Bab 36 : Gudang Selatan - Part 1

3 1 0
                                    

Sejam lebih sudah berlalu, bahkan Om Jami sudah selesai menyiapkan makan untuk Mada dan Aji.

"Udah sejam, apa mereka baik-baik saja ya?" Tanya Om Jami dalam hati sambil membayangkan Mada dan Aji babak belur dihajar manusia kayu

Iya masuk ke ruang rahasia dan menuruni anak tangga, saat dia turun betapa terkejutnya Om Jami saat melihat satu manusia kayu dihadapan Mada sudah bolong dibagian dada dan satu manusia kayu dihadapan aji sudah terputus tiap bagiannya.

Disana terlihat Mada dan Aji yang rebahan kelelahan sembari diselimuti aura putih didalam dan luar tubuhnya serta Naga dan Elang Putih yang mengumpulkan energi kehidupan.

"Aa..aaapaa.. yang terjadi?" Tanya Om Jami

"Kami berhasil om!!!!" Teriak Mada dan Aji

"Luar Biasaaaa!!!" Teriak Om Jami sambil memegang bolongan di dada manusia kayu yang terasa panas "apa kalian menggunakan senjata?" Tanya Om Jami

"Itu tembakan nafas Naga Putih yang dikeluarkan Mada melalui tangannya" ujar Aji sambil kembali ke posisi duduk

"Luar biasa, lalu manusia kayu ini?" Tanya Om Jami

"Aji melompat tinggi hingga atap lalu melesat turun cepat dan mengeluarkan tendangan kencang om! Seperti Elang yang berburu!" Ujar Mada

"Hebaaattt!!!!" Teriak Om Jami

"Baiklah sekarang kita istirahat dulu, baru lanjut latihan lagi. Aku sudah menggandakan porsi makan kalian" ujar Om Jami

"Horeee!!!" Teriak Mada dan Aji

"Tapi habis ini, manusia kayu yang kalian hadapi juga ku gandakan!" Teriak Om Jami

"Apaaaa!!!" Balas Mada dan Aji secara bersamaan

Menuju hari Sabtu sebelum pertarungan SMA Arya dan SMA Barata, Mada dan Aji selalu pulang cepat. Mereka terus berlatih menghadapi manusia kayu yang terus digandakan oleh Om Jami setelah mereka berhasil mengalahkannya. Panji yang penasaran karena Mada dan Aji selalu pulang cepat pun mengunjungi ke rumah mereka.

"Bentar!!" Teriak Om Jami saat bel rumah berbunyi "Panji?!" Ujar Om Jami saat membuka pintu rumahnya

"Halo om! Mada dan Aji ada?" Tanya Panji

"Ada kok, kamu juga mau ikut latihan?" Tanya Om Jami

"Latihan apa om?" Tanya Panji

"Apa mereka tidak menceritakan kepadamu?" Tanya Om Jami

"Engga om, mereka hari ini langsung berlari pulang" Ujar Panji

"Udah kamu masuk dulu aja" balas Om Jami

Om Jami mengantar Panji menuju ruang rahasia, bahkan Panji sempat terkejut bahwa ada ruang rahasia dirumah Om Jami. Saat mereka menuruni anak tangga menuju ruang latihan betapa terkejutnya Panji saat melihat Mada dan Aji yang sedang bertarung dengan sepuluh manusia kayu. Mulai saat itu Panji pun resmi ikut latihan setiap pulang sekolah.

Hari Sabtu pun tiba, Mada dan Aji berpamitan dengan om Jami.

"Aku pikir kalian mau latihan pagi-pagi karena hari libur?" Tanya Om Jami

"Main dulu om, kita masih SMA om!" Teriak Mada

"Iya juga ya" balas Om Jami yang diikuti tawa mereka berdua

Saat Mada dan Aji tiba disekolah, tepat dilapangan depan SMA Arya sudah berkumpul Panji dan Jimi beserta empat puluh siswa yang akan ikut dalam pertarungan ini. Terlihat juga Edo sedang rebahan di gazebo pinggir lapangan sambil mengemut lolipopnya. Mada dan Aji pun hanya melakukan pemanasan ringan saat ia berkumpul dengan teman-temannya.

"EDDDDOOOOOOOO!!!" Suara teriakan Ojan membuat seluruh orang ditengah lapangan memperhatikan gerbang SMA Arya

Terlihat Ojan dan tiga puluh orang teman-temannya berjalan memasuki SMA Arya.

"OJAAAAANN!!!!!!" Teriak Edo yang kemudian bangun dari rebahannya lalu tersenyum

Saat memasuki SMA Arya, Ojan dan Edo berkumpul ditengah lapangan.

"Kita akan berkoalisi dengan mantan pemimpin SMA Barata" jelas Edo

"Tidak hanya kita yang akan mengembalikan masa indah SMA Arya tapi kita juga akan mengembalikan masa indah di SMA Barata" labjut Edo yang diikuti sorak mereka semua

"Kita tidak punya waktu banyak, pakai lah syal ini di lengan atau tangan kalian sebagi tanda kita koalisi dan jangan menyerang satu sama lain" ujar Ojan sambil membagikan syal merah kepada semua orang

"LETSSS GOOO!!" Teriak Edo dan Ojan yang membuat mereka semua pergi bersama menuju pergudangan selatan menggunakan kopaja yang sudah mereka sewa

Dirooftop sekolah Pak Satya, Vira dan Ajeng melihat mereka lalu bergegas mengikuti mereka secara diam-diam. Romi yang berada disamping sekolah diatas motornya bergegas berangkat saat melihat Mada dan rombongan sekolah pergi.

Sesampainya ditujuan, Kopaja tersebut berhenti di pintu depan pergudangan selatan kota itu. Terlihat sepi dan hanya ada tumpukan kontainer kapal disana, Mada, Aji dan Panji bisa melihat aura hitam pekat ditengah-tengah tempat tersebut. Mereka semua bergegas masuk mengikuti Mada, Aji dan Panji yang bergerak duluan mengikuti datangnya aura hitam pekat itu. Disisi lain Pak Satya, Ajeng dan Vira datang ke tempat tersebut sembari mencari tempat aman untuk mengawasi mereka.

Saat mereka sampai tempat asal aura hitam pekat itu berada, mereka sudah berada di lapangan luas di tengah pergudangan tersebut. SMA Barata sudah berada dihadapan mereka dengan jumlah seratus orang lebih. Di mata Mada, Aji dan Panji lapangan itu terlihat seperti penuh dengan Bunglon dan Kelelawar Abu-Abu yang banyak sekali. Dibelakangnya ada empat orang yang menunggu mereka berdiri diatas kontainer. Dan dibelakang empat orang tersebut sudah menunggu Lutfi dan Wawa yang berada di atas dua tumpukan kontainer bersama Kelelawar dan Bunglon Hitam Raksasa disamping mereka, lalu muncul Romi dari belakang mereka dengan Kelelawar dan Bunglon Abu-Abu di pundaknya.

"Pertunjukan yang luar biasa hahahaha, kalian datang bersama mantan pemimpin SMA Barata dan kami berdiri disini dengan pemimpin SMA Arya. Sungguh drama pengkhianatan yang manis sekali" teriak Wawa melalui TOA di tangannya

Mada, Aji dan Panji sudah siap untuk bertarung, mereka menyelimuti bagian luar dan dalam tubuh mereka sehingga aura putih mereka tidak terlihat jelas. Dibelakang pasukan SMA Arya sudah terlihat Gajah Putih Raksasa.

"Bukan kah kau bilang mereka bertiga yang mengalahkanmu?" Bisik Lutfi pelan ke Romi

"Benar" jawab Romi

"Tapi mereka hanya satu pengguna Hewan Putih Legendaris dan dua pemilik aura yang sangat lemah, sepertinya kau memang lemah Romi" ujar Lutfi

"Kalau mereka melemah itu bagus, lagian ini waktunya balas dendam" balas Romi

Seketika diatas Lutfi, Romi dan Wawa terbang sesuatu yang membuat Kelelawar dan Bunglon Hitam Raksasa berteriak mengamuk. Rupanya Naga dan Elang Putih Raksasa terbang mengitari mereka dan melayang diatas Mada dan Aji yang membuat mereka bertiga terkejut.

"Hey!! Kau bilang cuman Gajah Putih Raksasa kan!" Teriak Wawa ke Romi

"Aku juga tidak mengerti! Apa mereka berdua benar-benar menyembunyikan hal ini dariku!" Balas Romi

"Ahhh sialll!! Mereka lebih banyak kejutan dibanding kita, karena kita sudah ada di medan perang sudah bukan waktunya berdebat!" Ujar Lutfi

"SERANGGGG!!!" Teriak Wawa menggunakan TOA nya yang diikuti rombongan SMA Barata dilapangan yang berlari bergerak ke arah rombongan SMA Arya.

Mada & Naga Book 1 : Melintasi WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang