekskul ini bebas beraktivitas?" Tanya Mada

"Ya begitulah" Jawab Ajeng "tunggu dulu jangan bilang kalau kamu mau menghajar mereka?" Tanya Ajeng panik

"Mungkin suatu saat nanti" Balas Mada tersenyum

"Lebih baik kamu hati-hati, kelompok mereka banyak" Jelas Ajeng

"Iya aku tau" Balas Mada

"Ini, mampir ke toko mie ayam punya keluargaku ya. Sepertinya aku pengen banyak ngobrol sama kamu, jarang sekali ada yang bisa lihat Landak Putih ini" Jelas Ajeng yang memberikan selebaran iklan toko mie ayamnya

"Aku ajak teman-temanku ya, mereka juga bisa lihat loh" Jawab Mada

"Serius?" Tanya Ajeng seakan tidak percaya

"Iya! Nanti kita mampir selepas pulang sekolah. Aku duluan ya Kak Ajeng, dah Lapu" Balas Mada sambil meninggalkan ruang ekskul panahan

Mada & Naga Book 1 : Melintasi WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang