Bab 39 : Sayap Naga Putih

3 1 0
                                    

Mada perlahan melompati kontainer besar satu persatu, namun ia tidak melihat Lutfi, Wawa dan Romi ditempat mereka berdiri tadi. Saat ia mengamati setiap sudut tempat dimana ia berdiri, seketika ada sosok yang muncul dibelakangnya.

"Lagi-lagi kita harus bertemu ya Mada hahaha" ujar Romi yang muncul dari belakang Mada

Seketika Romi melemparkan tinju ke arah Mada saat dirinya menoleh ke arah Romi, dengan cepat Mada langsung melompat mundur menghindari serangan tersebut. Saat Mada melihat ke arah depan, Romi sudah berlari masuk kedalam sebuah kontainer besar. Mada pun bergegas mengejar Romi memasuki kontainer tersebut.

Di dalam kontainer terlihat sedikit gelap, hanya ada beberapa pencahayaan yang masuk melewati pintu kontainer yang terbuka. Disana sudah ada Romi sendiri dengan memegang tongkat baseball yang ia pegang. Di dalam kontainer tersebut juga banyak potongan peti kayu yang berserakan disekitar mereka berdua. Mada hanya merasa ada sesuatu yang janggal disini, namun ia tidak mampu mengetahui apa yang aneh dari tempat ini.

"Mada..Mada.. kau mengejutkanku dengan sosok Naga Putih bersamamu. Apa kau menyembunyikannya selama ini?" Ujar Romi

"Mungkin" jawab Mada dengan tersenyum sambil bediri menatap Romi

"Kau terlalu sombong dengan aura yang lemah itu!" Teriak Romi sambil menendang potongan peti kayu kearah wajah Mada

Saat potongan peti kayu itu terbang ke arah Mada, Romi dengan cepat melayangkan tongkat basebal ke arah wajah Mada. Saat Mada berhasil memukul peti kayu yang mengarah ke wajahnya, Kelelawar dan Bunglon Abu-Abu milik Romi menghalangi penglihatan Mada dengan menyerang bagian wajahnya. Dengan penglihatan yang minim, Mada berhasil menghindari serangan Romi dengan menyerong ke kiri. Namun tiba-tiba sebuah serangan datang dari arah belakang, yang membuat Mada terpental jatuh ke depan.

"Argghhh!!! apa itu!!!" Bisik Mada dalam hati

"Sepertinya ada orang lain disekitar sini" ujar Naga Putih

"Dimana Napu?" Bisik Mada

"Aku tidak bisa melihatnya, namun auranya terasa saat serangan itu datang. Sepertinya ia menyelimuti ruangan ini dengan aura yang tebal sehingga kita tidak bisa merasakannya" Ujar Naga Putih

"HEY!!! KAU KENAPA?!" Teriak Romi yang kembali menendang potongan peti kayu ke arah Mada sambil berlari mengincar badan Mada dibagian kiri

Mada dengan cepat memukul kayu tersebut, lalu melompat kearah belakang saat ayunan tongkat baseball Romi datang dari kiri. Naga Putih juga mengibaskan ekornya saat Kelelawar dan Bunglon Abu-Abu berusaha menghalangi Mada.

"Aaarrggghhh!!" Teriak Mada, saat sebuah benda menabrak tubuhnya dari sebelah kanan, yang membuat dia terbanting menabrak dinding kontainer

"Mada!!!" Teriak Naga Putih

"Siall!! Benda itu tercampur dengan kekuatan Hewan Legendaris!!" Bisik Mada

"INI MENYENANGKANNNN!!" Teriak Romi kembali menendang dua peti kayu secara bersamaan ke arah Mada, lalu kembali melayangkan tongkat baseballnya ke wajah Mada

"Kamu harus tenang Mada" bisik Naga Putih

Kini Mada memilih mengahadang serangan itu secara langsung. Setelah ia memukul dua peti kayu tersebut, ia menangkis tongkat baseball itu secara langsung dengan tangan kanannya. Seketika sebuah gear dengan rantai panjang bercahaya hitam muncul dari arah belakang dan menyerang kaki kanannya yang membuat Mada merintih kesakitan dan terjatuh, lalu dengan refleks yang cepat dirinya menggulungkan badannya menjauh dari Romi.

"Aku mulai merasakannya" bisik Mada

"Tapi kamu terkena banyak serangan" ujar Naga Putih

"Tidak masalah, aku akan mencoba sesuatu dengan sayapmu. Ada seseorang disini yang berada di tingkat dua sama denganku" balas Mada berbisik

Kini Mada berdiri tegak hati-hati sambil menahan sakit ditubuhnya sembari menatap Romi yang menyenderkan tongkat baseball dipundaknya.

"Kenapa kau diam? Apa kau melemah hahaha" teriak Romi, yang kembali menendang kayu yang berserakan ke arah Mada, lalu melesatkan tongkat baseball ke arah Mada.

Kini Mada berkonseterasi penuh, memfokuskan seluruh aura putihnya menuju inderanya. Mada berlari dan melompat ke depan seakan akan langsung berhadapan dengan Romi. Ia melesatkan cengkraman Naga, yang membuat tangannya menembus peti kayu dan menuju ke arah Romi. Romi terkejut dengan hal itu, seketika ia juga merasa angin kencang masuk kedalam kontainer dibelakang Mada yang sedang melompat sangat cepat ke arahnya

Mata Romi terbuka lebar, dan dibuat terkejut kembali karena belum sampai serangannya menuju Mada, tangan Mada sudah mencengkeram bajunya keras. Letupan aura hitam tiba-tiba muncul dan terasa oleh Mada, membuat Mada melirik ke arah letupan itu muncul tepat di belakangnya. Sebuah gear hitam bercahaya melesat kearah bagain tubuh belakangnya dari arah bawah.

"Kau selesai!" Ujar Mada kearah Romi, yang seketika Mada menerjunkan tubuhnya kebawah sambil melemparkan Romi ke arah gear itu datang

"Brruukkk!!!" Bunyi wajah Romi yang terhantam Gear hitam kencang diudara, yang membuat ia terlempar kearah kanan dan menabrak kontainer. Kelelawar dan Bunglon Abu-Abu hilang dari tubuh Romi sekaligus membuat dirinya jatuh pingsan

"Hehehe menarik" ujar sebuah suara didalam kontainer itu

"Ternyata benar ada seseorang lagi selain Romi disini" balas Mada

"Yaitu aku!!" Teriak suara itu bersamaan dengan rantai gear beraura hitam yang melesat dari sudut kanan menuju ke arah Mada.

Mada berhasil menghindar, namun gear hitam yang melesat ke arah belakangnya seakan bisa dikendalikan dan berbelok memutar ke arah belakang Mada. Mada langsung melompat ke arah kanannya saat gear hitam itu melewati sebelah kanan kepalanya. Seketika rantai gear itu kembali berbelok memutar ke arah Mada, yang membuat Mada kembali melompat menghindar ke arah kiri.

"Sampai kapan kau menghindar anak kecil" teriak suara didalam kontainer itu

Mada masih secara terus menerus menghindari rantai gear beraura hitam yang tanpa henti mengejar dirinya bagai boomerang, hingga tak sadar dirinya sudah terlilit rantai gear tersebut.

"Kena kau!!" Teriak suara tersebut

Mada yang terlilit oleh rantai itu hanya diam santai dan menatap kearah darimana suara itu datang, Wawa yang sedari tadi mengendalikan rantai gear dan menghilang dengan kemampuan Bunglon Hitam Raksasa, seakan kaget saat Mada bisa melihat tepat kearah dirinya.

"Apaaa yang kau lihat!!!" Teriak Wawa

Sebuah gear yang masih berbelok di udara, kini bermanuver kearah wajah Mada yang sedang terlilit rangkaian rantai gear yang panjang. Namun seketika tangan Mada memancarkan aura putih terang yang membuat Wawa terkejut melihat itu.

"Sayap Naga!!!" Teriak Mada, sembari mendorong kedua tangannya untuk melepas rantai tersebut.

Mada menggunakan Sayap Naga Putih untuk membuka ikatan rantai ditubuhnya. Seketika angin kencang seperti memasuki kontainer tersebut akibat kepakan sayap Naga Putih yang Mada gunakan. Rantai itu dengan cepat melonggar karena kekuatan Mada, apalagi kini terlihat angin kencang berputar disekitar Mada. Gear aura hitam yang bermanuver dan menyerang Mada pun seketika terpental dan menancap kencang ke arah atap kontainer.

"Aarrghhhh!!" Teriak Wawa saat tangannya terluka menahan rantai yang terseret kencang karena tertarik angin dari arah Mada

"Apa kau sudah lelah, karena aku baru saja mulai" ujar Mada saat Wawa terkejut bahwa dirinya tidak lagi menghilang karena konsenterasinya terganggu akibat rasa sakit ditangannya

Mada & Naga Book 1 : Melintasi WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang