Bab 24 : Hukuman

4 2 0
                                    

Ruang kepala sekolah masih terasa ketegangan, Pak Tondo dan Om Jami hanya saling memandang satu sama lain. Romi masih membuang pandangan ke arah gadgetnya dan sesekali melirik ke arah depan, rupanya Mada, Aji dan Panji melihat dia sedari tadi. Pak Patra dan Pak Satya masuk kedalam ruang kepala sekolah setelah tiga puluh menit berlalu.

"Pak, semua sudah selesai di interogasi" jelas Pak Satya

"Berdasarkan laporan mereka, nak Romi yang memimpin penyerangan kepada anak-anak ini" Jelas Pak Patra sambil menunjuk ke arah Mada, Aji dan Panji

"Hmmm begitu ya, pantas saja anak-anaku sampai mengalami retak tulang. Apakah berita ini harus disebarkan ke media?" Tanya Om Jami

"Tu..tun...ggu dulu pak" jawab kepala sekolah

"Pak, anda tau kan saya tidak butuh uang ganti rugi" balas Om Jami

"Lalu apa yang anda minta?" Tanya kepala sekolah

"Biarkan bapak didepan saya dan anak tersebut meminta maaf kepada anak-anak saya terlebih dahulu" balas Om Jami

"Apa?!" Balas Pak Tondo dan Romi

"Anda tidak sadar posisi anda saat ini?" Tanya Om Jami, seketika Gorila Putih dan Gajah Putih hadir diruangan itu juga. Kura-Kura, Serigala, Gorila dan Gajah Putih mulai mendekati Pak Tondo dan Romi, yang membuat Babi Hitam yang berada ditengah-tengah mereka langsung masuk kedalam jiwa Pak Tondo.

"Sial!!!" Ujar Pak Tondo dalam hati, namun Romi hanya menunduk ketakutan

"Saya minta maaf pak kepala sekolah dan pak Jami, karena sudah sepihak meuduh dan lalai untuk mengawasi nak Romi" ujar Pak Tondo sambil menunduk

"Baiklah sekarang kita bahas hukumannya" jelas Om Jami sambil tersenyum, Pak Tondo langsung melihat ke arah Om Jami

"Untuk melatih disiplin dan etika nak Romi saya meminta Romi diskors selama satu bulan dalam didikan Pak Patra, di kelas etika anak berandalan" jelas Om Jami, Romi pun tidak bisa membalas selain menuruti permintaan itu

"Untuk siswa lain yang terlibat, tidak perlu mengikuti bina disipilin Pak Patra, cukup beri mereka hukuman lari 100 putaran di lapangan sekolah selama sebulan setiap sebelum dan setelah sekolah dalam pengawasan Pak Satya" lanjut Om Jami

"Bila saya dengar hukuman ini tidak berjalan, atau ada satu orang pun yang lalai dalam pengawasan kepala sekolah.." lanjut Om Jami sambil menjetikan jarinya "berita ini saya sebar ke media. Bukankah berita ini cukup menarik untuk SMA Arya dan Rama Group" jelas Om Jami sambil tersenyum

"Baik akan kami lakukan" jawab Pak Tondo dan kepala sekolah

"Oh iya pak kepala, tolong ekskul panahan diperbaiki ya. Karena Mada, Aji dan Panji ingin masuk ke ekskul panahan" balas Om Jami, kepala sekolah mengangguk mengerti

Om Jami, Mada, Aji, Panji dan Pak Patra meninggalkan ruangan terlebih dahulu. Di depan sekolah Mada, Aji dan Panji mengucapkan terimakasih kepada Pak Patra dan Serigala Putih yang berada disampingnya. Mada melirik ke arah Serigala Putih, Serigala Putih menangkap lirikan itu.

"Hey, kenapa kamu melihatku terus" tanya Serigala Putih

"Hmmm serigala tetap dingin seperti biasanya" Jawab Gorila Putih diikuti anggukan Gajah dan Kura-Kura Putih

Seketika Naga Putih keluar dari jiwa Mada. Serigala Putih pun terkejut dengan pemandangan itu dan langsung menunduk hormat kepada Naga Putih.

"Sepu masih dingin seperti dulu Napu, aku malas menyapamya hmm" Jawab Mada

"Sepu? Napu? Hanya ada satu orang yang memanggil kami seperti itu!!" Ujar Serigala Putih sambil berjalan menuju Mada

"Hanya kau Mada! Lama tidak berjumpa" lanjut Serigala Putih yang langsung mengelus Mada, Mada pun menyambut dengan pelukan hangat ke Serigala Putih. Disusul Hewan Putih Legendaris lainnya

"Luar biasa" Ujar Pak Patra pelan, yang masih tidak percaya dengan apa yang dia liat

"Walau aku sudah sering melihat, tapi aku masih sering tidak percaya bisa melihat momen hangat seperti ini" balas Om Jami berbisik ke Pak Patra sambil menyenggolnya

Mereka pun berpamitan dengan Pak Patra yang membawa Romi masuk ke mobil polisi sembari disaksikan oleh Pak Tondo, kepala sekolah dan murid yang melihat mereka dari jendela. Kemudian mereka berpamitan dengan kepala sekolah untuk pulang ke rumah dengan menyisakan pemandangan Jimi dan teman-temannya yang sedang diberikan arahan oleh Pak Satya.

Kabar kejadian pertarungan Kelompok Romi dan Jimi melawan Mada, Aji dan Panji jadi berita hangat yang terus menerus dibicarakan di SMA Arya. Bahkan beberapa sekolah disekitar mereka juga mulai membahas kejadian yang terjadi di SMA Arya. Julukan "tiga bencana" disandingkan kepada Mada, Aji dan Panji sebagai anak kelas satu yang menghajar senior mereka disekolah. Sekolah-sekolah tersebut mulai memberikan perhatian lebih kepada Mada, Aji dan Panji.

Para preman sekolah dan beberapa orang terkuat yang disekolah tersebut yang memiliki Hewan Legendaris disamping mereka. Kabar tersebut juga sampai ke telinga Jimbon Brothers, salah satu geng motor yang diketuai oleh kakak Romi yaitu Ando pemilik Hewan Legendaris Banteng Hitam Raksasa, yang kemudian memanggil semua anggotanya untuk berkumpul membahas kejadian ini.

Mada & Naga Book 1 : Melintasi WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang