Bab 51 : Kemunculan Cincin Putih

2 1 0
                                    

Mada, Aji dan Panji masih waspada dengan kehadiran Pak Komar dalam wujud penyatuan Manusia Badak Hitam yang berjalan bersama Badak Hitam Raksasa.

"Penyatuan..." bisik Panji yang mulai merinding melihat hal itu, jelas saja perbedaan kekuatan penyatuan tingkat tiga berbeda dengan kekuatan Mada, Aji dan Panji yang ada di tingkat dua

"Aaaaapaaa itu!!!!" Teriak Arga yang terduduk menyender dinding, setelah angin kencang menghilang. Dia merasa ketakutan dengan wujud Manusia Badak Hitam

"Heii.. kenapa kalian diam saja? Hahaha" tanya Pak Komar yang berdiri tidak jauh dari hadapan Mada, Aji dan Panji

Seketika Badak Hitam Raksasa berlari menyerang kearah Mada, Aji dan Panji dengan kencang. Mada dan Aji sempat melompat tinggi menghindar, namun Panji yang tidak mempunyai kemampuan itu. Menghadang Badak Hitam Raksasa bersama dengan Gajah Putih Raksasa. Pertemuan dua aura yang meledak antara Badak Hitam Raksasa dengan Panji dan Gajah Putih Raksasa.

"Aaaarrghhhhhh!!!" Panji berteriak menahan besarnya kekuatan yang tidak sebanding dengannya dan Gajah Putih Raksasa

"GGRRRRRRAAAAHHH!!!" Raungan Badak Hitam Raksasa yang berhasil menerobos dan melemparkan Panji bersama Gajah Putih Raksasa

"Kyaaaakk!!" Teriak Panji saat dia dan Gajah Putih Raksasa telempar menabrak dinding ruang makan. Terlihat retakan di dinding setelah Panji menabraknya

"Panjii!!!!" Teriak Aji yang melihat itu, namun Mada masih bersikap awas dengan kehadiran Pak Komar

Mada seketika melemparkan Napas Naga Putih menuju Pak Komar bersama dengan semburan Napas Naga Putih Legendaris. Namun Pak Komar hanya menangkis itu dengan tangannya.

"Geli sekali hahahaha!!!" Ujar Pak Komar

Aji dan Elang Putih Raksasa tidak tinggal diam. Dia sudah melesat mengeluarkan tendangan bersama dengan Elang Putih Raksasa yang melesat terbang turun hendak mencakar Pak Komar. Pak Komar dengan cepat menangkap tendangan Aji dan cakar Elang Putih Raksasa. Pak Komar lalu melempar Aji ke bagian belakang ruang makan.

"Arrrggghhhh!!!!" Teriak Aji yang menabrak dinding ruang makan bagian belakang diketinggian satu setengah meter lalu terjatuh kebawah

Elang Putih Raksasa yang masih dipegang cakarnya oleh Pak Komar melawan dengan patukannya dan berusaha lepas dari genggaman Pak Komar.

"hahahahaha ini geli sekali!" Teriak Pak Komar, seketika dari depannya Badak Hitam Raksasa sudah meluncur menabrak Elang Putih Raksasa dengan kepala serta tanduk

"Kyaaaakkk!!" Teriak Elang Putih Raksasa yang tertabrak dan terjatuh dilantai ruang makan itu

Pak Komar seketika sedikit menunduk dan melompat tinggu ke arah Mada serta melesatkan tinjuan Manusia Badak Hitam yang besar ke arah Mada. Mada dan Naga Putih berhasil menghindar saat Pak Komar menghampirinya dan membuat lantai ruang makan retak berhamburan karena tinju Manusia Badak Hitamnya.

Mada yang berada disisi kiri Pak Komar melesatkan Napas Naga Putih bersama dengan Naga Putih yang melesatkan semburan Napas Naga dari arah atasnya. Namun saat serangan itu mengenai Pak Komar dia yang sedang menunduk kemudian berdiri tegak seakan tidak merasakan apapun.

"Tingkatan kita berbeda hahahaha" ujar Pak Komar yang melesat menuju Mada dan menyerang dengan tinju Manusia Badak Hitam dengan kuat

Mada yang terkejut langsung mengumpulkan aura putih besar ditangannya membuat Sayap Naga untuk menangkis serangan itu.

"Wussssshhh!!!!" Dua aura kembali bertabrakan antara tinju Manusia Badak Hitam dengan Sayap Naga Putih dari Mada

Perlahan Mada menyeret terdorong kebelakang dan mulai merintih kesakitan dengan perbedaan kekuatan yang ada. Semakin lama dia menyeret, semakin dia tidak bisa menyeimbangkan dirinya dan terlempar menabrak pintu bagian kiri ruang makan.

"Aaarrrghhh!!!" Teriak Mada yang merintih kesakitan

"Mada kau tidak apa-apa?!" Tanya Napu

Bayangan hitam terlihat menyelimuti Mada, rupanya Pak Komar sudah melompat dan akan kembali menyerang Mada dengan tinjunya. Mada terkejut akan hal itu, namun seketika Panji dan Gajah Putih melompat ke udara dan menabrak Pak Komar dengan sekuat tenaga yang membuat Pak Komar sedikit terdorong kesamping dan membatalkan serangannya.

Panji terjatuh dari udara karena tabrakan itu, dia merintih kesakitan. Perbandingan kekuatan yang besar membuat Mada, Aji dan Panji semakin terpojok.

"Kamu tangguh! Tapi itu sia-sia hahahaha" ujar Pak Komar

Pak Komar kini mengincar Panji yang masih merintih kesakitan. Gajah, Elang dan Naga Putih dibuat sibuk oleh Badak Hitam Raksasa yang terus menyerang mereka. Pak Komar lagi-lagi melompat dan akan menerjunkan tinju Manusia Badak Hitam ke arah Panji.

"Panjii, Awasss!!!" Teriak Mada dan Aji yang melompat kearah Panji untuk melindunginya dengan Sayap Naga dan Elang Putih.

Pukulan Pak Komar melesat lebih cepat, mata Panji terbuka lebar saat pukulan itu akan mengenainya. Panji langsung melindungi kepalanya dengan kedua tangannya.

"Boooommm!!!!" Suara ledakan dua aura saat pukulan itu datang

Ledakan aura itu membuat Mada dan Aji terpental terbang ke belakang saat melompat ke arah Panji.

"Aaarrrghhhh" rintihan Mada dan Panji saat terbanting ke lantai ruang makan sembari melihat ke arah Panji

Debu dan cahaya aura perlahan memudar, mata Pak Komar terbuka lebar seperti ada sesuatu dihantamannya. Begitupun dengan Mada dan Aji yang terkejut dengan apa yang ia lihat.

"Hey buka matamu" ujar seseorang yang berada dihadapan Panji.

Orang tersebut adalah petugas yang selalu mengantar Mada, Aji dan Panji setiap akan melakukan tugas kebersihan. Panji pun terkejut saat ia melihat petugas itu menahan pukulan dengan tangannya. Ia menggunakan cincin putih yang memancarkan aura putih tebal membentuk tameng dan mampu menahan serangan Pak Komar.

"Cincin itu!" Ujar Aji sembari melihat Mada, Mada hanya memperhatikan orang tersebut

"Namaku Kemal, maaf ini agak sedikit kasar" ujar Petugas tersebut, yang seketika mendorong Panji kuat kebelakang menjauh dari area pertarungan.

"Apa ini?! Penganggu?!" Teriak Pak Komar yang kesal dengan kehadiran Kemal di hadapannya, lalu mengayunkan pukulan Manusia Badak Hitam kuat ke arah tameng itu.

Kemal lagi-lagi menyiapkan dirinya dengan tameng aura yang keluar dari cincin putih itu.

"Boom!" Suara dentuman pukulan itu tederngar lagi, namun bagai tameng yang kokoh. Tidak ada terjadi apa-apa pada temeng itu, walau Kemal sempat terdorong mundur sedikit.

"Hei bantu aku!" Teriak Kemal ke arah Mada dan Aji

Saat pukulan berikutnya datang dari Pak Komar, Kemal sudah menghindar melompat ke belakang membuat pukulan itu menghantam lantai dihadapan Pak Komar dan membuat lubang serta retakan.

Kemal yang menghindar di udara, perlahan tubuhnya diselimuti aura putih yang keluar dari cincinnya. Lalu seketika aura putih itu menjadi sangat tebal hingga Kemal tidak terlihat dan tiba-tiba saat aura itu pudar Kemal sudah menggunakan sebuah baju armor diseluruh tubuhnya.

"Penyatuan?!" Tanya Aji

"Sepertinya berbeda!" Jawab Mada yang melesat menuju Pak Komar dengan serangan Nafas Naga Putih sesaat setelah Kemal berlari

Mada & Naga Book 1 : Melintasi WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang