Pagi hari Mada dan Aji sudah terbangun di kamar rumah sakit dipinggir Kota milik Naraya Group. Mereka berdua masih mengeluh lelah dan kesakitan. Apalagi wajah dan tubuh mereka dipenuhi perban.
"Seperti ga ada habisnya!" Ujar Aji yang pelan-pelan melakukan perenggangan otot
"Padahal baru kemarin babak belur, udah babak belur lagii!!" Balas Mada sambil memijit kedua kakinya
Terlihat di depan mereka televisi sedang menyala dan menyiarkan berita tentang kasus karantina etika tadi malam. Terlihat televisi memperlihatkan kondisi didalam gedung karantina dimana terdapat lobang besar di dinding ruang tengah menuju ruang makan. Mereka juga memperlihatkan kondisi ruang makan yang hancur berantakan dan terdapat lobang besar seperti galian ditengahnya. Asumsi reporter yang melihat kejadian itu mengatakan seperti bekas ledakan dimana-mana. Mada dan Aji yang mendengar itu sama-sama saling menoleh menatap satu sama lain dan tertawa.
Aji mengganti kembali channel lainnya, namun semua berita pagi menyiarkan hal yang sama. Saat ia terus mengganti channel, ia berhenti disalah satu channel yang memperlihatkan media sedang meliput Pak Komar dan tersangka lainnya.
"Akan kubalasssss!!!!" Teriak Pak Komar kencang dari dalam mobil menghadap kamera yang suaranya masih terdengar sambil melotot dan tertawa
"Benar-benar orang yang menyeramkan!" Ujar Aji
"Aku jadi teringat kata-kata Pak Patra" balas Mada
"Sudahlah tidak usah dipikirkan, dia akan mendapatkan hukumannya" ujar Aji
"Jauhhkan akuu dari orang itttuu!!!! Diaaa monster!!!" Teriak dua orang gundul yang menaiki mobil tahanan saat media meliput lima pria gundul yang dibawa Polisi
"Keluarkan kami dari sini!!! Orang itu berubah menjadi Manusia Badak!!! Dia berontak kesana kesini!!! Itu benar!!!!" Jelas para penghuni karantina etika yang dimintai keterangan oleh reporter dan dibenarkan oleh penghuni lainnya. Terlihat reporter itu benar-benar kebingungan dengan semua informasi yang ia dapat.
Mada dan Aji lalu mematikan televisi itu saat seorang suster datang membawakan mereka sarapan dan mengecek kondisi mereka. Lalu dari arah pintu terlihat Om Jami, Pak Satya, Ajeng dan Vira yang datang menjenguk mereka.
"Haloo Mada!!! Halo Ajii!!!" Sapa Ajeng dan Vira
"Apa kalian baik-baik saja?" Tanya Pak Satya
"Waaaahh!!! Kak Ajeng!! Kak Vira!! Pak Satya!! Sudah lama ga ketemu!" Balas Aji
"Ya begitulah, kami lebih sering terlihat sekarat akhir-akhir ini!" Balas Mada
"Hahahaha!!! Sepertinya itu cocok buat kalian!" Balas Om Jami
"Aku membawakan Mie Ayam!!" Ujar Kak Ajeng
"Sudah lama aku ingin makan itu!!!" Teriak Mada
"Aku membawakan beberapa catatan pelajaran yang kalian lewatkan" ujar Pak Satya
"Entah kenapa aku menjadi sangat sakit mendengar hal itu!" Balas Aji saat Pak Satya meletakan catatan di meja yang disambut tawa semua orang
Saat suster telah memeriksa kondisi Mada dan Aji, suster pun langsung meninggalkan ruangan. Dari arah pintu terlihat Kemal dan Eyang Arkana yang memasuki kamar rawat Mada dan Aji.
"Eyaaang!!!" Teriak Mada dan Aji
"Sepertinya kalian ini tahan banting ya hahaha!!" Balas Eyang Arkana yang menepuk pundak Mada dan Aji berkali-kali
"Aaaarrrggghhh sakit eyang!!!!" Balas Mada dan Aji yang disambut tawa semua orang
"Mau bagaimanapun aku tidak terbiasa melihat hal ini" ujar Kemal yang memperhatikan seluruh Hewan Legendaris Putih diruangan itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Mada & Naga Book 1 : Melintasi Waktu
AksiIni kisah tentang Hewan Legendaris yang hidup jauh sebelum adanya manusia. Mereka hidup berdampingan dalam dimensi yang berbeda. Suatu ketika, tiba masanya dimana dimensi itu harus runtuh karena ulah manusia yang ingin memiliki kekuatan lebih untuk...