Bab 44 : Berita Bentrokan Yang Tersebar

2 1 0
                                    

Pada malam harinya, dirumah CEO Rama Group yang terlihat sangat luas dan jauh dari hiruk pikuk kota serta dengan keamanan yang tinggi. Terlihat Ando datang sendirian menggunakan motornya, ia disambut dengan para pengawal Rama Group dihalaman depan saat memasuki rumah menuju bagian tengah yang terdapat area outdoor dengan halaman yang luas. Terlihat disana terdaoatkolam ikan yang besar dengan jembatan diatasnya, kolam renang dan sebuah pendopo. Lalu diujung belakangnya terdapat sebuah rumah yang merupakan tempat tinggal keluarga inti Rama Group.

Di pendopo tersebut sudah ada CEO Rama Group yang sedang mendengarkan sebuah laporan dari salah satu pasukan tudung hitam tentang bentrokan dua SMA yang melibatkan Romi dan Naga Putih kembali.

"Halo ayah" ujar Ando yang menyapa dari kejauhan, yang membuat para tudung hitam berbaris menyambutnya setelah CEO Rama Group meminta para tudung hitam memberikan jalan untuk Ando

"Bagaimana kabar Romi?" Tanya Ando santai sambil berdiri ditengah tudung hitam dihadapan Ayahnya

"Ya aku rasa si kecil itu baik-baik saja" ujar Ayahnya

"Bukan kah ada sesuatu yang harus ayah jelaskan kepadaku tentang keberadaan dua ekor Naga Legendaris saat ini?" Ujar Ando yang membuat ayahnya tersenyum

"Pembicaraan yang menarik untuk didengarkan" ujar Sura anak ketiga dari CEO Rama Group sekaligus pemilik Beruang Hitam Raksasa. Dirinya terlihat tinggi berotot berpakaian rapi mengenakan jas dengan rambut klimis serta sedang menghisap rokok dimulutnya

"Rupanya kau disini juga ya?" Tanya Ando yang memandang tajam ke arah Sura

"Ya begitulah, informanku mengatakan banyak pasukan elit Jimbon Brothers yang kehilangan Hewan Legendaris dan salah satunya adalah Romi adik kita sendiri! Bukankah itu menyedihkan? Hahahaha" ujar Sura

"Padahal hari ini aku sedang bahagia, tapi semenjak kedatanganmu perasaanku jadi tidak enak" ujar Ando yang seketika memancarkan aura hitam dan memunculkan Banteng Hitam Raksasa

"Yaa aku sudah lama tidak melatih otot-ototku dengan adikku sendiri" ujar Sura yang juga memancarkan aura hitam dan memunculkan Beruang Hitam Raksasa

Seketika Ando dan Sura sama-sama melompat maju cepat dan mengeluarkan tinju yang penuh dengan cahaya hitam satu sama lain.

"DAAAAASSSHHH!!!!" Suara benturan kedua tangan yang menabrak sesuatu didepan mereka menciptakan hempasan angin kencangan ke mereka masing-masing.

Ketika hembusan angin kencang itu menghilang, mereka berdua menyadari bahwa tinju mereka telah dihalangi oleh tangan kanan ayah mereka yang sudah bercahaya hitam terang berada dalam kondisi tingkat ketiga penyatuan dengan Naga Hitam Raksasa

"Lebih baik kalian berdua tenang!" Ujar Ayah mereka yang menatap mereka berdua dengan mata merah menyala dalam wujud Manusia Naga Hitam

Lalu Ando dan Sura perlahan melompat mundur serta membenarkan pakaian mereka yang kusut. Lalu dari samping mereka muncul seorang tudung hitam yang membawakan mereka tiga gelas teh.

"Aku tidak mau keluarga kita retak kembali seperti dulu!" Ujar Ayah mereka sembari memberikan gelas kepada Ando dan Sura

"Tentang Romi, mari kita biarkan dia beristirahat sejenak. Dia masih muda, butuh rasa pahit untuk membuat dia lebih kuat" lanjut Ayah mereka yang kembali ke wujud semula

"Yang berikutnya memang benar ada dua Naga yang hidup di Alam Legendaris, ada baiknya kalian berdua tidak gegabah dan menganggap remeh anak itu walau Naga Putih itu belum sempurna karena kejadian di masa lalu. Tapi dengan hilangnya Hewan Legendaris Hitam disisi kita, sudah jelas bahwa dia terus berkembang" ujar Sang Ayah

"Lalu apa yang akan kita lakukan?" Tanya Ando

"Aku tidak akan menahan kalian, tapi lakukan secara hati-hati dan terencana. Aku sudah punya rencanaku sendiri" ujar Sang Ayah

"Apa itu?" Tanya Sura

"Nanti kalian akan tau sendiri" jawab Sang Ayah

Dari depan masuk Pak Tondo sang perwakilan Rama Group memasuki halaman belakang kediaman CEO Rama Group.

"Selamat malam pak, maaf mendadak sepertinya ada sesuatu yang harus anda lihat" jelas Pak Tondo sembari memberikan handphone tablet kepada CEO Rama Group. Disana terlihat berita yang disiarkan tentang bentrokan dua SMA yang dijelaskan oleh Om Jami

"Seperti yang kalian tau, anak itu juga tidak sendirian. Tondo kamu urus masalah ini" ujar Sang Ayah

"Baik Pak" Jawab Pak Tondo, sementara itu Ando dan Sura masih memperhatikan berita tersebut.

Diberita yang sedang disiarkan terlihat banyaknya media yang datang ke rumah Om Jami dan meminta konfirmasi tentang keterlibatan dirinya dalam kasus ini hingga harus datang ke kantor Polisi hari ini.

"Ya sebagaimana yang kalian tau, hari ini saya datang ke kantor Polisi setelah kasus bentrok ini terjadi. Karena disana ada dua keponakan saya yang terlibat dalam bentrokan dua SMA kali ini, yaitu Mada dan Aji yang merupakan siswa SMA Arya tingkat pertama. Saya dalam hal ini selain menjadi wali mereka juga merupakan dontaur di SMA Arya yang unggul dalam pendidikan, sangat disayangkan bila hal ini hingga terjadi" ujar Om Jami

"Apa yang menyebabkan bentrokan ini terjadi?" Tanya seorang reporter

"Saya juga tidak tau pasti dan masih menunggu laporan jelas dari Polisi. Namun bukti yang saya dapatkan dari ekskul pers SMA Arya yang mendokumentasikan secara rahasia. Terlihat sebelum bentrokan ini terjadi siswa SMA Barata sudah menganggu di lingkungan SMA Arya!" Jelas Om Jami sembari menunjukan beberapa foto perlahan yang disambut dengan jepretan kamera dari para wartawan

"Dan sepertinya ketidaknyamanan itu berlanjut hingga terjadi bentrokan antar dua SMA ini" ujar Om Jami sambil menunjukan beberapa foto di gudang selatan, para wartawa yang mengambil gambar perlahan mulai memperhatikan foto yang menunjukan wajah Romi

"Ituuu anak pemilik Rama Group?!!" Ujar salah satu wartawan

"Benarr!! Benarrr!!! Yang berada diatas kontainer gudang!!" Teriak wartawan lainnya yang kemudian mengambil foto tersebut.

Om Jami pun tersenyum dalam hati dan berlagak pura-pura tidak tau.

"Apakah benar?" Tanya Om Jami kepada wartawan yang hadir

"Benarrrr!!!" Teriak para wartawan

"Saya tidak tau jelas apa hubungan semua ini dengan anak pemilik Rama Group. Tapi saya rasa apa yang dilakukan oleh SMA Arya adalah membela diri dari ketenangan yang diusik dilingkungan sekolah mereka. Saya minta pihak Kepolisian dan Dinas Pendidikan bisa menangani hal ini segera! Karena hanya membuat siswa-siswa yang ingin belajar dengan tenang, terganggu akan semua hal ini!!! Teriak Om Jami kesalah satu kamera

"Dan untuk seluruh korban yang timbul akibat bentrokan ini, akan ditangani biaya medisnya oleh Naraya Group! Mohon Kepolisisan dan Dinas Pendidikan cukup fokus menangani hal ini! Lanjut Om Jami, disambut tepuk tangan dari beberapa wartawan yang mendengar hal itu

"Besok kita harus bergegas ke kantor Rama Group!!" Teriak salah satu wartawan yang ada disana, perlahan satu persatu dari mereka mulai mengirimkan laporan ke kantor dan pamit dari kediaman Om Jami.

Om Jami memasuki rumahnya dengan lelah setelah serangkaian wawancara dengan media lalu terkejut melihat sudah ada Eyang Arkana didalam sedang duduk diruang tamu sambil menonton televisi tentang berita kasus tersebut sembari memakan snack ditangannya.

"Kau bikin kaget pak tua!!!" Teriak Om Jami yang kemudian ikut duduk di ruang tamu

"Apa semua cucuku baik-baik saja?" Tanya Eyang Arkana

"Ya, mereka semakin kuat. Tak kusangka belum setahun mereka disini sudah melenyapkan empat Hewan Legendaris Hitam!" Jawab Om Jami sembari menunjukan foto sosok tudung hitam dan Jimbon Brothers

"Begitu ya, mereka sudah mulai muncul dan memperhatikan Naga Putih" ujar Eyang Arkana sambil mengelus jenggotnya memperhatikan foto tersebut

"Cepat atau lambat kita pasti akan ikut campur dalam urusan ini" balas Om Jami

"Itu sudah pasti, bagaimana kalau kamu mulai mengontak para cincin putih. Lagian aku datang kesini juga membawakan cincin putih buat Mada dan teman-temannya" ujar Eyang Arkana dan Om Jami mengangguk mengerti

Mada & Naga Book 1 : Melintasi WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang