Bab 30 : Tingkat Kekuatan

3 1 0
                                    

Menjelang sore Pak Kukuh dan Eyang Arkana menghampiri tempat Mada dan teman-temannya bekerja. Sungguh terkejut Pak Kukuh saat melihat mereka sudah menggali sejauh seratus meter dengan kedalaman satu meter.

"Luar biasa" ujar Pak Kukuh

Lalu Eyang Arkana berjalan perlahan menghampiri ke arah mereka yang sedang beristirahat dibawah pepohonan. Hampir dari mereka semua terlihat sedang rebahan dengan nafas terengal-engal kelelahan.

"Kenapa kalian bahagia sekali" ujar Eyang Arkana sambil tersenyum

"Akuu lelahh eyanggg bukan senanggg!!" Teriak Mada dan Aji yang masih rebahan

"Aku tidak menyangka kalian akan membuat kolam renang di desa ini" balas Eyang Arkana

"PETERNAAAAKAAANN!!!" Teriak mereka semua, yang disambut tawa oleh Eyang Arkana

"Baiklah hari ini cukup sampai disini. Kalian kembali lah ke rumah masing-masing untuk beristirahat, kami sudah menyiapkan makanan di kamar kalian masing-masing." Ujar Eyang Arkana

"Baikkk!!" Teriak mereka semua

"Dan ingat! Selama kalian disini, kalian akan terus melatih aura pada malam hari. Istirahatlah yang cukup" jelas Eyang Arkana

"Aaahhhhh iyaa" keluh Vira, Ajeng dan Panji

"Bentar mana Pak Patra?" Tanya Pak Satya

Mereka semua kemudian duduk sambil melihat ke sekeliling. Rupanya Pak Patra masih berada di tengah area galian yang sedang tidur dalam posisi menyangkul saat mereka menemukannya.

"Orang itu benar-benar aneh!!!!! Padahal dia yang paling bersemangat mencangkul!" Tunjuk Pak Satya, yang disambut tawa mereka semua

Pada malam hari mereka bangun seperti hari sebelumnya, namun kali ini mereka tidak terlihat kusut. Seperti sudah mempersiapkan latihan malam, mereka semua menuju ke pendopo dengan sangat siap. Walau begitu, mereka semua tetap berjalan dengan pelan karena seluruh tubuh mereka merasa pegal-pegal dan nyeri karena sudah lama tidak beraktifitas fisik.

Di Pendopo mereka semua sudah sudah berada dalam posisi duduk sila dihadapan Eyang Ranu dan Eyang Arkana. Eyang Ranu lalu membuat sebuah lingkaran aura putih yang menyelimuti mereka masing-masing, yang meletus setelah lima menit berlalu.

"Wah.. rasa sakit di ototku menghilang" ujar Panji

"Itu adalah lingkaran penyembuhan, Eyang Ranu membantu kalian untuk memulihkan diri kalian lebih cepat" ujar Eyang Arkana

Kini mereka semua mulai fokus mengembangkan aura mereka. Mada, Aji, Pak Patra dan Pak Satya membuat kemajuan pesat, aliran aura mereka kini berjalan lebih cepat. Bahkan kini aliran aura mereka terlihat besar dan memancarkan sinar terang. Aliran aura mereka perlahan menyerap energi kehidupan secara langsung.

"Kalian berempat kini dorong aura besar kalian kedalam tubuh, hingga tidak terlihat" ujar Eyang Ranu

Perlahan mereka semua mendorong aura putih mereka kedalam tubuh hingga membuat tubuh mereka bersinar secara seluruhnya.

"Hebat!!" Ujar Pak Satya

"Selama ini kalian hanya menggunakan aura dalam sisi luarnya saja, dengan mendorong aura putih kedalam diri kalian. Kalian mampu untuk melindungi organ dalam dan membantu pemulihan diri kalian. Mereka yang ahli dalam aura akan menggunakan aura disalam ataupun diluar diri mereka" jelas Eyang Ranu

"Sekarang dorong kembali aura kalian keluar dan kembangkan lebih besar. Semakin besar aura kalian, semakin kuat diri kalian" ujar Eyang Ranu, diikuti Mada, Aji, Pak Patra dan Pak Satya yang memfokuskan aliran aura mereka keluar

Eyang Arkana yang memperhatikan semua itu lalu berhenti melihat Vira, Ajeng dan Panji. Mereka hanya duduk sila berusaha fokus, namun energi kehidupan mereka hanya berkumpul dan melingkari mereka masing-masing.

"Energi kehidupan itu bagaikan aliran air" ujar Eyang Arkana dihadapan mereka bertiga, yang membuat mereka memperhatikannya.

"Bila kalian menahannya, aliran tersebut hanya akan berhenti atau berlalu melewati kalian. Maka salah satu caranya adalah menyatu dengan aliran tersebut. Seperti kata Eyang Ranu, terima duka kalian, buang ego kalian, kosongkan diri kalian lalu rasakan alirannya" ujar Eyang Arkana

Perlahan mereka memejamkan mata dan menenangkan diri, tidak berlangsung lama aliran aura itu kembali mengalir dan mengumpulkan energi kehidupan yang kembali melingkari diri mereka masing-masing. Seketika satu persatu energi kehidupan memasuki aliran aura tersebut secara perlahan. Mereka semua tersenyum dan melihat satu sama lain, merasa lega karena sudah membuat kemajuan. Eyang Arkana pum hanya tersenyum melihat itu.

"Baiklah, kalian semua tetap fokus pada pengembangan aura sembari mendengarkan" ujar Eyang Ranu

"Kami harus memberitahu kalian bahwa ada tiga tingkat dalam penggunaan Hewan Legendaris." Lanjut Eyang Ranu

"Tiga? Aku baru tau itu" ujar Mada dan Aji

"Benar, ada tiga tingkatan. Tingkat pertama adalah kondisi kalian saat ini dimana kalian hidup berdampingan dengan Hewan Legendaris dan bertarung bersama. Tingkat dua kalian akan mampu menggunakan kekuatan Hewan Legendaris seutuhnya dan menyalurkan kekuatan mereka tidak hanya ke tubuh kalian namun juga kesebuah orang atau benda" jelas Eyang Ranu

"Sepertinya aku berada ditingkat dua" jawab Panji dan Ajeng

"Mungkin benar, namun dengan aliran aura seperti itu artinya penguasaan tingkat satu dan tingkat dua kalian tidaklah sempurna" jawab Eyang Ranu

"Lalu yang ketiga?" Tanya Pak Satya

"Yaitu Penyatuan, artinya kalian dan Hewan Legendaris kalian menyatu satu sama lain membuat sebuh formasi aura kuat bagi tubuh kalian." Ujar Eyang Ranu

"Yang terakhir tidak ada rumusnya, kalian lah yang harus menyatu bersama Hewan Legendaris kalian. Ini sudah lebih dari sekedar pelatihan melainkan ikatan yang kuat" ujar Eyang Arkana

Seketika Singa Putih muncul dari belakang Eyang Arkana. Perlahan Eyang Arkana diam dan memejamkan mata, lalu tubuh Eyang Arkana memancarkan aura putih yang secara cepat Singa Putih terlihat menyatu dengan Eyang Arkana. Penyatuan tersebut membuat Eyang Arkana seperti dilapisi cahaya putih membentuk wujud Manusia Singa.

"Aaappaa?!!!" Semua orang terkejut dengan hal itu

"Kalian semua harus berusaha mencapai tingkat ini dengan cara kalian sendiri, ikatan yang kuat salah satu cara untuk membantu pencapaian tingkat tiga. Aura Putih yang kalian kembangkan saat ini tidak hanya berguna buat kalian tapi juga memperkuat Hewan Legendaris kalian dan menjadi jalan mencapai tingkat tiga" jelas Eyang Arkana, yang kemudian kembali ke wujud semula yang memisahkan diri dengan Singa Putih

Mada & Naga Book 1 : Melintasi WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang