Mada, Aji dan Panji tiba di kantor Polisi. Pak Patra memanggil petugas untuk membawa Mada, Aji dan Panji ke ruang interogasi. Mada, Aji dan Panji yang sudah duduk diruang interogasi menunggu, mereka pun hanya melakukan pemulihan diri dengan mengalirkan energi aura putih ke tubuh mereka. Pak Patra kemudian memasuki ruang tersebut sendirian setelah melakukan panggilan kepada Pak Satya dan Om Jami. Dia membawa laptop dan meletakannya diatas meja sembari memperhatikan mereka bertiga yang sedang mengumpulkan aura putih. Seperti teringat sesuatu Pak Patra keluar dan memanggil petugas. Setelah itu ia membuka ikatan segel plastik ditangan Mada, Aji dan Panji.
Selang beberapa menit ada petugas yang datang membawakan mereka air mineral dingin dan roti yang cukup banyak. Mada, Aji dan Panji langsung memperhatikan roti itu dari awal mereka datang hingga sampai dimeja.
"Kalian makan dan minumlah dulu" ujar Pak Patra
Kemudian wajah sumringah ditunjukan oleh Mada, Aji dan Panji yang langsung minum dan makan santapan diatas meja.
"Pelan-pelan!! Setelah kalian selesai makan kalian akan mulai menjelaskan semuanya kepadaku" ujar Pak Patra
Mada, Aji dan Panji yang sudah selesai makan pun kemudian mulai memberikan penjelasan kepada Pak Patra apa yang terjadi sebenernya hingga terjadi bentrokan antara dua SMA di kota ini. Pak Patra mendengarkan lalu mengetik semua penjelasan mereka kedalam laptop, setelah hampir satu jam mereka diruang interogasi akhirnya mereka semua keluar. Dari ruang interogasi. Darisana terlihat diluar ada banyak SMA Arya dan Barata yang berdiri sembari diperiksa petugas.
"Bagaimana sudah dapat keterangannya?" Tanya Pak Patra kesalah satu petugas yang datang menghampirinya
"Sudah semua pak" ujar petugas, sembari memberi semua berkas
"Tolong kamu sesuaikan dengan data ini, terus dibuatkan laporan ya" ujar Pak Patra sembari memberikan petugas tersebut flashdisk
"Baik pak" ujar petugas tersebut kemudian meninggalkan Pak Patra
Dari pintu masuk terlihat Pak Satya dan Om Jami. Om Jami yang masuk sudah diperhatikan beberapa petugas yang mengenalinya sebagai CEO Naraya Group, tanpa basa basi dia menggulungkan koran dan memukul kepala Mada, Aji dan juga Panji yang membuat mereka menunduk bersalah.
"Aku kira kalian akan bertarung diam-diam!!! Malah bikin geger kota!!" Teriak Om Jami
Kemudian seisi ruangan kantor Polisi hening mendengerkan Om Jami bicara. Pak Patra pun memegang pundak Om Jami, memberikan kode kalau semua orang sedang memperhatikannya, lalu Om Jami membenarkan pakiannya.
"Ehemm!!!" Ujar Pak Patra, yang membuat semua orang yang memperhatikan mereka kembali bekerja
"Sepertinya situasinya agak sedikit parah" ujar Pak Patra yang menunjukan daftar murid yang masuk ke rumah sakit akibat tawuran tersebut, hampir dua puluh persen harus dirawat
"Aiiiisshhhh" ujar Om Jami yang mengusap wajahnya
"Saya ingin memberikan tambahan barang bukti Pak Patra" ujar Pak Satya
Lalu mereka bertiga melihat foto-foto yang diserahkan oleh Pak Satya. Disana terlihat kejadian SMA Barata yang mulai mengganggu seluruh anak SMA Arya hingga pertarungan di gudang selatan.
"Kelelawar dan Bunglon Hitam Raksasa?" Ujar Pak Patra dan Om Jami
"Apa kalian sudah membereskan semua ini?" Tanya Om Jami, lalu mereka bertiga menggangguk
"Baguss!!! Hahahaha emang harus diberi pelajaran mereka!!! Hahaha" balas Om Jami semangat, membuat orang-orang di kantor Polisi menjadi hening dan memperhatikannya kembali
Pak Patra lagi-lagi menyenggol Om Jami, memberikan kode kalau dia sedang diperhatikan
"Jangan diulang lagi ya kalian anak nakal!!" Teriak Om Jami sambil memukul kepala Mada, Aji dan Panji dengan koran, mengalihkan pembicaraan
"Ehemmmm" ujar Pak Patra yang membuat semua orang diruangan kembali lagi bekerja
Pak Satya, Om Jami, Mada, Aji dan Panji kemudian masuk ke ruang interogasi untuk mendengar penjelasan mereka tentang kejadian ini. Pak Patra yang melihat foto yang diberikan Pak Satya terkejut dengan sesuatu yang dilihatnya.
"Tolong scan semua foto-foto ini ya" ujar Pak Patra kepada salah satu petugas
Setelah semua foto discan oleh petugas tersebut, Pak Patra lalu memeriksa tiap foto yang muncul dilayar komputer.
"Stop disini! Coba kamu perbesar" ujar Pak Patra, lalu petugas membesarkan foto tersebut ke ujung kiri hingga ia melihat ada dua orang dari jauh yang memperhatikan pertarungan di gudang selatan.
Satu orang berpakaian hitam semua dan satu lagi seperti anak muda yang menggunakan jaket jeans dengan beberapa orang dibelakangnya.
"Oke kamu potong lalu print ya" ujar Pak Patra
Setelah gambar itu muncul Pak Patra lalu membawa bukti baru tersebut ke ruang interogasi.
"Sepertinya ada orang lain yang mengawasi bentrokan hari ini" ujar Pak Patra yang membuat mereka semua diam dan memperhatikan
Pak Patra lalu meletakan bukti foto diatas meja yang menunjukan dua orang diluar SMA yang mengawasi mereka.
"Siapa mereka?" Tanya Pak Satya
"Sepertinya ini ketua Jimbon Brothers anak ke empat Rama Group" ujar Pak Patra
"Apa kita bisa menangkapnya?" Tanya Panji
"Dia tidak ada disana ketika kita datang dan gambar ini tidak meperlihatkan jelas wajahnya, kita butuh bukti lebih dari ini" ujar Pak Patra
"Tudung hitam!!! Apakah mungkin?!" Ujar Om Jami
"Siapa mereka?" Tanya Pak Patra
"Mereka adalah pelindung Naga Hitam, orang-orang yang diberkahi kemampuan Naga Hitam. Namun sejarah mengatakan setelah usainya era kerajaan dan memasuki era moderen mereka terus ada dan beradaptasi. Selalu menjadi penguasa yang tak terlihat di setiap generasi" jelas Om Jami, kemudian ia melihat Mada
"Naga Putih! Pemicunya Naga Putih, mereka tidak pernah terlihat terang-terangan seperti ini. Kecuali ada sesuatu yang membuat mereka tertarik" ujar Om Jami
"Aku harus mengabarkan ini kepada kakek tua itu" ujar Om Jami yang kemudian berdiri
"Hei, bawa ini" ujar Pak Patra yang memberikan foto-foto itu kepada Om Jami "banyak wartawan yang pasti sudah menunggu dirumahmu semenjak kau tiba disini" lanjut Pak Patra
"Aissshhhh!!!" Ujar Om Jami
"Mereka tetap harus disini, karena mereka akan jadi tahanan kami 1x24 jam hingga kabar ini diterima Kepala Dinas Pendidikan Kota dan pihak Sekolah mereka" ujar Pak Patra, yang kemudian dibalas mengangguk oleh Om Jami
Mada, Aji dan Panji lalu dibawa oleh Pak Patra menuju aula kantor Polisi dimana dari mereka yang bentrok hari ini sedang berkumpul dan diberikan arahan. Mada, Aji dan Panji diminta mengambil sleeping bag dan nasi kotak untuk bekal mereka hari ini.
"Kalian akan berada disini hingga besok ada pemberitahuan lebih lanjut! Ini kantor Polisi jangan berbuat onar!! Bagi kalian yang masih mengalami luka ringan bisa menuju bagian kanan medis yang telah kami sediakan." Ujar Polisi yang memegang TOA sedang memberikan arahan
Mada, Aji dan Panji lalu berkumpul mendekati teman-teman di SMA Arya.
"Terasa seperti camping" ujar Mada
"Tapi di kantor polisi!!!" Teriak Aji dan Panji, yang kemudian disambut tawa oleh anak-anak di SMA Arya
KAMU SEDANG MEMBACA
Mada & Naga Book 1 : Melintasi Waktu
AksiIni kisah tentang Hewan Legendaris yang hidup jauh sebelum adanya manusia. Mereka hidup berdampingan dalam dimensi yang berbeda. Suatu ketika, tiba masanya dimana dimensi itu harus runtuh karena ulah manusia yang ingin memiliki kekuatan lebih untuk...