Bab 33 : SMA Barata

3 1 0
                                    

Saat pulang sekolah, Mada, Aji dan Panji berkumpul bersama Ajeng dan Vira di ekskul panahan.

"Aku tidak bisa menemani kalian karena aku harus pergi latihan dengan yang lainnya" ujar Ajeng

"Waahh ekskul ini benar-benar ramai ya sekarang" ujar Panji

"Kalian tidak mau latihan?" Tanya Ajeng, namun Mada, Aji dan Panji hanya menggeleng saja

"Dasar anggota ekskul yang aneh" ujar Vira, yang kemudian meninggalkan mereka

Kemudian dari arah kantin terlihat Edo dan Jimi yang datang menghampiri mereka.

"Wow!!! Ekskul adikku bener-bener ramai dan keren!!!" Teriak Edo

"Iya saking ramainya aku sudah tidak bisa tidur didalam lagi" keluh Aji

"Apa!!! Kau meniduri adikku?!!!!" Teriak Edo sambil memegang erat kerah Aji

"Bukaaaann!!! Arrgghh!!" Teriak Aji

Kemudian Jimi kembali membawakan mereka semua minuman kaleng, mereka pun duduk santai sambil meminumnya.

"Semua orang khawatir saat pulang sekolah" ujar Jimi

"Kenapa?" Tanya Edo

"Takut bertemu SMA Barata lagi" jawab Jimi

"Aahh iyyaaa, pelajaran fisika tadi bikin aku lupa dengan SMA yang bikin onar itu!" Balas Edo

"Aku tidak menyangka Kak Edo fokus belajar fisika di kelas" ujar Panji

"Ya, tadi saat bahas hukum newton aku tidur. Sepertinya gravitasi menarikku untuk istirahat hahaha" balas Edo yang membuat mereka semua tertawa

"Apa kita tidak perlu berbuat sesuatu ke mereka?" Tanya Jimi

"Ya perlu! Itu lah mengapa kita berkumpul disini!" Ujar Edo sambil tersenyum

"Maksudnya?" Tanya Aji

"Kita berlima akan menuju SMA Barata Sekarang!" Ujar Edo

"APAAA?!" Teriak Aji dan Panji

"Sepertinya seru, lagian aku belum hafal sama kota ini. Jadi bisa sambil jalan-jalan" balas Mada, sambil melakukan beberapa gerakan pemanasan

"Mada ini bukan jalan-jalan tapi bunuh diri!" Teriak Panji

"Tenang, kita ga akan bunuh diri disana. Kita hanya menyapa mereka saja" ujar Edo

"Jadi ga ada pertarungan hari ini?" Tanya Mada

"Anak ini bener-bener gila seperti yang rumor itu katakan" balas Edo sembari menutup wajahnya

Kemudian mereka semua berjalan bersama menuju SMA Barata. Diperjalanan seperti dugaan Jimi, mereka melihat sekolompok murid dari SMA Barata yang meneror murid dari SMA Arya. Tidak langsung lama, mereka berlima langsung mendorong mereka semua dengan kencang yang membuat mereka terjatuh dan lari ketakutan saat melihat wajah Edo, Jimi, Mada, Aji dan Panji.

"Ini terasa seperti patroli!" ujar Panji

Mendekati SMA Barata banyak murid SMA Barata yang berlari masuk kesekolah dan mengabarkan kepada Lutfi dan Wawa akan kedatangan mereka berlima. Satpam SMA Barata pun mengunci pintu dan tidak keluar dari pos satpam saat murid SMA Barata berhamburan keluar menuju gerbang sekolah. Seluruh SMA Barata menyoraki mereka berlima saat berada di depan gerbang sekolah. Wawa mengepalkan tangan ke atas tanda meminta mereka semua untuk diam.

"Wow!! Wow!! Kita lihat siapa yang akhirnya datang kesini. Edo dan Jimi sang mantan pemimpin SMA Arya serta si tiga bencana hahaha" ujar Lutfi

"Yow!! Ramai sekali disini, apa kalian mengadakan pesta pemakaman di sekolah sendiri hahaha" ujar Edo sambil membuka satu lolipop dari kantungnya

"Bagaimana dengan sambutanku, apa kalian menyukainya?" Ujar Lutfi tersenyum

"Yaa, kita sangat menikmatinya. Tidak ku duga setelah sekian lama SMA Barata meminta perang kepada SMA Arya" balas Edo sambil mengemut lolipopnya

"Ya sudah lama kita tidak menentukan siapa yang terkuat diantara kita sejak era baru tiba" ujar Lutfi

"Jadi bagaimana jika kalian berhenti meneror sekolah kami dan sebagai gantinya, kita tentukan tanggal pertarungan kita" ujar Edo

"Baiklah, sabtu jam sepuluh di pergudangan utara. Persiapkan pasukanmu, karena SMA Barata tidak akan kasih ampun hahaha" jelas Lutfi

Lalu Edo, Jimi, Mada, Aji dan Panji pergi meninggalkan SMA Barata. Mereka kemudian lanjut kesebuah taman kota yang tidak jauh dari kedai mi ayam keluarga Edo dan Ajeng.

"Ini buat kalian" ujar Jimi

"Jimi, apa kamu ngepet sekarang sampai rajin membelikan kami minuman terus?" Tanya Edo

"Ya itu bukan masalah, setidaknya kejadian ini membuat kita perlahan menjadi kawan bukan?" ujar Jimi sambil melempar minuman kaleng satu persatu kepada Mada, Aji dan Panji

"Bukankah pasukan mereka banyak sekali? Apakah kita punya pasukan sebanyak itu?" Tanya Panji

"Tentu tidak hahaha" ujar Edo

"JADI INI BENAR RENCANA BUNUH DIRI?" Teriak Aji dan Panji

"Yaaahh tidak juga hahaha" jawab Edo yang membuat Panji dan Aji kebingungan

"Kenapa Mada dari tadi berolahraga?" Tanya Jimi

"Sepertinya dia sedang kesal melihat semua murid SMA Barata tadi, jadi dia melampiaskan amarahnya dengan berolahraga" jawab Aji

"Anak yang aneh! Jangan sampai aku jadi aneh karena pernah dipukul dia!" Ujar Jimi yang membuat mereka tertawa

Kemudian seseorang datang dari samping kanan mereka yang ikut duduk menyender tepat disamping Edo.

"Ahhh capek sekali bermain game seharian, aku butuh udara segaaarr!!" Ujar pria tersebut yang membuat mereka menoleh ke arahnya

"Ojan!!! Mantan pemimpin SMA Barata!!" Teriak Jimi terkejut

"Pemimpin?" Tanya Aji dan Panji bersamaan

"OII KAUUU!! BERHENTILAH BEROLAHRAGA!! AKU MAU MENIKMATI KETENANGAN INI!!" teriak Olan kepada Mada

"Maaf, ini ambil minumanku" ujar Mada yang berhenti berlari dihadapan Ojan

"INI MINUMAN KOSONG!!!!" Teriak Ojan

"Ahh!! Aku lupa kalau sudah menghabiskannya tadi. Kalau begitu kalengnya boleh kamu ambil" ujar Mada

"KURANG AJAARR!!!" teriak Ojan

"Kenapa sih kamu teriak-teriak begitu, sepertinya lagi senang sekali!" Ujar Mada

"Benar-benar anak yang aneh" jawab Jimi, Panji dan Aji pun mengangguk setuju

"Baiklah karena kalian sudah akrab, perkenalkan sahabat kecilku, Ojan! Mantan pemimpin SMA Barata yang sudah dilengserkan. Nasib kami tidak jauh beda loh hahaha" jelas Edo

"Dia akan membantu kita melawan SMA Barata!!!" Teriak Edo

"APAAA?!" diikuti teriakan mereka semua

Mada & Naga Book 1 : Melintasi WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang