Pukul 7 pagi kini. Di ranjang nan-megah itu terlihat seorang wanita cantik yang masih berpeluk mesra dengan selimutnya. Matanya terpejam rapat, dan napasnya begitu teratur. Padahal sinar mentari sudah menghampiri wajahnya melalui ventilasi jendela. Ya, itu Saras. Ia tertidur kembali sehabis sholat subuh di awal pagi tadi bersama suaminya. Dan ini juga merupakan hari pertamanya diimami-sholat oleh suaminya, mengingat beberapa hari sebelumnya ia sedang dalam keadaan datang bulan, tepatnya pagi hari setelah hari pernikahan mereka kemarin.
"Sayanggg," tiba-tiba suara Adwan memenuhi ruang kamar itu.
"Pulas banget tidurnya," ia berucap sendirian, lalu berjalan menghampiri Saras ke tempat tidur.
"Sayang, bangunnn," ia lanjut menepuk pelan pipi Saras.
Tapi Saras sama sekali tak menggubrisnya, sepertinya tidak tersadar.
Cup
Cup
Ciuman Adwan mendarat di pipi kiri-kanan istrinya.
"Eunghh, Chagiii," seketika mata Saras langsung membuka perlahan.
Senyum Adwan langsung mengembang manis menyambut pagi istri cantiknya.
"Pagi istriku," sapanya teramat ceria.
"Peluk aku Chagi," Saras langsung merentangkan kedua tangannya. Padahal suaranya masih terdengar berat.
Langsung saja Adwan mendekap manja ke dalam pelukan istrinya yang masih tiduran itu.
"Chagiyaa," panggil Saras tiba-tiba.
"Iya Sayang?"
"Kayaknya aku udah hamil deh,"
"Huaha!!" tawa Adwan langsung memenuhi ruang kamar.
"Ngomong apa sih Sayangkuu! Prosesnya aja baru tadi malam, masa udah langsung jadi aja." lanjutnya dengan ekpresi tawanya yang sudah tak terjelaskan lagi.
Saras hanya menggaruk kepalanya yang tak gatal, terlihat begitu polos "Eh, iya juga ya. Kepala aku pusing soalnya, aku kira gejala hamil."
"Haha, Allahu Akhbar! Itu karena kamu bangunnya siang begini, makanya jadi pusing tuh kepala."
"Hmm, padahal aku udah berharap banget benaran hamil. Buat lagi yok Chagi, biar cepat jadi."
"Haha, Ya Allah! Tolong selamatkan istri hamba. Nanti lagi ya Sayang buatnya, sekarang harus makan dulu."
"Ish! Nanti aja makannya kenapa Chagi, kita buat itu dulu bentar. Yang tadi malam kurang lama tauuu."
"Haha..! Allahu Akhbar, Sayangku!"
"Benaran kamu mau lagi? Katanya semalam sakit," lanjut Adwan.
Langsung saja Saras mengangguk antusias, sedikit pun tak terlihat malu seperti kebanyakan istri pada umumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saranghaeyo, Gus Tampan [TELAH TERBIT]
Teen FictionTidak Follow, tidak usah Baca!!! Bagaimana jadinya ketika cewek penggila cowok korea (Oppa korea) tiba-tiba terpikat ketampanan anak Kyai? Dari yang kesehariannya meneriakkan "Oppa", berubah menjadi teriakan "Gus" Sebenarnya mustahil terdengar, dari...