Chapter 8

7.9K 734 88
                                    

Aidan, Syaqib, dan Fauzan segera mencari Adwan yang pergi entah kemana. Tujuan mereka tadi memang ingin menyusul Adwan ke koperasi ponpes. Namun hal tak disangka malah menyapa, yang membuat hati mereka bergidik jenaka. Kini tujuan utama mereka adalah kamar. Ya, selain ke kamar, Adwan bakalan pergi kemana coba! Pikir mereka.

Ceklek

Aidan membuka pelan pintu kamar.

Dan benar saja! Ada Adwan yang tengah duduk di kasurnya, sembari memandang antusias buku yang ada di tangannya. Buku? Hmm, sepertinya itu buku yang diberikan Saras, gratisan dari koperasi ponpes tadi. Aneh, senyum tipis beberapa kali menyungging di bibir Adwan.

"kenapa Gus?"

"Astaghfirullah!!!" sentakan kaget Adwan ulah Syaqib.

"Eh, maaf maaf Gus. Jadi kaget, hehe."

"Kenapa senyum-senyum sendiri Gus?  Ada yang lucu dari bukunya?" celetuk Fauzan.

"Gak! Siapa juga yang senyum-senyum."

"Tadi kenapa Gus lari?" susul Syaqib.

"Apaan sih!!" ketus Adwan tak menentu.

"Hayoo, itu pipi kenapa jadi merah jambu?" goda Syaqib malah menjadi.

"Hayoo, tadi kenapa berduaan sama Eneng itu?"

"Hayooo"

"Hayooo"

"Hayooo"

Srep

Adwan berdiri dari posisinya, dan langsung meninggalkan tiga orang itu.

"Emampus!! Si Gus ngambek."

"Kamu sih Qib, berlebihan."

"Eh, gimana ini?"

"Kamu juga ikut ya Zan, jangan salahin aku aja."

"Aku cuma sekali Qib, tapi kamu berkali-kali."

"Yah, pokoknya kamu ikut tadi."

"Yah, kamu lebih banyak. Berarti kamu yang harus minta maaf."

"Enak aja!! Kita berdua lah."

"Loh!! Gak bisa git......"

"Udah udah!!! Kalian sih, udah tau Gus Adwan pemalu soal cewek, masih aja digodain," Aidan buka suara.

"Duh, Dann. Lupa soalnya. Temanin kita minta maaf ya Dann!!!"

"Iya, lupa. Baru pertama kali ini lihat Gus kayak gitu, makanya lupa kendali tadi."

"Yaudah ayok, buruan!!"

***
"Sarasssss," Vanya dan Tania berlari menghampiri Saras.

"Duh, Sarasss!! Kamu kemana aja sih daritadi? Bikin pusing tau gak!!"

"Oh itu, aku habis makan dari dapur."

"Dapur? Tau dari mana kamu ada dapur disini?"

"Yah tau aja."

"Duh Rass, lain kali jangan gini ya. Kami sampai ke ujung jalan sana tadi buat nyari kamu. Eh taunya kamu malah enak-enakan makan di dapur."

"Oke, lain kali aku bakalan pamit."

"Nah gitu dong."

"Sekarang kami mau ke kantin depan, kamu ik....."

"Eh!! Itu Chagiya aku. Minggir minggir!!" Saras mendorong kasar Vanya dan Tania.

Piiurr

Ia berlari secepat kilat. Ternyata ada Adwan yang melintas dengan cepat tadi.

Vanya dan Tania saling menatap heran "Chagiya??"

Saranghaeyo, Gus Tampan [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang