Chapter 60

4.4K 355 4
                                    

Edisi Novel
[Cuplikan Novel SGT]

BAB 35

Acara Perpisahan Kelas

Senin, 3 Agustus 2022,

Panggung megah hasil dekorasi tangan para santri sendiri sudah berdiri kokoh di tengah lapangan luas Ponpes Al-Fatah. Papan bunga dengan bermacam-macam kreasi juga sudah dijejer rapi dari sepanjang jalan masuk depan sana sampai ke sekeliling lapangan ponpes. "Selamat dan Sukes Atas Kelulusan Santri kelas 7 Ponpes Al-Fatah", itulah isi tulisan dari jejeran indah ratusan Papan bungan tersebut.

Pukul 9 pagi kini, lapangan luas Ponpes Al-Fatah sudah dibanjiri lautan manusia, sudah duduk rapi juga di kursi yang telah disediakan. Itu adalah gabungan dari puluhan ribu santri Ponpes Al-Fatah itu sendiri dan orang tua dari para santri kelas 7.  Serta, di atas panggung sudah berdiri dua MC, yang menandakan bahwa acara akan segera dimulai.

Di koridor Ponpes yang begitu sepi, tampak dua orang yang sangat akrab di mata, keduanya terlihat  begitu riang. Mereka adalah Adwan dan Saras, yang sangat mempesona dengan baju perpisahan masing-masing.

"Chagiya, fotonya sambil gendong aku di belakang. Pasti nanti hasilnya kece parah," suara heboh Saras terdengar menyapa, lalu di depannya ada Adwan yang sibuk mencari angle kamera. Rupanya keduanya sedang asik berfoto. Kebetulan di koridor itu memang hanya ada mereka berdua, sepertinya yang lain sudah berada di lapangan menyambut orang tua masing-masing.

"Oke, naik ke punggung aku, Sayang."

Huphh,

Langsung saja Saras melompat ke punggung kekar itu.

"Senyum, Sayang,....senyum, 1,2,3."

Cekrek, satu gambar terambil.

"Haha! Lagi...lagi, Chagi. Ganti pose...ganti pose."

"Pose gimana lagi nih, Sayang?"

"Pose cium, Chagi."

"Eh, jangan. Nanti ada orang."

"Gak bakal ada. Bentar doang kok, Chagi."

"Oke, deh."

Cup,...bibir Saras langsung menempel di pipi Adwan.

"1, 2, 3."

Cekrek,...Adwan mengambil gambar lagi.

"Sekarang Chagi yang cium aku," heboh Saras lagi.

"Oke, Sayang."

Cup,...langsung saja bibir Adwan menempel di pipi Saras.

"1, 2, 3."

Cekrek,...gambar diambil lagi.

"Hayoo...hayoo, lagi pada ngapain tuh berduaaa!" tiba-tiba terdengar suara heboh dari belakang sana, rupanya adalah Syaqib, Fauzan, dan Aidan. Ketiganya berjalan menghampiri Adwan dan Saras.

"Lagi pacaran," cerocos Saras dengan lagak sombong yang dibua-buat.

"Haha! Mentang-mentang," sahut serentak ketiganya. Dan kini sudah berada di sebelah Adan dan Saras.

"Gus, kami ikut foto dong. Ayo foto sama-sama," celetuk ketiganya dengan wajah memelas.

"Ayo dong, tentunya," sambut Adwan riang.

"Yeayy!" sorak gembira ketiganya.

"Ayo...ayo!" ketiganya langsung merapat ke sisi kiri Adwan, Sedangkan di sisi kanan Adwan ada Saras yang dirangkulnya erat.

"1, 2, 3."

Cekrek,...Adwan mengambil gambar dengan hp mahalnya. Semua wajah penuh dengan tawa, terlihat riang sekali.

"Huwaa, ini hari terakhir kita bersama di Ponpes ini. Aku gak kuat, Ya Allah," cerocos Syaqib tiba-tiba,  lengkap dengan tangisan lebay yang dibuat-buat.

"Qib," pangggil Adwan dengan nada serius. Sontak, semua mata langsung menatap ke Adwan, walaupun hanya Syaqib yang dipanggil.

"Iya, Gus tampan?" balas Syaqib dengan raut wajah sedih yang dibuat-buat juga.

"Ini bukanlah akhir bagi kita, melainkan ini adalah awal. Sampai bertemu kembali di UIN Al-Fatah, Fakultas Kedokteran," ucap Adwan mantap, sembari merentangkan kedua tangannya.

"Huwaaa, Gusss!" sambar Syaqib dengan heboh, bersamaan dengan ia yang menghambur ke pelukan Adwan.

"Ikuttt," susul Aidan dan Fauzan, langsung menghambur juga ke pelukan Adwan.

"Wah...Wah! Selamat berjuang para calon Dokter," celetuk Saras dari samping, sembari tersenyum hangat terhadap empat bersahabat itu.

***

Jam tiga sore kini, semua rangkaian acara perpisahan sudah terlaksana dengan lancar dan sukses. Seluruh santri kelas 7 juga sudah diserahkan kembali ke pangkuan orang tua masing-masing. Mulai hari ini, seluruh santri kelas 7 tersebut resmi memisahkan diri dari bagian keluarga besar Ponpes Al-Fatah, Bogor.






"Yang patah akan tumbuh, yang hilang akan berganti, namun yang pergi tak akan kembali"

~Peprpisahan sekolah~

Saranghaeyo, Gus Tampan [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang